Jana, I Made
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Drawing Pattern On Novels In Contemporary Art Jana, I Made; Sujana, I Wayan; Muka, I Ketut
Lekesan: Interdisciplinary Journal of Asia Pacific Arts Vol 2 No 1 (2019): April
Publisher : Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (517.653 KB) | DOI: 10.31091/lekesan.v2i1.751

Abstract

This study is prompted by the concern over stagnant rates of creation in producing contemporary statues in Bali, both in the northern and southern regions, by using stone, wood, and metal mediums. The technology of using gips (plaster of Paris) is easier in statue production, however dismisses innovation in the process. The researcher took interest in I Wayan Sujana’s 10 years long research (2007-2017) on transferring of the unconscious onto art from novels (books). Based on that research I Wayan Sujana produced thousands of drawings with rich periodicity patterns. Those patterns are reviewed and selected to be made as contemporary statues. The production method for the contemporary statues, using Drawing Pattern on Novel, was participatory, involving traditional art carving experts. User Participation Method, an approach with user involvement in the art, judgment and creation methods by SP Gustami, was employed to conduct this study. The data was gathered with interviews, observation, documentation, and then exploration, planning and embodiment. This study aimed to create innovation of the fine arts, based on research, using Drawing Pattern on Novels, and can be recognized as part of Indonesian fine arts development. Indonesian contemporary fine arts focuses on local genius as the spirit of its creation. This research generated innovative statutes from stone with Indonesian national culture’s aesthetic motifs.
Konsep Patung Padas Batu Belah Di Lepang Klungkung Jana, I Made; Sujana, I Wayan; Muka, I Ketut
Prabangkara : Jurnal Seni Rupa dan Desain Vol 23 No 1 (2019): Juni
Publisher : Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1294.964 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui rancangan konsep patung padas batu belah lebih dalam. Permasalahan yang dirumuskan dalam permasalahan ini adalah ingin mengetahui rancangan konsep patung padas batu belah (PPBB) lebih dalam? Ingin mengetahui medium padas apa saja yang digunakan dalam mengimplentasikan konsep pola drawing?. Kemudian latar pemahat apakah mempengaruhi bentuk dan gaya patung padas?. Penelitian ini dijabarkan dengan interpretative kualitatif sebagai penelitian seni budaya dengan pendekatan seni murni. Pengumpulan data melalui observasi, implementasi, dan studi kepustakaan. Model analisis data disajikan secara formal dan informal. Hasil penelitian menunjukkan patung-patung padas batu belah merevitalisasi patung tradisional, imajinattif inovatif, bersifat personal, lepas dari tuntutan fungsinya sebagai benda magis, atau sebagai sarana upacara agama Hindu.
STILISTIK BINATANG DALAM PENCIPTAAN KRIYA KONTEMPORER Wiyasa, I Nyoman Ngidep; Jana, I Made; Sumantra, I Made
Prosiding Bali Dwipantara Waskita: Seminar Nasional Republik Seni Nusantara Vol. 3 (2023): Prosiding Bali Dwipantara Waskita: Seminar Nasional Republik Seni Nusantara
Publisher : UPT Pusat Penerbitan LP2MPP ISI Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penciptaan ini memerlukan objek studi sebagai kajian sumber untuk memperdalam dan mematangkan konsep, terutama membentuk struktur karya yang memiliki dasar pemikiran yang kuat dan dapat dijadikan sumber inspirasi penciptaan seni kriya. Tinjauan sumber penciptaan ini bertujuan untuk melacak karya-karya yang objek dan topiknya sama, serta untuk menunjukkan perbedaan dengan karya yang pencipta ciptakan, baik material, teknik dan konsep penciptaan. Objek studi dapat diperoleh dari sumber tertulis atau tekstual, yaitu: buku, majalah, manuskrip lontar, internet dan sumber visual, seperti data yang di kumpulkan seperti: gambar, lukisan, relief kayu, batu, logam, patung berbahan kayu, perunggu, prasi, video, sumber-sumber lisan, diskusi maupun wawancara. Memahami hal ini, dapat menambah daya kreativitas dalam penciptaan karya seni, sehingga menunjukkan hasil yang berbeda/baru antara karya seni yang dicipta dengan karya yang diacu. Mencermati beberapa visualisasi binatang, pencipta akan mengambil sikap yang berbeda dalam menentukan wujud karya kriya yang digarap, baik dalam pemilihan tema, bahan dan teknik. Sehingga dapat menumbuhkan penghargaan terhadap karya seni dan budaya.
Proses Pembuatan Topeng Panca Di Sanggar Seni Citra Kara Desa Batuan, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar: Proses Pembuatan Topeng Panca Di Sanggar Seni Citra Kara Desa Batuan, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar Cahayana Putra, I Gede; Suardina, I Nyoman; Jana, I Made
Hastagina : Jurnal Kriya Seni Vol 3 No 02 (2023): Hastagina : Jurnal Kriya dan Industri Kreatif
Publisher : Pusat Penerbitan LP2MPP ISI Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59997/hastagina.v3i02.2912

Abstract

Topeng Panca sebagai hasil dalam budaya Bali, berkaitan dengan upacara keagamaan, yang luarannya menyatu ke seni pertunjukan. Namun, dalam topik ini penulis lebih mempelajari proses pembuatan Topeng (Tapel) yang digunakan dalam pergelaran Topeng Panca. Untuk itu penulis menggunakan metode observasi, yaitu mengamati karakteristik dan bentuk Topeng Panca, dan wawancara kepada tokoh ahli dan budayawan, mengenai asal – usul tari Topeng Panca, dan juga dilakukan metode pengumpulan data melalui kepustakaan. Setelah data terkumpul dilakukan reduksi dan di analisis data, baik penggunaan bahan, teknik/proses pembuatan dan proses pewarnaan Tapel/Topeng Panca. Proses pembuatan Tapel/Topeng Panca, mengambil tempat, yaitu di Sanggar Seni Citra Kara, Br.Puaya, Desa Batuan, Kecamatan Sukawati, Gianyar di rumah/studio Sang Guru Bapak I Made Muji. Proses penciptaan berlangsung selama lima bulan, menghasilkan sejumlah Topeng Panca, yaitu Topeng Keras, Topeng Tua, Topeng Arsa Wijaya, Topeng Penasar Wijil dan Topeng Sidakarya. Fungsi Topeng Panca ini, dapat digunakan untuk kepentingan upacara agama, kebutuhan masyarakat baik sebagai benda pajangan, maupun dijadikan benda cendramata.
Proses Pembuatan Topeng Panca Di Sanggar Seni Citra Kara Desa Batuan, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar: Proses Pembuatan Topeng Panca Di Sanggar Seni Citra Kara Desa Batuan, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar Cahayana Putra, I Gede; Suardina, I Nyoman; Jana, I Made
Hastagina : Jurnal Kriya Seni Vol 3 No 02 (2023): Hastagina : Jurnal Kriya dan Industri Kreatif
Publisher : Pusat Penerbitan LPPM ISI Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59997/hastagina.v3i02.2912

Abstract

Topeng Panca sebagai hasil dalam budaya Bali, berkaitan dengan upacara keagamaan, yang luarannya menyatu ke seni pertunjukan. Namun, dalam topik ini penulis lebih mempelajari proses pembuatan Topeng (Tapel) yang digunakan dalam pergelaran Topeng Panca. Untuk itu penulis menggunakan metode observasi, yaitu mengamati karakteristik dan bentuk Topeng Panca, dan wawancara kepada tokoh ahli dan budayawan, mengenai asal – usul tari Topeng Panca, dan juga dilakukan metode pengumpulan data melalui kepustakaan. Setelah data terkumpul dilakukan reduksi dan di analisis data, baik penggunaan bahan, teknik/proses pembuatan dan proses pewarnaan Tapel/Topeng Panca. Proses pembuatan Tapel/Topeng Panca, mengambil tempat, yaitu di Sanggar Seni Citra Kara, Br.Puaya, Desa Batuan, Kecamatan Sukawati, Gianyar di rumah/studio Sang Guru Bapak I Made Muji. Proses penciptaan berlangsung selama lima bulan, menghasilkan sejumlah Topeng Panca, yaitu Topeng Keras, Topeng Tua, Topeng Arsa Wijaya, Topeng Penasar Wijil dan Topeng Sidakarya. Fungsi Topeng Panca ini, dapat digunakan untuk kepentingan upacara agama, kebutuhan masyarakat baik sebagai benda pajangan, maupun dijadikan benda cendramata.