Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ANALISIS SIKLON TROPIS NOCK-TEN BERBASIS DATA SATELIT HIMAWARI Ismail, Prayoga; Hidayat, Nizar Manarul; Siadari, Ejha Larasati
Jurnal Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Vol 4 No 3 (2017): Jurnal Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (741.078 KB) | DOI: 10.36754/jmkg.v4i3.49

Abstract

Siklon tropis Nock-Ten yang melintasi Filipina pada 25-26 Desember 2016 termasuk dalam kategori super taifun. Dalam skala meteorologi, siklon tropis termasuk dalam fenomena berskala sinoptik. Dampak yang ditimbulkan dapat memengaruhi kondisi atmosfer di wilayah Indonesia, terutama siklon tropis yang terbentuk di perairan Samudera Pasifik Barat Daya dan Samudera Hindia sebelah utara Australia. Oleh karena itu, perlu dilakukan pemantauan aktivitasnya karena berpengaruh pada dinamika atmosfer yang memicu angin kencang dan tumbuhnya awan hujan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pertumbuhan, pergerakan, danintensitas Taifun Nock-Ten dengan menggunakan data satelit Himawari 8 kanal IR1. Metode yang digunakan berupa analisis indeks konvektif dengan menggunakan data TBB (Temperature of black body) sebagai suhu puncak awan dan metode pengamatan visual berbasis teknik Dvorak untuk memantau pertumbuhan dan pergerakan siklon, dan untuk mendapatkan T-Number yang dapat digunakan untuk memprakirakan intensitasnya berupa kecepatan angin maksimum dan tekanan minimum pusat siklon. Berdasarkan analisis suhu puncak awan dari siklon tropis Nock-Ten didapatkan nilai indeks konvektif yang tinggi yaitu berkisar dari 49.9 hingga 74.4. Siklon tropis Nock-Ten memiliki masa hidup 8 hari, terbentuk di Samudera Pasifik sebelah utara Papua berupa MCS (Mesoscale Convective System) pada 20 Desember 2016 yang berpropagasi ke barat dan punah pada 28 Desember 2016. Intensitas maksimum terjadi pada 25 Desember 2016 pukul 00.00 UTC dengan T-Number mencapai 7.0 dengan nilai prakiraan kecepatan angin maksimum mencapai 140 knots dan tekanan udara minimum mencapai 898 hPa, setara dengan siklon tropis kategori 5 skala Saffir-Simpson.
IDENTIFIKASI PERUBAHAN CURAH HUJAN DAN SUHU UDARA MENGGUNAKAN RCLIMDEX DI WILAYAH SERANG Hidayat, Nizar Manarul; Pandiangan, Alexander Eggy; Pratiwi, Anggitya
Jurnal Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Vol 5 No 2 (2018): Jurnal Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (695.557 KB) | DOI: 10.36754/jmkg.v5i2.57

Abstract

Data iklim dianalisis untuk mengidentifikasi perubahan besaran parameter iklim maupun peristiwa iklim ekstrem. Data yang menjadi kajian berasal dari Stasiun Meteorologi Serang, Banten. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis karakterisktik data cuaca stasiun pengamatan cuaca Serang terutama pada suhu udara dan curah hujan serta mengidentifikasi perubahan pada pola dan nilai kedua parameter tersebut. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan RClimdex untuk mengetahui adanya perubahan jangka panjang suhu dan curah hujan. Secara keseluruhan slope indeks suhu udara pada stasiun pengamatan Serang mengalami penurunan diantaranya indeks TX10p dan TN10p, yang mengindikasikan jumlah hari dengan suhu minimum pada siang hari dan malam hari mengalami penurunan. Pada stasiun Serang slope indeks suhu udara (TN90p) cenderung meningkat yang mengindikasikan suhu minimum lebih hangat. Indeks curah hujan hampir seluruhnya mengalami penurunan kecuali CDD yang menunjukkan peningkatan jumlah hari tanpa hujan berturut-turut di wilayah Serang.
Modification of The Thermal Comfort Index Based on Perceptions for Urban Tourism Around Jakarta Hidayat, Nizar Manarul; Hidayati, Rini; Turyanti, Ana; Al Maula, Sugha Faiz
Jurnal Meteorologi dan Geofisika Vol. 25 No. 1 (2024)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan BMKG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31172/jmg.v25i1.1051

Abstract

Climate interaction directly correlates with an individual's comfort response. One's comfort can be quantified by perceiving environmental conditions at tourist locations. This study aims to identify climatic and non-climatic factors that affect thermal comfort based on visitor perception. In addition, the Holiday Climate Index (HCI) is modified to equalize visitors' perceptions. The research locations, namely Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Kebun Raya Bogor (KRB), and Taman Safari Indonesia (TSI), are characterized by distinct topographies. This study identifies thermal comfort factors based on 552 questionnaire responses from purposive sampling. Analyzing factors influencing thermal comfort using ordinal logistic regression with Uncomfortable Class (0) and Comfortable Class (1). Model performance metrics, such as accuracy, precision, recall, and F1 score, are calculated using a confusion matrix. In general, the best time to feel comfortable is in the morning. Overall, climatic factors such as thermal sensation and rainfall events influence thermal comfort, while non-climatic factors have no effect. The model's implication is to provide an equation in the probability of someone feeling comfortable or uncomfortable based on the predictors. Furthermore, a modification index at TMII adjusted the HCI-urban's weighting, ratings, and comfort thresholds to match visitors' perceptions at that time. The results demonstrate that HCI-urban effectively provides comfortable and comfortable assessments. However, it has not yet been able to capture perceptions of discomfort, unlike the modified index. This research can provide added value to the tourism industry in terms of maintaining environmental comfort during the dry season.