Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

TAPAS ACUPRESSURE TECHNIQUE (TAT) INTERVENSI TEPAT UNTUK MENURUNKAN KECEMASAN PADA PASIEN PREOPERASI. Rodi Sanjaya, Lalu; Sulistyaningsih
MEDIA ILMU KESEHATAN Vol 1 No 3 (2012): Media Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (249.027 KB)

Abstract

Background: One of preventive actions performed on patients in hospital is to prevent the occurrence of anxiety. The trigger of the anxiety is often experienced by patients due to surgery procedure. Patients who could not adjust to their anxiety often have difficulty in pre operations, such as sleep disorders, somatic complaints, digestive disorders, urinary disorders, increased blood pressure, and so forth. Anxiety experienced by patients need to be treated with drugs or with alternative therapies, complementary therapies and energy therapies. Tapas Acupressure Technique (TAT) is one of Psychological Energy Therapy (EP) which can be used to balance, restore, and enhance the function of the patient's body by stimulating the energy system in the patient's body. Objective: To determine the effect of TAT on the level of preoperative anxiety in patients in Wates Hospital in Kulon Progo of Yogyakarta. Methods: This was a Quasi-Experimental study with a design of pre test and post test nonequivalen control group. The population in this study was all pre-surgery patients. Samples were taken using accidental sampling technique amounted to 32 (16 intervention and 16 control) in accordance with the criteria. The instrument to measure anxiety was Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS). The results were analyzed by two methods, seeing the impact of the intervention on anxiety with Wilcoxon test and comparing the anxiety levels between groups (intervention and control) using Mann Whitney test. Results: A decrease in anxiety levels occurred after TAT intervention was given (pre-test moderate anxiety by 62% and post-test mild anxiety by 69%). Wilcoxon Signed Rank test results in the intervention group obtained p-value of 0.314. The results of post-test anxiety levels with Mann Whitney in the control and intervention group obtained p-value of 0.037. Conclusions: TAT interventions undertaken could reduce the level of patient preoperative anxiety. In providing a good and comprehensive service to patients who will be undergoing surgery, there is a need to give complementary therapies such as energy psychology therapy like TAT. Keywords: Pre-operative patients, anxiety, Tapas Acupressure Technique (TAT)
Spiritual Care Pada Pasien Hemodialisis: A Literature Review Lalu Rodi Sanjaya; Sagiran Sagiran
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 2019: EDISI KHUSUS
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (226.933 KB) | DOI: 10.30651/jkm.v4i2.2613

Abstract

One of the nursing interventions that can be used to overcome the psychological and health problems of hemodialysis patients is through spiritual care (SP).This article was prepared with the aim of providing literature on how to improve SP in hemodialysis patients. Article search uses the Proquest and Science Direct databases with a span of time (2016-2019) and JSTOR, in the time frame (2014-2019). The data search strategy uses English terms with keywords: Spiritual Care and Patient Hemodialysis and Literature Review.of the four articles reviewed, stated that religiosity or SP gave positive problems in depression, conflict, and stress in hemodialysis patients. In addition, it also increases social support and improves optimal health.SP is one of the nursing interventions that must be developed and considered to overcome psychological problems and to improve more optimal health 
TAPAS ACUPRESSURE TECHNIQUE (TAT) INTERVENSI TEPAT UNTUK MENURUNKAN KECEMASAN PADA PASIEN PREOPERASI. Lalu Rodi Sanjaya; Sulistyaningsih
MEDIA ILMU KESEHATAN Vol 1 No 3 (2012): Media Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background: One of preventive actions performed on patients in hospital is to prevent the occurrence of anxiety. The trigger of the anxiety is often experienced by patients due to surgery procedure. Patients who could not adjust to their anxiety often have difficulty in pre operations, such as sleep disorders, somatic complaints, digestive disorders, urinary disorders, increased blood pressure, and so forth. Anxiety experienced by patients need to be treated with drugs or with alternative therapies, complementary therapies and energy therapies. Tapas Acupressure Technique (TAT) is one of Psychological Energy Therapy (EP) which can be used to balance, restore, and enhance the function of the patient's body by stimulating the energy system in the patient's body. Objective: To determine the effect of TAT on the level of preoperative anxiety in patients in Wates Hospital in Kulon Progo of Yogyakarta. Methods: This was a Quasi-Experimental study with a design of pre test and post test nonequivalen control group. The population in this study was all pre-surgery patients. Samples were taken using accidental sampling technique amounted to 32 (16 intervention and 16 control) in accordance with the criteria. The instrument to measure anxiety was Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS). The results were analyzed by two methods, seeing the impact of the intervention on anxiety with Wilcoxon test and comparing the anxiety levels between groups (intervention and control) using Mann Whitney test. Results: A decrease in anxiety levels occurred after TAT intervention was given (pre-test moderate anxiety by 62% and post-test mild anxiety by 69%). Wilcoxon Signed Rank test results in the intervention group obtained p-value of 0.314. The results of post-test anxiety levels with Mann Whitney in the control and intervention group obtained p-value of 0.037. Conclusions: TAT interventions undertaken could reduce the level of patient preoperative anxiety. In providing a good and comprehensive service to patients who will be undergoing surgery, there is a need to give complementary therapies such as energy psychology therapy like TAT. Keywords: Pre-operative patients, anxiety, Tapas Acupressure Technique (TAT)
Gerak SKM (Senam Kaki Musik) Untuk Diabetes Melitus Sebagai Pengembangan Promotif dan Preventif Bersama Kader Kesehatan di Puskesmas Cikarang Tahun 2022 Yana Setiawan; Lalu Rodi Sanjaya; Armi Armi Armi Armi
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 4 (2023)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v4i4.6918

Abstract

Diabetes adalah penyakit kronis yang ditandai dengan ciri-ciri berupa tingginya kadar gula darah. Prevalensi Diabetes Melitus di Jawa Barat menempati peringkat 21 dari 36 provinsi. Pada tahun 2020 di Kabupaten Bekasi penderita Diabetes Melitus yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar berjumlah 22.573 dengan persentase 9.32%, dari 242.169 penderita. senam kaki diabetes dengan menggunakan musik sangat diperlukan untuk melancarkan peredaran darah serta meningkatkan kesehatan dan kebugaran tubuh yang dibantu melalui musik dapat menurunkan resiko terjadinya luka pada kaki penderita diabetes. Sosialisasi dan edukasi mengenai Diabetes Melitus dan gerakan Senam kaki dengan musik dilakukan bersama kader posyandu Puskesmas Cikarang dan dilakukan dibeberapa lokasi Posyandu. Pelatihan senam kaki dengan menggunakan musik dilakukan melalui pendampingan, tim melatih ketua kader posyandu mulai alat bantu dan musik yang digunakan saat gerakan senam kaki dilakukan, ketua kader diberi kesempatan untuk melatih secara langsung kepada anggota kader sehingga sistem rantai informasi tersampaikan kepada masyarakat.
Gerak SKM (Senam Kaki Musik) Untuk Diabetes Melitus Sebagai Pengembangan Promotif dan Preventif Bersama Kader Kesehatan di Puskesmas Cikarang Tahun 2022 Yana Setiawan; Lalu Rodi Sanjaya; Armi Armi Armi Armi
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 4 (2023)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v4i4.6918

Abstract

Diabetes adalah penyakit kronis yang ditandai dengan ciri-ciri berupa tingginya kadar gula darah. Prevalensi Diabetes Melitus di Jawa Barat menempati peringkat 21 dari 36 provinsi. Pada tahun 2020 di Kabupaten Bekasi penderita Diabetes Melitus yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar berjumlah 22.573 dengan persentase 9.32%, dari 242.169 penderita. senam kaki diabetes dengan menggunakan musik sangat diperlukan untuk melancarkan peredaran darah serta meningkatkan kesehatan dan kebugaran tubuh yang dibantu melalui musik dapat menurunkan resiko terjadinya luka pada kaki penderita diabetes. Sosialisasi dan edukasi mengenai Diabetes Melitus dan gerakan Senam kaki dengan musik dilakukan bersama kader posyandu Puskesmas Cikarang dan dilakukan dibeberapa lokasi Posyandu. Pelatihan senam kaki dengan menggunakan musik dilakukan melalui pendampingan, tim melatih ketua kader posyandu mulai alat bantu dan musik yang digunakan saat gerakan senam kaki dilakukan, ketua kader diberi kesempatan untuk melatih secara langsung kepada anggota kader sehingga sistem rantai informasi tersampaikan kepada masyarakat.
EFEKTIVITAS SENAM KAKI DENGAN MUSIK DAN SATURASI OKSIGEN TERHADAP KADAR GULA DARAH PASIEN DM TIPE II DI PUSKESMAS LEMAH ABANG Setiawan, Yana; Sanjaya, Lalu Rodi; Armi, Armi
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 10, No 12 (2023): Volume 10 Nomor 12
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v10i12.12502

Abstract

Abstrak: Efektivitas Senam Kaki dengan Musik dan Saturasi Oksigen Terhadap Kadar Gula Darah Pasien DM Tipe II Di Puskesmas Lemah Abang. Prevalensi diabetes Mellitus di Jawa Barat menempati peringkat 21 dari 36 provinsi. Pada tahun 2020 di Kabupaten Bekasi penderita Diabetes Mellitus yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar berjumlah 22.573 dengan persentase 9.32% dari 242.169 penderita. DM merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau keduanya yang menyebabkan glukosa tidak dapat masuk ke dalam sel sehingga terjadi penumpukan glukosa di dalam darah yang disebut hiperglikemia. DM dapat menimbulkan bebagai macam komplikasi mikrovaskular dan makrovaskular, seperti retinopati, retinopati perifer, nefropati, stroke, hingga infark miokard adalah penyakit kronis yang ditandai dengan ciri-ciri berupa tingginya kadar gula (glukosa) darah. Senam kaki dengan musik adalah kegiatan atau latihan yang dilakukan yang dilakukan oleh pasien diabetes Melitus untuk mencegah terjadinya luka      dan membantu melancarkan peredaran darah bagian kaki yang diiringi dengan musik yang disenangi sehingga memberikan relaksasi. Desain dalam penelitian ini adalah quasy pada analisis multivariat didapatkan nilai R Square sebesar 0,249, artinya ke lima variabel independen dapat menjelaskan variabel kadar gula darah sebesar 24,9 % sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel lain. Hasil uji statistik didapatkan p value 0,322 berarti persamaan garis regresi secara keseluruhan tidak signifikan. Senam kaki dapat membantu memperbaiki terjadinya kelainan bentuk kaki. Selain itu dapat meningkatkan kekuatan otot betis, otot paha, dan juga mengatasi keterbatasan pergerakan sendi.
GRADE-II MENINGKATKAN KEMAMPUAN REMAJA DALAM SKRINING RISIKO DIABETES MELITUS TIPE-II Lalu Rodi Sanjaya; Yana Setiawan
PROFICIO Vol. 5 No. 1 (2024): PROFICIO: Jurnal Abdimas FKIP UTP
Publisher : FKIP UNIVERSITAS TUNAS PEMBANGUNAN SURAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36728/jpf.v5i1.3043

Abstract

Latar Belakang: DM tidak hanya dialami oleh orang dewasa usia 55-65 tahun, tapi juga dialami oleh anak dan remaja. Remaja seringkali mencoba berbagai aktivitas dan juga makanan terutama makanan yang manis-manis. Sehingga itu menjadi salah satu risiko terjadinya penyakit diabetes. Tujuan: PkM ini bertujuan untuk Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan siswa terkait penyakit DM Tipe-II. Metode: Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan desain quasy eksperimen. Sampel berjumlah 18 orang. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner dan lembar observasi. Hasil: terdapat perbedaan tingkat pengetahuan pada saat pretest yaitu 10 orang (67%) dengan tahap posttest paling banyak kategori baik yaitu 14 orang (93%), pengukuran BB sebelum penyampaian materi paling banyak pada kategori sangat kurang dengan jumlah 6 orang (33%) dan Kurang sebanyak 6 orang (33%). Kemampuan pengukuran TB paling banyak adalah kategori cukup yaitu 9 orang (50%), dan pada pengukur GDS terbanyak yaitu kategori sangat kuran berjumlah 16 orang (89%). Sedangkan setelah dilakukan demonstrasi terjadi peningkatan kemampuan setiap pengukuran antara lain pada pengukuran BB paling banyak pada kategori baik sekali yaitu 16 orang (88%), pada pengukuran TB terbanyak berada pada kategori baik sekali yaitu 17 orang (94%) dan pada pengukuran IMT kategori terbanyak adalah baik sekali yaitu sebanyak 18 orang (100%). Kesimpulan: GRADE-II dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan siswa remaja dalam mencegah risiko penyakit DM Tipe-II pada remaja.
Faktor Risiko Diabetes Melitus Tipe-II Pada Remaja Sanjaya, Lalu Rodi; Yana Setiawan
Citra Delima Scientific journal of Citra Internasional Institute Vol. 8 No. 1 (2024): Citra Delima Scientific journal of Citra Internasional Institute
Publisher : Institut Citra Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33862/citradelima.v8i1.395

Abstract

Diabetes Mellitus (DM) is a non-communicable chronic (chronic) disease and is still a big problem in the world. DM is not only experienced by adults but also by teenagers. Most of the risk factors for DM can be modified, so researchers are interested in conducting this research as early as possible among teenagers. This study aims to analyze risk factors for DM in adolescents. The research is a type of quantitative research with a correlational analytical design. The population of class X-XI students with a sample of 100 people. Data was collected using a questionnaire and analyzed using SPSS computerized assistance. Statistical analysis used chi-square to assess the relationship between nutritional status variables and the GDS value (p-value=0.294) and the relationship between activity patterns and the GDS value, namely (p-value=0.780). The conclusion in this study is that there is no relationship between nutritional status and activity patterns and GDS scores in adolescents.