Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

EVALUASI CARA PENGIKATAN KE TITIK TETAP PADA PENENTUAN POSISI DENGAN GNSS Prasidya, Anindya Sricandra; Taftazani, Muhammad Iqbal; Mutiarasari, Wahyu Marta; Hayuningsih, Annisa Farida; Chintya, Ni Putu Praja; Muryamto, Rochmad
GEOMATIKA Vol 25, No 2 (2019)
Publisher : Badan Informasi Geospasial in Partnership with MAPIN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (377.261 KB) | DOI: 10.24895/JIG.2019.25-2.881

Abstract

Pengikatan ke titik tetap dalam sebuah penentuan posisi dengan GNSS merupakan salah satu faktor yang berpengaruh pada hasil perataan jaring GNSS. Cara pengikatan ke titik tetap masih jarang dikaji, padahal hal ini sering terjadi. Jauhnya lokasi titik tetap dan pendeknya baseline yang disurvei membuat cara pengikatan secara langsung ke titik tetap menghasilkan geometri jaringan yang kurang ideal. Masalah ketelitian yang dihasilkan akibat kasus tersebut dikaji pada penelitian ini. Dua pendekatan cara pengikatan yang dipakai dalam studi ini yakni skema-1 dan skema-2. Skema-1 adalah pengikatan langsung dari dua titik tetap (KPG2 dan BTL2) ke titik uji (PM1, PM2, PM3, dan PM4), sedangkan skema-2 adalah cara pengikatan beranting dari titik KPG2 dan BTL2 ke titik perantara dekat lokasi (PABU) yang dipakai untuk mengikat titik-titik uji. Titik uji diamat selama 30 menit dan titik PABU diamati selama 3 jam menggunakan pengamatan GNSS diferensial statik. Berdasarkan analisis, diketahui bahwa dengan asumsi titik PABU fixed dan perambatan kesalahannya pada koordinat akhir tidak diperhitungkan, skema-2 memiliki ketelitian koordinat yang lebih tinggi (2,5 mm sampai dengan 8,3 mm) dibandingkan skema-1 (24,9 mm s.d. 67,9 mm). Nilai koordinat dari dua skema tersebut berbeda secara statistik (rentang kepercayaan = 95%) hanya pada komponen easting-nya sedangkan komponen northing dan height-nya tidak demikian. Ketelitian antara kedua skema pun berbeda secara statistik pada semua komponen koordinat. Dengan demikian, pada kasus ini, cara pengikatan beranting menghasilkan ketelitian koordinat yang lebih tinggi dibandingkan pengikatan langsung.
KAJIAN KETELITIAN PENGUKURAN KERANGKA KONTROL VERTIKAL MENGGUNAKAN TOTAL STATION AKURASI SUDUT 1” DAN 5” Anindya Sricandra Prasidya; Gondang Riyadi
Elipsoida : Jurnal Geodesi dan Geomatika Vol 1, No 02 (2018): Volume 01 Issue 02 Year 2018
Publisher : Department of Geodesy Engineering, Faculty of Engineering, Diponegoro University,Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (778.137 KB) | DOI: 10.14710/elipsoida.2018.3449

Abstract

Pengukuran Kerangka Kontrol Vertikal (KKV) dalam pemetaan topografi pada dasarnya bisa dilaksanakan secara geometrik dengan sipat datar maupun secara trigonometrik memanfaatkan data sudut vertikal dan jarak menggunakan Total Station (TS). Pada pengukuran KKV dengan TS, khususnya pada rentang jarak-dekat, ukuran sudut menjadi hal yang sangat berpengaruh pada nilai beda tinggi yang dihasilkan. Oleh karena itu ketelitian pengukuran KKV dengan menggunakan TS berbagai spektrum akurasi sudut potensial untuk dikaji. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan ketelitian hasil pengukuran KKV dengan TS akurasi sudut 1” dan 5” serta membandingkan ketelitian tersebut dengan nilai yang dianggap benar dari Digital Level. Penelitian ini memakai metode trigonometrik teknik resiprokal dalam pengukuran 12 pilar titik kontrol berbentuk loop. Data diolah dengan metode Bowditch dan Hitung Kuadrat Terkecil metode parameter, serta dengan uji-t dan uji-F. Hasil menunjukkan bahwa ketelitian KKV hasil dari TS 1” lebih teliti daripada hasil dari TS 5” dari sisi fΔh, simpangan baku, dan kelas JKV. Nilai H dan simpangan baku H hasil TS 1”  memiliki kedekatan yang tinggi dengan nilai hasil dari Digital Level dibanding hasil dari TS 5” jika ditinjau dari uji statistik pada tingkat kepercayaan 95%. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa semakin rendah akurasi sudut TS, maka semakin berkurang ketelitiannya dalam pengukuran KKV.
Pembuatan Peta Foto Udara Kelurahan Wates Waljiyanto Waljiyanto; Rochmad Muryamto; Muhammad Iqbal Taftazani; Ruli Andaru; Untung Rahardjo; Gondang Riyadi; Wahyu Marta Mutiarasari; Annisa Farida Hayuningsih; Anindya Sricandra Prasidya; Ni Putu Praja Chintya
Jurnal Pengabdian dan Pengembangan Masyarakat Vol 2, No 2 (2019): NOV
Publisher : Pengabdian dan Pengembangan Masyarakat Sekolah Vokasi UGM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jp2m.42294

Abstract

ABSTRAK Kelurahan Wates merupakan sebuah kelurahan yang berada di Kecamatan Wates, Kabupaten Kulon Progo. Pada awal bedirinya Kelurahan Wates ini berbentuk desa, dimana seluruh asset menjadi milik desa dan digunakan seluasnya untuk kemakmuran dan kesejahteraan warga Desa Wates. Pada tanggal 1 Desember 2010 status Desa Wates berubah menjadi Kelurahan Wates. Kelurahan Wates merupakan pusat pemerintahan Kabupaten Kulon Progo, sehingga secara tidak langsung aktivitas kelurahan berpengaruh terhadap kelangsungan Pemerintahan Kabupaten Kulon Progo karena terbatasnya anggaran, beberapa aspek dasar dalam hal data geospasial juga tidak muncul di dalam Renja 2017. Sebagai contoh belum adanya rencana kegiatan dalam hal pemetaan desa/kelurahan. Sehingga hal ini bisa menjadi peluang bagi perguruan tinggi untuk melaksanakan kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, khususnya dalam penyediaan data geospasial. Dari pemaparan permasalahan di atas, dimana yang menjadi pokok permasalahan adalah ketiadaan data geospasial, maka dapat diberikan solusi dengan pengadaan salah satu bentuk data geospasial, yaitu Peta Foto Udara Kelurahan Wates skala besar, yaitu antara 1:1000 – 1:5000. luaran dari pengabdian ini, yaitu berupa Peta Foto Udara Kelurahan Wates skala besar. Dari peta foto yang akan dihasilkan ini, nantinya dapat dikembangkan untuk membuat peta-peta turunan lainnya, seperti peta sarana-prasarana, peta jaringan jalan, dan sistem informasi desa yang direncanakan akan dibuat dalam pengabdian masyarakat pada tahun-tahun berikutnya. Kata Kunci: peta foto, foto udara, Wates, geospasial ABSTRACT Kelurahan Wates located in Wates District, Kulon Progo Regency. In the beginning, the Kelurahan Wates Wates was in the form of a village, where all assets belonged to the village and the company to the Wates community and village. On December 1st, 2010, the status of Wates Village changed to Kelurahan Wates. Wates Subdistrict is the center of Kulon Progo Regency government, indirectly for the kelurahan that is related to Kulon Progo Regency Government due to limited budgets, some things in the geospatial data will not appear in Renja 2017. For example, there are no planned activities regarding village / kelurahan mapping. Thus, this can be an opportunity for universities to carry out research and community service activities, especially in the availability of geospatial data. From the presentation of the problem, the main thing is the absence of geospatial data, and it can be provided with one form of geospatial data, namely the large-scale Wates Urban Air Photo Map, which is between 1: 1000-1: 5000. The output from this service, in the form of Large-scale Wates Urban Air Photo Map. From the maps that will be produced, it can be developed to make other derivative maps, such as facilities and infrastructure maps, road network maps, and village information systems that will be created in community service in the following years.. Keywords: aerial map, aerial photograph, Wates, Geospatial
PEMBUATAN INFORMASI GEOSPASIAL SARANA DAN PRASARANA KELURAHAN WATES KABUPATEN KULON PROGO PADA SKALA 1:15.000 Rochmad Muryamto; Waljiyanto Waljiyanto; Muhammad Iqbal Taftazani; Ruli Andaru; Untung Rahardjo; Gondang Riyadi; Wahyu Marta Mutiarasari; Annisa Farida Hayuningsih; Anindya Sricandra Prasidya; Ni Putu Praja Chintya
Jurnal Pengabdian dan Pengembangan Masyarakat Vol 3, No 1 (2020): MAY
Publisher : Pengabdian dan Pengembangan Masyarakat Sekolah Vokasi UGM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jp2m.42296

Abstract

ABSTRAK Field Research Center (FRC) merupakan bagian dari program Teaching Industry Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada. FRC dibangun bertujuan untuk mengembangkan hasil penelitian dan pengabdian agar menjadi sebuah produk yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat serta mendekatkan mahasiswa pada obyek materi pembelajaran agar menjadi lulusan yang siap bekerja. Rencana FRC akan dibangun di atas tanah seluas 6,5 hektar di Kelurahan Wates, Kabupaten Kulon Progo. Disekitar lokasi pembangunan FRC, terdiri atas kawasan penyangga seluas 29 hektar. Kawasan penyangganya terdiri atas berbagai berbagai sarana dan prasarana, seperti sarana pendidikan, kesehatan, pertahanan dan keamanan, jalan, sungai, rel kereta api, dan lain sebagainya. Penelitian ini bertujuan untuk menyajikan informasi geospasial sarana dan prasarana yang berada disekitar lokasi FRC. Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas data citra foto udara dan hasil dijitasi. Data citra foto udara diambil dengan menggunakan wahana pesawat tanpa awak (UAV) dengan tinggi terbang 270 meter dan ketelitian 0,775 pix. Data vektor yang dihasilkan dari proses dijitasi on-screen terdiri atas unsur geospasial bangunan (geometri poligon dan titik), jalan (geometri poligon), sungai (geometri poligon), drainase (geometri garis), rel kereta api (geometri garis), dan batas administrasi kelurahan (geometri garis). Masing-masing unsur geospasial disertai dengan data atribut yang diperoleh dari hasil survei lapangan. Sistem informasi geospasial sarana dan prasarana disajikan dalam skala 1:15.000. Sistem informasi geospasial ini diharapkan dapat membantu Kelurahan Wates dalam mengembangkan sarana prasarana yang terdapat pada sekitar lokasi FRC. Kata Kunci: Field Research Center, sistem informasi geospasial, sarana prasarana, peta skala besarABSTRACT Field Research Center (FRC) is part of Teaching Industry program of Vocational School. FRC was build to develop research and service result into products. The products utilized  by the community and bring students closer to learning material objects in order to become graduates who are ready to work. FRC will be build on 6.5 hectares of land in Kelurahan Wates, Kulon Progo Regency. Around the location of the FRC construction consists of a 29 hectare supporting area. The supporting area consists of various facilities and infrastructure, such as education, health, defense and security facilities, roads, rivers, railroads, and so on. This study aims to present geospatial information for infrastructure around the FRC location. The data used in this study consisted of aerial photo image data and results of digitization. Aerial photo image data taken using a drone vehicle (UAV) with a height of 270 meters and accuracy of 0.775 pix. Vector data generated from digitizing on-screen process. These are consists of six geospatial elements, such as building (polygon geometry and dots), roads (polygon geometry), rivers (polygon geometry), drainage (line geometry), railroad tracks (line geometry), and boundaries village administration (line geometry). Each geospatial element accompanied by attribute data that obtained from field surveys. Geospatial information about infrastructure presented on big scale of 1: 15,000. This geospatial information expected to help Kelurahan Wates developing infrastructure around the FRC location. Keywords: Field Research Center, geospatial information system, infrastructures, big scale map
Analisis Ketelitian Titik Kontrol Dalam Rangka Pemetaan Topografi Skala Besar di Lahan Field Research Center (FRC) Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada Anindya Sricandra Prasidya; Untung Rahardjo
JURNAL GEOGRAFI Vol 11, No 2 (2019): JURNAL GEOGRAFI
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jg.v11i2.11171

Abstract

Peta topografi diperlukan dalam membantu perencanaan detail suatu area. Field Research Center (FRC) adalah lokasi kampus baru dari Sekolah Vokasi, UGM (FRC SV-UGM) di Wates, Kulon Progo yang belum memiliki peta topografi skala besar. Dalam rangka untuk menyediakannya,  titik kontrol dan kerangka dasar harus disediakan dahulu. Penelitian ini bertujuan menganalisis ketelitian titik kontrol yang akan dipakai untuk menghasilkan peta topografi skala besar dari FRC SV-UGM. Pelaksanaannya terdiri atas beberapa tahapan, dimulai dari pemasangan, pengukuran, pengolahan, dan menganalisis titik kontrol, penyediaan titik kerangka dasar dalam bentuk poligon tertutup, pengukuran dan pengolahan datanya, pengukuran detil situasi (X, Y, Z), menyajikannya dalam bentuk peta dan menguji akurasinya, dan mengevaluasi hasil. Hasil yang diperoleh adalah koordinat geodetik dari tiga titik kontrol (BM1, BM2, FRC4) hasil dari pengukuran GNSS moda jaringan. Ketelitian horizontalnya kurang dari 9,1 mm dan ketelitian vertikalnya kurang dari 20,4 mm. Mengacu pada Standar Nasional Indonesia Jaring Kontrol Horizontal (SNI JKH), hasil ini telah memenuhi standar ketelitian orde-3. Selain itu, 8 titik kerangka dasar poligon tertutup telah memenuhi standar, kesalahan penutup sudutnya adalah 28,25”, rasio ketelitian linier poligon adalah 1:13.601, dan kesalahan penutup beda-tinggi adalah 7,9 mm. Hasil ini memenuhi standar ketelitian orde-4 pada SNI JKH dan kelas LC pada SNI JKV. Hasil akhir berupa peta topografi skala 1:1.000 yang berisi semua detil planimetrik dan ketinggiannya. Pengujian akurasi peta ini didasarkan pada Peraturan Kepala Badan Informasi Geospasial (Perka BIG) No 15/2014. Komponen horizontal peta ini memenuhi standar ketelitian kelas 3 peta topografi skala 1:1.000 dengan CE90 < 0,5, sedangkan komponen vertikalnya memenuhi standar kelas 1 dengan LE90 < 0,2. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa titik kontrol hasil pengukuran dengan pengamatan GNSS yang memenuhi orde-3 SNI JKH seperti pada penelitian ini dapat menghasilkan ketelitian komponen horizontal kelas 3 dan vertikal kelas 1 dari peta topografi skala 1:1.000.
Development and Definition of Prambanan Temple Deformation Monitoring Control Points Rochmad Muryamto; Muhammad Iqbal Taftazani; Yulaikhah Yulaikhah; Bambang Kun Cahyono; Anindya Sricandra Prasidya
Jurnal Geospasial Indonesia Vol 1, No 2 (2018): December
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jgise.40788

Abstract

Since 1991, Prambanan Temple has been recognized by UNESCO as a cultural heritage of a historic building. In its construction, the Prambanan temple was established in a labile soil structure in the sandy soil and not far from the Opak River. In the geological map of Yogyakarta, there is a fault under the Opak River landscape. This fault under the Opak River has caused an earthquake in 2006. Because of its position in disaster-prone areas, regular monitoring of the geometric aspects of Prambanan Temple is very necessary.This research aims to build a deformation monitoring control point in Prambanan Temple. Eight control points, consist of three existing points and five new points are built around Prambanan Temple. These eight control points then were measured by observing GNSS for 1x24 hours in order to define their coordinates. GNSS data processing is done using GAMIT 10.70 software with two strategies, namely (1) processing with regional binding points, in this case using IGS BAKO and JOG2 stations, and (2) processing with global binding points using IGS COCO station reference points, DARW, KARR, POHN, PIMO, DGAR, and IISC. This research yields the establishment of Prambanan temple deformation control points and their coordinates and standard deviation in two processing strategies. The smallest standard deviation in the first strategy is 0.0787 m on the Z-axis for points of PRO1 and PR03. The biggest standard deviation is 0.1218 m on the Y-axis at point of PR02. In the second strategy the smallest standard deviation is 0.0036 m on the Z-axis for points of PR01 and PR03. The biggest standard is 0.0141 m on the Y-axis at point of PR02.