Penelitian tentang komposit berbasis serat berkembang dengan penggunaan bahan serat alam untuk beberapa variasi jenis matrik sintetis dan alami. Komposit dengan penguat serat alam ini semakin intensif dikembangkan. Ini berkaitan dengan meluasnya penggunaan komposit pada berbagai bidang kehidupan serta tuntunan penggunaan material yang murah, ringan, sifat mekanik yang kuat dan tidak korosif, sehingga dapat menjadi bahan alternatif selain logam. Lontar (Borasus flabelifer) adalah jenis palma yang bersifat serba guna. Salah satu aplikasi serat pangkal pelepah daun lontar adalah untuk pembuatan komposit dalam lambung kapal fibre reinforced. Pada penelitian ini akan dibuat komposit dari serat pangkal pelepah daun lontar. Spesimen komposit yang terbentuk dilakukan uji tegangan, regangan dan modulus elastisitas menggunakan 2 variasi komposisi. Hasilnya kemudian dibandingkan dengan nilai kekuatan yang disyaratkan/diizinkan oleh Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) volume XIV 2014 rules for nonmetallic material sebagai acuan standar. Hasil pengujian menunjukan bahwa kekuatan tarik, modulus tarik elastisitas dan kekuatan tekuk, modulus tekuk elastisitas komposit yang menggunakan serat pangkal pelepah daun lontar memenuhi standar BKI seperti berikut ini: pengujian tarik variasi 1 spesimen (2) dengan kekuatan 63.714 Mpa, spesimen (2) 436.09 N/mm2 modulus elastisitas dan variasi 2 spesimen (4) dengan kekuatan tarik 70.035 Mpa, dengan modulus elastisitas spesimen (4) 1490.11 N/mm2 untuk pengujian tekuk tidak memenuhi standar di kekutan tekuk di variasi 1 spesimen (1) 15.45 Mpa, variasi 2 spesimen (4) 16.27 Mpa. Tetapi di modulus tekuk elastisitasnya ada yang memenuhi standar dengan hasil di variasi 1 spesimen (1) 949.96 N/mm2, dan modulus variasi 2 spesimen (4) 1534.47 N/mm2. Hasil ini telah memenuhi syarat yang ditentukan oleh BKI FRP (fiberglass reinforced plastics) yaitu 55 N/mm2. Kata kunci: Komposit, Daun Lontar, Uji tarik, Serat Glass