Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengaruh Mobilisasi Dini Terhadap Tingkat Nyeri Luka Pada Ibu Post Sectio Caesarea ERACS di RSI Darus Syifa Surabaya farida, farida farida; Handajanti, Diani Octaviyanti
IJMT : Indonesian Journal of Midwifery Today Vol. 4 No. 1 (2024): IJMT
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/ijmt.v4i1.8235

Abstract

ABSTRAK Latar belakang: Nyeri luka post sectio caesarea merupakan salah satu komplikasi umum pasca section caesarea yang dapat mengganggu kenyamanan dan memperlambat proses pemulihan ibu. Mobilisasi dini, sebagai bagian dari protokol ERACS (Enhanced Recovery After Cesarean Section), terbukti memberikan banyak manfaat bagi pasien pasca operasi, termasuk mengurangi rasa nyeri luka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh mobilisasi dini terhadap tingkat nyeri luka pada ibu post sectio caesarea metode ERACS di RSI Darus Syifa’ Surabaya. Metode: Analitik observasional dengan populasi ibu post sectio caesarea dengan metode ERACS dan sampel sejumlah 62 orang. Analisis hasil penelitian dilakukan dengan Uji Regresi Sederhana dengan memenuhi asumsi klasik regresi dengan data berdistribusi normal. Hasil: Ibu post sectio caesarea tidak mobilisasi dini tingkat nyeri luka sedang sejumlah 87,5 %, nyeri luka berat 76 %, nyeri luka ringan 15,2 %, sedangkan melakukan mobilisasi dini mengalami tingkat nyeri luka ringan 84,8 %, nyeri luka berat 23,2 % dan nyeri luka sedang 12,5 %. Hasil analisis (P=0,000). Kesimpulan: Ada pengaruh mobilisasi dini terhadap tingkat nyeri luka post sectio caesarea metode ERACS di Rumah Sakit Islam Darus Syifa’ Surabaya.
LIMBAH SERUTAN KAYU MATOA (Pometia pinnata) SEBAGAI ZAT WARNA ALAM PADA KAIN BATIK SERAT SELULOSA Haerudin, Agus; Farida, Farida Farida
Dinamika Kerajinan dan Batik: Majalah Ilmiah Vol. 34 No. 1 (2017): DINAMIKA KERAJINAN DAN BATIK : MAJALAH ILMIAH
Publisher : Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kerajinan dan Batik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22322/dkb.v34i1.2759

Abstract

Potensi limbah sumber daya alam di Indonesia hususnya limbah kayu-kayuan sangat melimpah yang selama ini belum dimanfaatkan dan belum miliki nilai jual yang sangat tinggi, salah satunya serutan kayu matoa. Pada penelitian ini mencoba melakukan ekperimen limbah serutan kayu matoa dimanfaatkan sebagai sumber bahan baku zat warna alam yang akan diaplikasikan pada kain batik serat selulosa.Tujuan dari  penelitian ini ingin melihat arah warna yang dihasilkan dari ekstraksi limbah serutan kayu matoa dengan melakukan beberapa perlakuan variasi suhu ekstrkasi 75°C dan 100°C dengan pelarut air, dalam suasana larutan celup pH asam 4 dan pH basa 10, serta perlakuan mordan akhir tawas 70 g/l dan tunjung 30 g/l, dari hasil ekperiment dilakukan uji beda warna (L, a, b) dan uji ketahanan luntur warna pada pencucian.            Hasil uji beda warna (L,a,b) pencelupan kayu matoa pada kain katun menghasilkan beda warna dengan kain standar uji dimana secara visualisasi dengan perlakuan suasana celup pH asam dengan mordan akhir tawas menghasilkan arah warna coklat sedang, dan dengan perlakuan mordan akhir tunjung menghasilkan arah warna coklat tua. Pada perlakuan suasana larutan celup pH basa dengan perlakuan mordan akhir tawas menghasilkan arah warna coklat muda serta dengan perlakuan mordan akhir tunjung mendapatkan arah warna coklat sedang. Dari hasil uji ketahanan luntur warna pada pencucian secara umum nilai yang diperoleh 4-5 dalam kategori baik.