Yuliani, Emma
Teknik Pengairan

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

STUDI EFEKTIFITAS FITOREMEDIASI TANAMAN BAMBU AIR DAN ZEOLIT GUNA MEREDUKSI LOGAM TIMBAL (Pb) DAN SENG (Zn) Maulidya, Aisah; Yuliani, Emma; Sholichin, Moch
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Pengairan Vol 2, No 2 (2019)
Publisher : Jurusan Teknik Pengairan, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK: Fitoremediasi adalah metode penggunaan tumbuhan untuk memindahkan, menstabilkan, atau mengurangi bahan pencemar baik itu senyawa organik maupun anorganik. Metode Saringan Pasir Lambat (SPL) adalah proses penyaringan menggunakan pasir dimana didalamnya terdapat dua proses penyaringan, yaitu secara fisika dan secara biologi. Penelitian ini menggunakan metode fitoremediasi dan saringan pasir lambat. Media yang digunakan untuk metode fitoremediasi adalah Bambu Air dan media untuk SPL adalah zeolit alam. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas rancangan percobaan dari kombinasi kedua metode ini dalam menurunkan kadar Timbal (Pb) dan Seng (Zn) pada air limbah buatan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 82 tahun 2001 tentang Pengolahan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran.  Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2018 – November 2016. Data hasil pengujian laboratorium dianalisa menggunakan Uji T. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kombinasi dari kedua metode ini mampu menurunkan kadar Zn, tetapi tidak untuk Pb. Perlakuan terbaik ada pada perlakuan bak B (100 Tanaman) dengan penurunan kandungan logam Zn sebesar 86,9% pada minggu terakhir pengamatan yaitu selama 21 hari. Kata Kunci: Fitoremediasi, SPL, Bambu Air (Equisetum hyemale)ABSTRACT:.The phytoremediation is a method with using a plant to move, to stabilize, or to decrease the pollutan, either organic or anorganic compound. Slow Sand Filtration (SSF) method is filtering process by using sand within includes of two filtering process, physically and biologically. The media used for phytoremediation method is “water bamboo” plant and the media for SSF is natural zeolite. The aim of this research was to reveal the effectiveness of trial design from the combination of both methods in decreasing the Lead (Pb) and Zinc (Zn) level in synthetic wastewater based on Government Regulation Number 82 in 2001 about Water Quality Processing and Water Pollution Restrain. This research was carried out on October 2018-November 2018. The data from laboratory testing result was analyzed by using T test. The result of this research showed that combination from the both methods was able to decrease Zn, but not for Pb. The best treatment was on the b tub (60 plants) treatment with reduction of Zn metal content of 86,9% in the last week of observation that is for 21 days. Keywords: Phytoremediation, SSF, Water Bamboo (Equisetum hyemale)
EVALUASI KERENTANAN AKUIFER DENGAN MENGGUNAKAN METODE GOD BERDASARKAN HASIL PENYELIDIKAN GEOLISTRIK (Studi Kasus di Desa Kenep Kecamatan Beji Kabupaten Pasuruan) Fakhruddin, Muhammad Farid; Siswoyo, Hari; Yuliani, Emma
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Pengairan Vol 2, No 2 (2019)
Publisher : Jurusan Teknik Pengairan, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK : Meningkatnya produksi limbah padat dan cair yang dihasilkan dari berbagai aktivitas pertanian, industri, dan perumahan dikhawatirkan akan dapat mencemari air tanah di Desa Kenep, Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan. Langkah awal yang diperlukan untuk mengantisipasi potensi bahaya pencemaran terhadap air tanah adalah dengan cara melakukan penilaian tingkat kerentanan akuifer di lokasi tersebut. Penilaian tingkat kerentanan akuifer terhadap pencemaran dapat dilakukan dengan menggunakan metode GOD yang terdiri atas parameter jenis akuifer, lapisan pembatas atas akuifer, dan kedalaman akuifer. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk memetakkan pola sebaran tingkat kerentanan akuifer  terhadap pencemaran di lokasi penelitian. Parameter-parameter dalam metode GOD dapat ditentukan berdasarkan penyelidikan geolistrik. Pemetaan tingkat kerentanan akuifer dilakukan dengan menggunakan metode Kriging pada program Surfer untuk menggambarkan sebaran tingkat kerentanan akuifer di lokasi penelitian. Berdasarkan hasil pemetaan dan analisis menggunakan metode GOD dapat dinyatakan bahwa tingkat kerentanan akuifer bebas di lokasi penelitian menunjukkan wilayah tingkat kerentanan sedang mencakup luas 3,21% (10,6 ha) dan wilayah tingkat kerentanan tinggi mencakup luas 96,79 % (319,4 ha) dari luas total wilayah yang diteliti.   Kata Kunci : akuifer, kerentanan, geolistrik, metode GOD. ABSTRACT : The increased production of solid and liquid waste generated from various agricultural, industrial and housing activities is feared to pollute ground water in Kenep Village, Beji District, Pasuruan Regency. The first step needed to anticipate the potential danger of groundwater pollution is to assess the level of vulnerability of aquifers in that location. Evaluation of the susceptibility level of aquifers to pollution can be done using the GOD method which consists of aquifer type parameters, aquifer limiting layers, and aquifer depth. This research was conducted with the aim of mapping the distribution pattern of susceptibility of aquifers to pollution at the study site. The parameters in the GOD method can be determined based on geoelectrical investigation. Mapping the level of aquifer susceptibility carried out using the Kriging method in the Surfer program to describe the level of vulnerability of aquifers in the study location. Based on the results of the mapping and analysis using the GOD method it can be stated that the susceptibility level of free aquifers in the study location showed that the area of vulnerability includes 3.21% (10.6 ha) and high vulnerability areas covering 96.79%. (319.4 ha) of the total area studied. Keywords : aquifer, vulnerability, geoelectrical, GOD method
Studi Efektivitas Variasi Jumlah Sekat Bak Aerasi Pada Model Fisik Terhadap Penurunan Suhu Air Dinina, Dhiya Husna; Yuliani, Emma; Iriawan, Pramono
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Pengairan Vol 2, No 2 (2019)
Publisher : Jurusan Teknik Pengairan, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK: Air terproduksi yang dihasilkan oleh Petrogas (Basin) limited, Sorong merupakan residu dari pengolahan industri minyak dan gas bumi dan memiliki suhu tinggi. Air bersuhu 600C tersebut tentu akan mengakibatkan ketidakseimbangan ekosistem, sehingga perlu dilakukan adanya suatu pembaharuan instalasi limbah agar limbah yang dihasilkan sesuai dengan standar baku mutu pada Permen LH No. 19 Tahun 2010. Pemberian variasi sekat bak aerasi berjumlah 1,3,5,7, dan 9 dalam beberapa rentang waktu pada suatu model fisik dilakukan untuk mengetahui seberapa besar efektivitas penurunan suhu air dan adanya pengaruh perlakuan terhadap penurunan suhunya. Metode analisis data yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dan Uji Jarak Berganda Duncan. Berdasarkan analisis data secara statistik dengan taraf kepercayaan 5% diketahui nilai Fhitung 4,482, Ftabel senilai 3,68, dan rerata perolehan suhu akhir air terkecil dari Uji Jarak Berganda Duncan adalah 35,8750C. Adapun efektivitas terbesar 40% dengan suhu akhir 370C dan efektivitas terkecil 32% dengan suhu akhir 410C. Kata Kunci: Suhu akhir, Variasi Sekat, Bak Aerasi, Efektivitas.   ABSTRACT: Produced water from Petrogas (Basin) limited, Sorong is a residue of oil and gas proccessing with high temperature. Indeed, that 600C temperature of water will cause ecosystem imbalance, so it needs a waste installation renewal in order that the produced waste conform on quality standard in Environment Minister Regulation No. 19 of 2010. Giving the aeration tank’s baffle variation of 1,3,5,7, and 9 on certain range of time within a physical model was conducted to find out how much the effectiveness of decreased water temperature and the treatment effect against decreased temperature. Data analysis method used were Completely Randomized Design and Duncan’s Multiple Range Test. Based on statistically data analysis with an accuracy level of 5%, it is known that the value of Fcount is 4,482, Ftable is 3,68, and the smallest average value of Duncan’s Multiple Range Test is 35,8750C. Besides, the highest effectiveness is 40% with a final temperature is 370C as well as the smallest effectiveness is 32% with a final temperature is 410C. Keywords: Final Temperature, Baffle Variation, Aeration Tanks, Effectiveness.
Uji Model Fisik Bak Penurun Suhu Air dengan Variasi Jumlah Sprinkler untuk Menurunkan Suhu Limbah Air Terproduksi Yunita, Irma; Yuliani, Emma; Iriawan, Pramono
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Pengairan Vol 2, No 2 (2019)
Publisher : Jurusan Teknik Pengairan, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK: Kegiatan eksploitasi migas oleh PT. Petrogas (Basin), Limited yang berlokasi di wilayah operasi Walio, Kabupaten Sorong, Papua menghasilkan air terproduksi yang dibuang ke sungai dengan suhu 60oC. Oleh karena itu perlu adanya pengendalian suhu air terproduksi lebih lanjut sehingga dapat memenuhi batas suhu air yang dibuang ke sungai berdasarkan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 19 Tahun 2010, yaitu maksimal 40oC. Dalam penelitian ini, objek yang diuji adalah air dengan suhu 60oC dan debit sebesar 36 ml/s. Penurunan suhu air menggunakan bak sprinkler dengan variasi jumlah sprinkler 2, 4, 6 dan 8 serta tinggi pancuran 22 cm dan 44 cm. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis secara statistik menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK),  terdapat pengaruh nyata dengan Fhitung (113,437) lebih besar dari Ftabel (2,159) menggunakan metode analisa sidik ragam. Pada uji lanjut Duncan menunjukkan perlakuan terbaik adalah sprinkler berjumlah 8 dan tinggi pancuran 44 cm (S8H44) dengan notasi a dan rerata penurunan suhu air mencapai 37,3oC. Efisiensi termal terendah (45%) dihasilkan oleh perlakuan dengan jumlah sprinkler 6 dan tinggi pancuran 22 cm (S6H44), sedangkan persentase tertinggi (96%) dihasilkan oleh perlakuan dengan jumlah sprinkler 6 dan 8 serta tinggi pancuran 44 cm pada keduanya (S6H44 dan S8H44). Kata Kunci: air terproduksi, suhu air, bak sprinkler, rancangan percobaan, efisiensi termal.   ABSTRACT: Oil and gas exploitation activities by PT. Petrogas (Basin), Limited which located in Walio operating area, Sorong district, Papua produced produced water with its temperature up to 60oC and it was released directly into the nearby river. Therefore, it is necessary to control the produced water’s temperature with more advanced methods so the temperature itself can qualify the water temperature’s limit under the Indonesian’s regulation of the Minister of Environment Number 19 in 2010, which the maximum is 40oC. In this study, the object was 60oC water with 36 ml/s as its discharge. In addition, this study used a sprinkler tub with the number of sprinkler variations: 2, 4, 6 and 8 and spray’s heights: 22 cm and 44 cm. In conclusion from the results of this study with statistic analysis using experimental design, there was an influence from the treatments which was proved by Fcount (113.437) was greater than Ftable (2.159) using the repeated measures method. Also, the Duncan test showed the best treatment was 8 sprinklers with 44 cm spray’s heights (S8H44) with a notation and the mean reduction up to 37.3 ° C. The smallest percentage of thermal efficiency (45%) was 6 sprinklers and 22 cm spray’s height (S6H22), while the highest (96%) was 6 and 8 along with 44 cm spray’s heights (S6H44 and S8H44). Keywords: produced water, water temperature, sprinkler tub, experimental design, thermal efficiency
STUDI EFISIENSI KARBON AKTIF CANGKANG BUNGA PINUS DALAM FILTER PENJERNIH AIR UNTUK MEREDUKSI PB DAN CU Dwinendras, Fanisa Ayu; Yuliani, Emma; Sholichin, Moch.
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Pengairan Vol 3, No 1 (2019)
Publisher : Jurusan Teknik Pengairan, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini membahas tentang efisiensi dari karbon aktif cangkang bunga pinus sebagai adsorben dengan menggunakan alat filter pejernih air. Aktivasi karbon dilakukan dengan merendam karbon selama 24 jam pada konsentrasi KOH 30% dan 50%. Lalu di bakar dengan variasi waktu selama 60 menit, 90 menit dan 120 menit. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variasi konsentrasi larutan aktivator dan waktu pembakaran terhadap daya adsorpsi karbon aktif untuk menyerap logam berat Pb dan Cu. Studi ini menunjukan bahwa karbon aktif cangkang bunga pinus memiliki kemampuan untuk menurunkan kandungan Pb dan Cu pada limbah sintetis. Kemudian hasil uji SEM-EDX menunjukan terdapat perbedaan permukaan adsorben dan pengikatan unsur kimia setelah dilakukan filtrasi. Hasil perbandingan efisiensi menunjukan karbon yang diaktivasi menggunakan KOH 50% dan waktu pembakaran selama 120menit adalah yang paling tinggi. This study discusses the efficiency of pinecone shell-based activated carbon as an adsorbent by using a water purifier filter. Activation of carbon is done by soaking the carbon for 24 hours at 30% and 50% KOH concentrations. Then, combust with a variation of time for 60 minutes, 90 minutes and 120 minutes. The purpose of this study was to determine the effect of variations in the concentration of activator solution and combustion time on the adsorption of activated carbon to absorb heavy metals such as Pb and Cu. This study shows that the pinecone shell-based activated carbon has the ability to reduce Pb and Cu content in synthetic waste. Then the SEM-EDX test results shows that there are differences in the surface of the adsorbent and the binding of the chemical elements after filtration. The efficiency comparison results shows that carbon is activated using 50% KOH and the burning time of 120 minutes is the highest.