Away, Yufrijal
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Analisa Kualitas Air Minum Isi Ulang Ditanjung Pati Pulungan, Siti Asmidar; Away, Yufrijal
LUMBUNG Vol 18 No 1 (2019): Januari
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (206.971 KB) | DOI: 10.32530/lumbung.v18i1.178

Abstract

Air merupakan kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia, tetapi air bersih yang layak minum semakin sulit. Oleh karena itu, masyarakat hanya mengandalkan air dari depot air minum isi ulang. Depot air minum merupakan usaha industri yang melakukan proses pengolahan air baku menjadi air minum dan menjual langsung pada konsumen. Proses pengolahan air pada depot air minum pada prinsipnya adalah filtrasi dan disinfektan. Air minum isi ulang belum bisa dikatakan sepenuhnya bebas dari bakteri, oleh karena itu diperlukan pengujian air minum yang bertujuan untuk mengetahui bakteri yang berbahaya yang terdapat pada air minum isi ulang. Bakteri Coliform dan E. coli merupakan suatu golongan bakteri yang digunakan sebagai indikator adanya polusi kotoran dan kondisi yang tidak baik di dalam air. Coliform adalah indikator kualitas air, makin sedikit kandungan coliform artinya kualitas air semakin baik. Untuk menguji adanya bakteri di dalam air dapat digunakan metode MPN yang terdiri dari tiga tahap, yaitu uji pendugaan, uji konfirmasi, dan uji pelengkap. Hasil uji laboratorium dari lima contoh sampel, semua sampel positif terdapat bakteri Coliform. Berdasarkan Permenkes RI No.492/Menkes/Per/IV/2010, pada semua sampel melebihi kadar maksimum Coliform yang diperbolehkan oleh Permenkes yaitu dengan kadar maksimum 0 mg/l. Hasil dari laboratorium pengujian beberapa parameter dari lima sampel didapatkan pH, TDS, Kekeruhan, Kesadahan memenuhi standar baku mutu yang telah ditetapkan Permenkes RI No.492/Menkes/Per/IV/2010.
PENENTUAN EC NUTRISI UNTUK PERTUMBUHAN TANAMAN BAWANG MERAH DENGAN SISTEM HIDROPONIK RAKIT APUNG Panggabean, Deswani; Amrizal; Away, Yufrijal
LUMBUNG Vol. 21 No. 1 (2022): Februari
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (242.838 KB) | DOI: 10.32530/lumbung.v21i1.486

Abstract

Bawang merah merupakan salah satu komoditi sayuran unggulan yang sejak lama telah diusahakan oleh petani secara intensif. Salah satu teknik budidaya hidroponik yaitu system Rakit Apung (Floating Raft System) atau biasa dikenal FHS. Dalam system ini, wadah tempat tanaman berada dalam kondisi mengapung dan bersentuhan langsung dengan air nutrisi. Dalam pembuatan nutrisi untuk tanaman perlu diperhatikan EC (Electrical Conductivity) yang digunakan untuk mengukur kepekatan suatu larutan nutrisi hidroponik. Kebutuhan EC disesuaikan dengan fase pertumbuhan, yaitu ketika tanaman masih kecil dibutuhkan nilai EC yang kecil dan semakin meningkat umur tanaman EC yang dibutuhkan juga semakin besar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pada EC berapa yang optimal untuk pertumbuhan tanaman bawang merah dan pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman. Perlakuan yang akan digunakan pada penelitian ini adalah 3 perlakuan dengan 10 kali ulangan pada masing-masing perlakuan, dengan rincian perlakuan adalah:  Perlakuan A dengan EC 1000 (?S /cm) untuk umur 1-30 HST dan 2000(?S /cm) untuk umur > 30 HST. Perlakuan B dengan EC 1500 (?S /cm) untuk umur 1-30 HST dan 2500(?S /cm) untuk umur > 30 HST serta Perlakuan C dengan EC 2000 (?S /cm) untuk umur 1-30 HST dan 3500(?S /cm) untuk umur > 30 HST. Untuk jumlah anakan terlihat bahwa semua perlakuan tidak berbeda nyata. Sedangkan untuk hasil pengamatan berat panen terlihat bahwa perlakuan A, berbeda nyata dengan perlakuan B dan berbeda tidak nyata dengan perlakuan C.  Perlakuan B berbeda nyata dengan perlakuan C sedangkan perlakuan C tidak berbeda nyata dengan perlakuan A. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa tanaman bawang merah tumbuh paling baik pada perlakuan C dengan pada EC 2000 (?S /cm)) pada umur 1-30 HST dan EC 3500 (?S /cm) pada umur > 30 HST, dengan hasil panen tertinggi yaitu 74,4 gr.
PENGARUH VARIASI TINGGI GENANGAN HIDROPONIK SISTEM DFT PADA TANAMAN KALE (Brassica oleracea) Amrizal; Panggabean, Deswani; Away, Yufrijal
LUMBUNG Vol. 22 No. 2 (2023): Agustus
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32530/lumbung.v22i2.626

Abstract

Hidroponik sistem DFT adalah hidroponik yang sering digunakan untuk budidaya sayuran hijau, dimana salah satu sayuran hijau tersebut adalah tanaman Kale. Beberapa tahun terakhir tanaman kale mulai booming di Indonesia, terutama didaerah perkotaan. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk menghitung kebutuhan nutrisi selama pertumbuhan dan mengetahui pengaruh tinggi genangan terhadap pertumbuhan tanaman kale seperti panjang akar, berat tanaman. Ada 4 perlakuan yang digunakan pada penelitian ini dengan 10 kali ulangan pada masing-masing perlakuan, sehingga terdapat 40 satuan perlakuan. Perlakuan yang dimaksud adalah tinggi genangan 2 cm, 4 cm, 6 cm dan 8 cm. Dari pengamatan didapatkan hasil bahwa kebutuhan nutrisi pada fase awal atau minggu ke I adalah 353,8 ml/tanaman dan pada fase akhir atau minggu ke VI adalah 875,0 ml/tanaman. Dalam pengamatan tinggi genangan didapatkan bahwa perlakuan I memberikan hasil yang paling baik dibandingkan perlakuan yang lain dengan panjang akar rata-rata 24,50 cm dan berat tanaman rata-rata 108 gram. Saran untuk penelitian selanjutnya adalah memperbaiki lingkungan penelitian berupa pengendalian suhu dan kelembaban agar faktor kehilangan air dapat dikendalikan.