Penggunaan murattal saat membaca Al Qur’an selain enak didengar juga bisa membantu pembacanya mudah dalam melafalkan serta menghayati bacaan. Penggunaan murattal Mahmud Khalil Al-Hussary termasuk yang mudah dibacakan dan sederhana dalam lagunya. Umumnya murattal ini banyak digunakan di mushalla-mushalla Jawa, khususnya Jawa Timur. Namun di Madura ada yang menerapkannya yakni di musholla Nurul Ikhlas Desa Artodung Pamekasan. Hal tersebut jarang ditemukan di wilayah Madura. Oleh karena itu menjadi perlu untuk dikaji lebih lanjut. Ada tiga tujuan dalam penelitian ini yakni; 1) alasan penggunaan metode murattal Mahmud Khalil Al-Hussary dalam meningkatkan kemampuan baca Al-Qur’an di Musolla Nurul Ikhlas Desa Artodung Pamekasan, 2) Implementasi murattal Mahmud Khalil Al-Hussary untuk kemampuan membaca Al-Quran di musholla Nurul Ikhlas, 3) faktor pendukung dan penghambat dalam membaca Al Qur’an melalui murattal Mahmud Khalil Al-Hussary. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian berbasis deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan wawancara. Sebagai hasilnya diketahui bahwa 1) menggunakan metode murattal Mahmud Khalil Al-Hussary yaitu mudah praktekkan kepada anak usia pendidikan dasar dan membantu memperlancar bacaan Al-Qur’an, 2) Implementasi murattal tersebut sangat sederhana yaitu membaca secara bergantian diawali oleh ustadz/guru dengan menggunakan irama syekh Mahmud Khalil Al-Hussary, yang kemudian diikuti oleh santri secara bersamaan dan satu persatu. rekaman murattal Qari syekh Mahmud Khalil Al-Hussary sebagai media pendamping, 3) keakraban/kedekatan antara ustadz dan santri menjadi faktor pendukung untuk memudahkan dalam membaca AL -Quran melalui murattal Mahmud Khalil Al-Hussary dan di sisi lain handphone (hp) menjadi penghambat dalam cepat belajar baca AL Qur’an melalui murattal tersebut, yakni santri membawa hp ke mushalla serta bermain game dan sejenisnya.