Pilihan karir (profesi) merupakan faktor yang perlu dipertimbangkan oleh mahasiswa. Faktanya menunjukkan bahwa profesi akuntan publik tidak menjadi pilihan utama mahasiswa akuntansi untuk berkarier, selain tingkat kelulusan ujian Certified Public Accountant (CPA) yang relatif rendah, dan tidak semua lulusan akan terjun ke profesi akuntan publik. Penelitian ini mereplikasi penelitian Aryani Maulida (2022) mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi karir menjadi akuntan publik, hasil penelitian menyatakan bahwa lingkungan kerja, imbalan finansial, nilai-nilai sosial, pertimbangan pasar tenaga kerja, dan pelatihan profesional berpengaruh signifikan terhadap minat pilihan karir mahasiswa akuntansi untuk menjadi akuntan publik. Penelitian ini bertujuan untuk menguji kembali pengaruh 1ingkungan kerja, penghargaan finansial, nilai-nilai sosial, pertimbangan pasar, pelatihan professional dan personalitas terhadap persepsi mahasiswa akuntansi pada profesi akuntan publik. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, Populasi adalah mahasiswa Akuntansi Universitas Teknologi Yogyakarta. Pemilihan sampel dengan metode purposive sampling. Data yang digunakan adalah data primer, teknik pengumpulan data dengan menyebarkan kuesioner secara online (dengan google form) yang dibagikan melalui WhatsApp pada mahasiswa akuntansi semester akhir yang sudah mengambil mata kuliah pengauditan. Peneliti mengambil sampel laki-laki 36 responden dan perempuan 39 responden. Data analisis menggunakan bantuan SPSS 29. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa lingkungan kerja dan pertimbangan pasar berpengaruh pada persepsi mahasiswa akuntansi terhadap profesi akuntan publik sedangkan pengahargaan finansial, nilai-nilai sosial, pelatihan profesional dan personalitas tidak berpengaruh pada persepsi mahasiswa akuntansi pada profesi akuntan publik. Keterbatasan penelitian ini hanya menggunakan satu sampel dari perguruan tinggi swasta, teknik pengumpulan yaitu dengan non probability melalui kuisioner dengan data cross section sehingga hanya mencerminkan kondisi pada periode pengambilan data, oleh karena itu belum dapat mewakili keseluruhan populasi secara proporsional. Dengan demikian kesimpulan hasil penelitian tidak dapat digeneralisasi.