Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGEMBANGAN KAMPUNG SARIBU RUMAH GONJONG Yuliani, Rozi; Abdi, Moch
Menara Ilmu Vol 15, No 2 (2021): VOL. XV NO. 2 JANUARI 2021
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/mi.v15i2.2411

Abstract

Kampung Sarugo merupakan salah satu kampung yang berada di Jorong Sungai Dadok Koto tinggi Kabupaten Lima Puluh Kota yang termasuk dalam kategori embrio. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui faktor pendorong pengembangan kampung saribu rumah gonjong, (2) mengetahui faktor penghambat pengembangan kampung saribu rumah gonjong. Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus (case study) yang dilaksanakan dari bulan Juni hingga November 2020. Subjek penelitian adalah perangkat nagari kampuang wisata sarugo, kelompok sadar wisata dan masyarakat penggiat wisata yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data adalah focus grop discussion (FGD), wawancara dan observasi ke lapangan, dan teknik analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik interaktif Miles & Hubberman (2014:20) yaitu meliputi pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan kesimpulan. Dari hasil penelitian yang merupakan faktor pendorong pengembangan kampung Saribu Rumah Gonjong adalah kesadaran masyarakat yang cukup tinggi, atraksi alam dan budaya yang dimiliki, pelestarian tradisi dan kearifan lokal yang masih terjaga dengan baik. Sementara itu faktor penghambat pengembangan kampung Saribu Rumah Gonjong adalah belum terpenuhinya unsur atau komponen sebagai syarat sebuah objek wisata patut untuk dikunjungi oleh wisatawan, selain itu peran masyarakat perlu untuk terus ditingkatkan dalam rangka pengembangan kampung saribu rumah gonjong ini Kata Kunci : Kampung Wisata, Pengembangan
STRATEGI PENGEMBANGAN OBJEK WISATA BANTOROYO Yuliani, Rozi; Abdi, Moch.
Ensiklopedia of Journal Vol 6, No 2 (2024): Vol. 6 No. 2 Edisi 2 Januari 2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Penerbitan Hasil Penelitian Ensiklopedia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33559/eoj.v6i2.2141

Abstract

The data collection method is carried out by means of documentation from various secondary sources, including; news in newspapers and mass media, journals and books to look for concepts and theories that are closely related to the problems studied. This research aims to determine opportunities for object development tourism as well as to find out strategies that can be used by managers in developing the Banto Royo tourist attraction which is located in Agam Regency, West Sumatra. The type of research used in this research is descriptive qualitative using the SWOT analysis method to analyze systematically and see the extent to which tourist attraction development strategies are implemented in increasing interest in visits based on strengths, weaknesses, opportunities and threats. The main strategy produced is to make the best use of natural beauty with exotic views to attract the attention of local people, domestic and foreign visitors as well as utilizing local workers to explore a combination of natural and artificial potential to increase the number of visits. Apart from that, it provides restaurants, accommodation and other adequate facilities for domestic and foreign visitors so that visitors feel at home for a long time staying in the Banto Royo tourist attraction area. Apart from that, providing adequate transportation to and during the Banto Royo tourist attraction so that it becomes an easy destination for visitors. So in the IE matrix it is illustrated that the Banto Royo tourist attraction is currently in a growth position (concentration through horizontal integration or stability), namely growth or development, which is an incentive strategy such as market penetration, market development and forward development and product development or an integrated strategy such as backward integration and Horizontal IntegrationKeywords: Strategy, development, tourist attractions, strengths, weaknesses, opportunities, threats
Peran Wirausaha Lokal Dalam Perencanaan Dan Pengelolaan Area Umum Sebagai Daya Tarik Destinasi Wisata Berkelanjutan Tapian Tabiang Barasok Bukittinggi Azwita, Sylvi Nezi; Yuliani, Rozi; Novra, Eddi
Menara Ilmu : Jurnal Penelitian dan KajianĀ Ilmiah Vol 19, No 2 (2025): Vol 19 No. 02 JULI 2025
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/mi.v19i2.6907

Abstract

Penelitian ini membahas isu krusial mengenai keterlibatan wirausaha lokal dalam pengembangan pariwisata berkelanjutan, khususnya dalam konteks perencanaan dan pengelolaan area umum yang menjadi daya tarik destinasi wisata. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menganalisis sejauh mana peran aktif wirausaha lokal dalam mendukung keberlanjutan destinasi wisata melalui pengelolaan fasilitas publik, serta mengidentifikasi tantangan dan peluang yang mereka hadapi dalam proses tersebut.Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan teknik studi kasus. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi lapangan, dan dokumentasi terhadap pelaku wirausaha lokal yang beraktivitas di sekitar area wisata Tapian Tabiang Barasok, Bukittinggi. Informan dipilih secara purposif berdasarkan keterlibatannya dalam aktivitas pariwisata lokal.Hasil penelitian menunjukkan bahwa wirausaha lokal memainkan peran penting dalam pemeliharaan kebersihan, penyediaan fasilitas penunjang, serta pengembangan atraksi lokal berbasis budaya dan lingkungan. Namun, keterbatasan akses terhadap kebijakan perencanaan, minimnya dukungan pendanaan, serta koordinasi yang belum optimal dengan pihak pemerintah menjadi kendala utama yang dihadapi.Kesimpulan dari penelitian ini menegaskan bahwa pemberdayaan wirausaha lokal dalam pengelolaan area umum dapat memperkuat nilai keberlanjutan destinasi, asalkan didukung dengan kebijakan kolaboratif, pelatihan manajerial, dan kemitraan strategis antara pelaku usaha, masyarakat, dan pemerintah daerah.Kata kunci: wirausaha lokal, destinasi wisata berkelanjutan, area umum, pengelolaan pariwisata, partisipasi masyarakat