Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PATTERNS FOR HANDLING EROSION HAZARDS AND LAND CRITICALITY IN THE BAUMATA WATERSHED IN KUPANG DISTRICT Lasmana, Indradhi; Ambrosius Raha Lelang Wayan; Yohana Milo
Journal Innovation of Civil Engineering (JICE) Vol 5 No 1 (2024)
Publisher : Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/jice.v5i1.21408

Abstract

Baumata watershed is located in Kupang district. The land use conditions are mostly forests, paddy fields, with low root depth and play a major role in the process of causing soil damage, accelerating the rate of erosion and increasing the volume of surface runoff. This research examines the current level of erosion hazard in the existing land use of the Baumata Watershed and its area by considering the Regional Spatial Planning (RTRW) of Kupang Regency and its surroundings in the Baumata Watershed. The method used to calculate the rate of erosion is the MUSLE method where the method uses an approach from the surface runoff factor. The data processing uses a Geographic Information System (GIS). The erosion rate watershed is 3,402,685 tons/ha/year with a watershed area of 2,439.35 ha. Land rehabilitation and soil conservation (ARLKT) directions that are appropriate for the conditions of the Baumata watershed are 87 annual crop cultivation areas. 21 % (2,127.42 ha), Seasonal Plant Cultivation Areas 10.67 % (260.38 ha), and Buffer Areas 2.11 % (51.55 ha). The existence of data and information on the magnitude of erosion rates and land criticality in the Baumata watershed in Kupang district can be used to anticipate early landslide disasters in the area. Keywords: Erosion; Land Criticality; MUSLE; GIS.
Analisis Indeks Kekeringan Menggunakan Theory Run Untuk Optimalisasi Pola Tata Tanam Pada Daerah Irigasi Di Kabupaten Kupang Lasmana, Indradhi; Sayonara, Ramzy GGL; E. Lay, Yermias
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar Vol. 10 No. 02 (2025): Volume 10, Nomor 02 Juni 2025 publish
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/jp.v10i02.30073

Abstract

Kekeringan merupakan suatu kondisi dimana ketersediaan air jauh di bawah dari kebutuhan untuk sehari-hari. Proses terjadinya kekeringan sendiri diawali dengan berkurangnya jumlah curah hujan di bawah normal pada suatu musim. Analisis Indeks kekeringan dan peta sebaran kekeringan yang dapat digunakan sebagai masukan untuk menangani permasalahan kepada instansi terkait. Kabupaten Kupang, beriklim semi kering upaya adaptasi yang paling jitu dalam dalam optimalisasi pertanian adalah melakukan penetapan pola tanam dan waktu tanam (kalender tanam) yang tepat dengan mempertimbangkan kondisi iklim. Data yang digunakan merupakan data klimatologi berupa data hujan. Dari 13 (tiga belas) stasiun hujan yang ada di Kabupaten Kupang. Analisis kekeringan menggunakan metode Theory of Run. Hasil Analisis kekeringan kemudian dibuat peta sebaran kekeringan. Hasil penelitian menunjukkan, Stasiun Hueknutu memiliki durasi dan defisit hujan yang paling besar durasi kekeringan selama 22 bulan dan defisit sebesar 1170,84 mm, sedangkan stasiun Baun memiliki durasi dan defisit hujan yang paling kecil, durasi selama 9 bulan dan defisit sebesar 383,22 mm. Prosentase Rata rata Indeks kekeringan di Kabupaten Kupang Untuk Kondisi Normal (N) sebesar 36.22%, Kering (K) 6.05 %, Sangat Kering (SK) 9.37 % dan Amat Sangat Kering 48.36 %. Bulan Januari, Pebruari, Maret dan Desember di wilayah Kabupaten Kupang di dominasi kondisi Normal/Basah dimana PJanuari > 89.64% , PPebruari >86.24%. Tingkat Kekeringan yang tertinggi Kabupaten Kupang terjadi Pada Bulan September. Optimalisasi berdasarkan pola tanam pada masing-masing daerah irigasi dilakukan penetapan waktu periode tanam pada kondisi Normal/Basah P>85%, memulai awal tanam MT I, (Januari, Pebruari, Maret dan Desember) sedangkan Untuk MT II dilakukan pada bulan Juni.