Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

REPRESENTASI JARINGAN DALAM NOVEL "NADIRA" KARYA LEILA S. CHUDORI (KAJIAN TEORI JARINGAN-AKTOR MICHEL CALLON) WULANDARI, INDRIA; INDARTI, TITIK
BAPALA Vol 5, No 2 (2018)
Publisher : BAPALA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keberadaan Nadira banyak berhubungan dengan tokoh-tokoh dan menempati posisi penting dalam cerita karena ketokohannya mendominasi pusat penceritaan dalam novel. Hal tersebut memunculkan sebuah kesatuan kisah yang saling berkelindan secara fungsional seperti sebuah jaringan. Kemenjadian jaringan tersebut dapat diteliti dengan Teori Jaringan-Aktor (TJA) Michel Callon. Tujuan penelitian ini, yaitu untuk mendeskripsikan aktor; aktan; translasi yang meliputi momen problematisasi, penarikan, pelibatan, dan mobilisasi; intermediari, dan representasi jaringan. Pendekatan penelitian ini adalah pendekatan objektif karena bertumpu pada sumber data novel Nadira karya Leila S. Chudori cetakan kedua, Februari 2017, secara keseluruhan. Data dikumpulkan dengan teknik baca sesuai dengan konsep TJA. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis?deskriptif. Agar data yang diperoleh dan dianalisis absah, maka peneliti memerpanjang pengamatan dan meningkatkan ketekunan untuk meningkatkan tingkat keterpercayaan penelitian. Simpulan penelitian ini, yaitu pertama, aktor yang membentuk jaringan ada dua puluh dua. Kedua, aktan dalam jaringan adalah Nadira. Ketiga, proses translasi dapat dilihat dari (1) momen problematisasi, yaitu pencarian alasan kematian ibu Nadira; (2) momen penarikan, ditandai dengan kemunculan respons terhadap kematian ibu Nadira; (3) momen pelibatan, keterkaitan konflik-konflik, yaitu Nadira dengan keluarga, majalah Tera, Bapak X, Tito, dan Niko; dan (4) momen mobilisasi, yaitu hubungan Nadira dengan Tara sebagai sebuah penyelesaian. Keempat, intermediari dalam jaringan adalah Tara. Kelima, kemenjadian jaringan aktor-Nadira terbentuk karena adanya sebuah kausalitas antara inisiasi konflik, yaitu alasan kematian ibu Nadira, Kemala, dengan kehidupan yang dijalani anak-anaknya, khususnya Nadira yang selanjutnya menjadi konflik-konflik saling terkait.Kata Kunci: TAJ, Novel Nadira, representasi jaringan aktor.
Distribusi Dosis Radiasi Foton Berdasarkan Variasi Kedalaman dan Luas Lapangan Penyinaran Pada Fantom Menggunakan Peawat Linac Tipe Clinac Cx Wulandari, Indria; Shafii, Mohammad Ali; Adrial, Rico; Diyona, Fiqi
Jurnal Fisika Unand Vol 11 No 1 (2022)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jfu.11.1.89-96.2022

Abstract

Telah dilakukan penelitian mengenai analisis distribusi dosis radiasi foton berdasarkan variasi kedalaman dan luas lapangan penyinaran pada fantom menggunakan pesawat Linac tipe Clinac CX. Pengukuran distribusi dosis radiasi dilakukan untuk menganalisis distribusi dosis radiasi foton pada tiap kedalaman dan luas lapangan penyinaran agar dosis pada target dan organ kritis dapat dilihat dan mendapatkan dosis yang optimal berdasarkan  kurva isodosis. Kurva isodosis dibuat menggunakan data Percentage Depth Dose (PDD) dan profile dose (PD) pada berkas foton 6 MV dan 10 MV pada  kedalaman 5 cm, 10 cm, 15 cm, 20 cm, 25 cm, 30 cm dan luas lapangan penyinaran 10x10 cm2, 15x15 cm2, 20x20 cm2, 25x25 cm2, 30x30 cm2, 35x35 cm2, 40x40 cm2. Metode yang digunakan dalam pengolahan data PDD dan PD menggunakan teknik interpolasi linear supaya memiliki interval yang sama yaitu 0,25, kemudian menggunakan teknik pembobotan untuk menghitung dosis radiasi di tiap titik menggunakan Matlab. Kurva PDD menunjukkan bahwa persentase dosis radiasi dipengaruhi oleh kedalaman dan  tidak dipengaruhi oleh luas lapangan penyinaran terhadap  nilai  dosis radiasi. Kurva isodosis yang terbentuk dipengaruhi oleh kedalaman, luas lapangan penyinaran dan energi radiasi. Semakin bertambah kedalaman, semakin menurun persentase dosis radiasi dan semakin datar kurva yang dihasilkan. Dosis radiasi meningkat seiring dengan meningkatnya ukuran luas lapangan penyinaran