Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Sistem Hidroponik Nutrient Film TEchnique (NFT) dan Wick pada Penamaan Bayam Merah Sari, Elvita; Kitty, Yelina; Dwiranti, Astari
Surya Octagon Interdisciplinary Journal of Science and Technology Vol 1 No 2 (2016): SOIJST
Publisher : Surya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia terus mengalami peningkatan jumlah penduduk terutama dalam satu dekade terakhir. Hasil proyeksi Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2020 akan mencapai 271,1 juta jiwa dan akan terus meningkat hingga 15 tahun mendatang (Bappenas et. al., 2013). Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk, permintaan pasar pada sektor pangan juga akan semakin meningkat (Roidah, 2014). Namun, hal tersebut tidak diikuti dengan ketersediaan lahan pertanian yang cukup. Penurunan luas lahan pertanian terutama pada sawah mencapai 0,25% pada tahun 2013 (Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, 2014). Keadaan ini yang menjadi landasan bahwa teknologi bercocok tanam dengan sistem hidroponik dapat diterapkan dalam masyarakat dan diharapkan dapat meningkatkan produksi bahan pangan terutama komoditas sayur-sayuran
Pembentukan dan Karakterisasi Dispersi Padat Kandesartan Sileksetil-HPMC dengan Teknik Solvent Co-Evaporation Jessica, Adhitya; Sari, Elvita; Yenti, Revi; Zaini, Erizal
JSFK (Jurnal Sains Farmasi & Klinis) Vol 10 No 1 (2023): J Sains Farm Klin 10(1), April 2023
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jsfk.10.1.71-77.2023

Abstract

Candesartan cilexetil (CC) merupakan agen antihipertensi yang sangat efektif tetapi memiliki kelarutan yang buruk sehingga bioavailabilitasnya terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan CC terdisolusi melalui pembuatan dispersi padat dengan hidroxypropylmethylcellulose (HPMC). Dispersi padat CC-HPMC dibuat menjadi 3 formula, yaitu 2:1, 1:1 dan 1:2 (b/b) menggunakan metode solvent co-evaporation. CC tunggal, campuran fisik dan dispersi padat yang terbentuk kemudian dikarakterisasi secara fisikokimia dan pengaruh variasi konsentrasi HPMC diselidiki terhadap laju disolusi. Hasil PXRD menunjukkan penurunan intensitas puncak pada dispersi padat. Analisis termal dengan DSC memperlihatkan titik leleh yang lebih rendah pada dispersi padat. Morfologi dispersi padat menggambarkan bentuk yang berbeda dibandingkan dengan CC tunggal dan campuran fisik. Spektrum inframerah menunjukkan sedikit pergeseran pada bilangan gelombang gugus fungsi tetapi tidak terbentuk gugus fungsi baru. Disolusi dispersi padat meningkat secara signifikan, hasil uji disolusi setelah 60 menit masing-masing untuk CC tunggal, campuran fisik, dispersi padat F1, F2, dan F3 adalah 32,46 ± 0,26; 67,76 ± 0,07; 61,22 ± 0,20; 71,74 ± 0,20; dan 78,58 ± 020 (μg/ml). Kesimpulannya, sistem dispersi padat CC-HPMC mampu memodifikasi sifat fisikokimia dan meningkatkan disolusi hingga 2,42 kali CC tunggal. Selain itu, peningkatan konsentrasi HPMC berdampak positif pada peningkatan CC yang terdisolusi.