Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Tingkat Kerusakan Batang Akibat Serangan Hama Pada Tegakan Jati Wali, Martini; Ningkeula, Edy Said
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 12, No 2 (2019)
Publisher : Sangia Research Media and Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.agrikan.12.2.272-278

Abstract

Jati (Tectona grandis Linn) merupakan salah satu kayu komersil bermutu tinggi dan termasuk salah satu jenis tanaman hutan andalan yang banyak dikembangkan. Penanaman jati di kabupaten buru di mulai pada tahun 2006 dalam bentuk monokultur. Bentuk hutan tanaman yang homogen menyebabkan tanaman jati rentan terhadap serangan hama di lapangan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui persentase tingkat kerusakan batang serta pengaruhnya terhadap pertumbuhan tanaman jati di desa Lamahang. Pengamatan dilakukan pada 4 petak contoh dengan ukuran masing-masing plot yaitu 20 m x 50 m (0.1 Ha). Hasil penelitian menunjukkan bahwa hama yang menyerang batang jati adalah rayap genus Nasutitermes sp. Rata-rata persentase serangan rayap termasuk dalam kategori sedang (23.85%) sedangkan persentase tingkat kerusakan batang rata-rata termasuk dalam kategori ringan (10.05%).
DAYA DUKUNG KAWASAN PERDESAAN UNTUK PENGEMBANGAN WISATA BAHARI Ningkeula, Edy Said; Umanailo, M. Chairul Basrun; Malik, Sofian; hamid, Iskandar; Umanailo, Rosita
JISPO Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Vol. 9 No. 2 (2019): JISPO Vol 9 No 2 2019
Publisher : Faculty of SociaI and Political Sciences (FISIP), Universitas Islam Negeri (UIN) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jispo.v9i2.6206

Abstract

The purpose of this study is to get a primary picture of the carrying capacity of rural areas on the West coast of Buru Island for the development of marine tourism in Buru Regency. The research will be conducted by taking samples in 3 Subdistricts namely Liliali Waplau and Airbuaya where the entire village is located on the North West coast of Buru Island and has the potential and richness of marine biota that has not been fully explored. The approach used in this study uses a qualitative approach and the number of informants to be interviewed is 20 people. For sampling techniques, researchers use stratified random sampling, which takes samples from the population by grouping them into several strata and then randomly selected from each group with the consideration that informants are considered as related parties to achieve the research objectives. This study uses data collection techniques or techniques that use observation, in-depth interviews to get data on the socio-economic conditions of the community, related to the implementation of the bupolo maghrib reciting. The analysis technique used in this study is qualitative data analysis following the concepts given by Miles and Huberman and Spradley. The results showed that coastal tourism activities by utilizing coastal and marine areas can be done directly or indirectly. The types of marine tourism that can be directly utilized on the West coast of Buru Island include boating, swimming, snorkelling, diving and fishing.
Karakteristik Dan Pengaruh Dominasi Gulma Pada Areal Pertanaman Kakao (Theobroma Cacao l.) di Desa Air Buaya Kecamatan Air Buaya Kabupate Buru Ningkeula, Edy Said; Hamid, Iskandar; Lussy, Marwan; Assagaf, Abd. Said
Journal of Innovative and Creativity Vol. 5 No. 2 (2025)
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/joecy.v5i2.2211

Abstract

Hasil penelitian ini adalah diitemukan 16 jenis gulma di daerah penelitian dan berkarakteristik gulma yang digolongkan ke dalam kelas A adalah jenis-jenis gulma yang sangat berbahaya bagi tanaman perkebunan sehingga harus diberantas secara tuntas. Indeks Nilai Penting (INP) Gulama berdasarkan hasil dari analisis vegetasi gulma yang paling dominan pada blok TM adalah tanaman Rumput Jarum (Cyperus rotundus) dengan INP sebesar 51.2 % dan SDR sebesar 17.1 %. Indeks Nilai Penting (INP) Gulama berdasarkan hasil dari analisis vegetasi gulma yang paling dominan pada blok TBM adalah tanaman Kacang Kratok (Phaseolus lonatus) dengan INP sebesar 48.3 %dan SDR sebesar 16.1 %. Vegetasi gulma di antara TBM dan TM muda sangat homogen. Hal tersebut disebabkan nilai (C) yang diperoleh adalah 88.4 % dan lebih dari 75%.
Evaluasi Perencanaan Jaringan Irigasi Fogi pada Saluran sekunder F. Kanan di Desa Fogi Kecamatan Kepala Madan Kabupaten Buru Selatan Terhadap Produktivitas Kawasan Pertanian Assagaf, Sjaid F.; Rumbia, Nulyati; Buton, Atina; Ningkeula, Edy Said; Umanailo, Rosita; Polanunu, Abdussabar
Journal of Innovative and Creativity Vol. 5 No. 3 (2025)
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/joecy.v5i3.4909

Abstract

Pembuatan kebijakan tentang cara yang efektif dalam penggunaan sumber daya air yang terbatas sehingga tidak terjadi kekurangan air pada musim kemarau yang dapat memenuhi kebutuhan air irigasi dan tidak terjadi kelebihan air pada musim hujan yang mengakibatkan air terbuang percuma tanpa adanya pemanfaatan sehingga menjadi aliran permukaan (E.S.Ningkeula, 2023). Teknik Pengumpulan Data berupa Pengumpulan Data Primer dan Data Sekunder. Berdasarkan sumber pengambilan data, dalam penelitian ini peneliti menggunakan data primer yaitu data yang di peroleh langsung dari lokasi yang di teliti melalui prosedur dan teknik pengambilan data yang berupa mendepkripsikan, dan mewawancara serta dokumentasi yaitu bagaimana pengelolaan irigasi oleh petani pengguna air irigasi dan petani dalam pengelolaan irigasi dalam hal meningkatkan produtivitas di kawasan pertanian. Kondisi Usahatani di kecamatan Kepala Madan adalah pertanian lahan kering, namun demikian desa Fogi berpotensi untuk pengembangan pertanian lahan basah karena memiliki daerah dataran yang cukup luas dan memungkinkan untuk dikembangkannya system irigasi skala kecil yang airnya bersumber dari mata air Gulebafua berjarak kurang lebih 2 km dari desa Fogi. Debit Banjir Rencana saluran Q = 6,55 m3/det dengan kalah ulang 5 tahun, mampu mengairi luas areal sawa sebesar 72 Ha, dengan Kecepatan Aliran saluran sekunder V = 0,59 m/det. Debit saluran yang sudah ada Q = 1,13 m3/det lebih kecil dari debit di rencanakan untuk saluran sekunder Q = 6,55 m3/det dengan kecepatan aliran dalam saluran V = 0,43 m/det lebih kecil dari kecepatan aliran yang dianalisa V = 0,59 m/det, sehingga penampang saluran sekunder F.Kanan perlu pengembangan jaringan irigasi kedepan dengan bentuk penampang trapesium berdasarkan hasil evaluasi.