Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PENINGKATAN KETERAMPILAN WRITING SKILL PADA TEKS INTERAKSI INTERPERSONAL DENGAN MENERAPKAN TEKNIK PEMBELAJARAN TOTAL PHYSICAL RESPONSE DI KELAS VII.2 SMP BAITURROSYID BOARDING SCHOOL PADANG ASTATI, ERA
LANGUAGE : Jurnal Inovasi Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol. 3 No. 4 (2023)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/language.v3i4.2706

Abstract

Currently, learning English is a subject studied by every level of school, including in class VII at the level of Primary High School (SMP) where one of the subjects is Interpersonal Interaction Text. On this material one of the aspects that is expected is that students can improve their skills in writing Interpersonal Interaction Texts. One of the most appropriate learning techniques in learning English is the Total Physical Response Learning Technique (TPR). TPR is a language learning method that is structured on command, speech and action coordination; and seeks to teach language through physical activity. (motor). This research is part of the class action research (PTK) that was implemented in the class VII.2 of the Baiturrosyid Boarding School in Padang Sumatra West. This PTK result is obtained in pre-cycle student proficiency only reaches 40% because of the use of conventional methods (ceramah). In cycle I, by applying the Learning Technique Total Physical Response, the accuracy achieved reached 72% and in cycle II the learning capacity reached 91%. Thus, the implementation of the learning technique Total Physical Response can improve the student's writing skills on Interpersonal Interaction Text in Class VII.2 High School Baiturrosyid Boarding School Course Year 2023/2024. ABSTRAKSaat ini pembelajaran Bahasa Inggris merupakan mata pelajaran yang dikaji oleh setiap jenjang sekolah, termasuk di kelas VII pada tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang salah satu materinya yaitu Teks Interaksi Interpersonal. Pada materi ini salah satu aspek yang di harapkan adalah siswa dapat meningkatkan keterampilannya dalam menulis Teks Interaksi Interpersonal. Salah satu teknik pembelajaran yang tepat dalam pembelajaran Bahasa Inggris adalah Teknik Pembelajaran Total Physical Response (TPR). TPR merupakan suatu metode pembelajaran bahasa yang disusun pada koordinasi perintah (command), ucapan (speech) dan gerak (action); dan berusaha untuk mengajarkan bahasa melalui aktivitas fisik (motor). Penelitian ini termasuk dalam penelitian tindakan kelas (PTK) yang diimplementasikan pada kelas VII.2 SMP Baiturrosyid Boarding School Padang Sumatera Barat. Hasil PTK ini diperoleh pada pra siklus ketuntasan siswa hanya mencapai 40% karena menggunakan metode konvensional (ceramah). Pada siklus I, dengan menerapkan Teknik Pembelajaran Total Physical Response diperoleh ketuntasan mencapai 72% dan pada siklus II ketuntasan belajar mencapai 91%. Dengan demikian implementasi Teknik Pembelajaran Total Physical Response dapat meningkatkan keterampilan writing skill siswa pada Teks Interaksi Interpersonal di Kelas VII.2 SMP Baiturrosyid Boarding School Padang Tahun Pelajaran 2023/2024.
MENINGKATKAN KETERAMPILAN SPEAKING SISWA MELALUI TEKNIK PERMAINAN TERKA GAMBAR BERKELOMPOK PADA SISWA KELAS IX SMP BAITURROSYID BOARDING SCHOOL PADANG ASTATI, ERA
STRATEGY : Jurnal Inovasi Strategi dan Model Pembelajaran Vol. 4 No. 3 (2024)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/strategi.v4i2.3046

Abstract

The research carried out was classroom action research on group picture guessing games to improve students' speaking skills in class IX semester II of the 2023/2024 academic year, SMP Baiturrosyid Boarding School Padang. The type of research method is Classroom Action Research (PTK) which consists of two action cycles, and each cycle consists of planning, implementing action, observing and reflecting. The subjects of this research were 40 students in class IX of Baiturrosyid Boarding School Padang, consisting of 20 boys and 20 girls. The data analysis technique uses quantitative descriptions, namely by looking at the results of observations and reflections regarding the increase in student learning activities in the form of assessing students' speaking skills who meet the indicators of speaking skills at the pre-cycle, cycle 1 and cycle 2 stages. The results of the research show that at the pre-cycle stage, the number There were only 18 students whose scores met the indicators. After cycle 1 was carried out, the number of students whose scores met the speaking skill indicators increased to 22. Then after cycle 2, there was an increase in students whose scores met the indicators to 35 out of 40 students. Therefore, the results of this study accept and prove the truth of the hypothesis which states that learning by implementing picture guessing games in groups can improve students' speaking skills. ABSTRAKPenelitian yang dilakukan ini adalah penelitian tindakan kelas tentang permainan terka gambar secara berkelompok untuk meningkatkan keerampilan berbicara siswa di kelas IX semester II tahun ajaran 2023/2024, SMP Baiturrosyid Boarding School Padang. Jenis metode penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari dua siklus tindakan, dan di setiap siklusnya terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IX SMP Baiturrosyid Boarding School Padang yang berjumlah 40 siswa, yang terdiri dari 20 laki-laki dan 20 perempuan. Teknik analisa data menggunakan deskripsi kuantitatif, yaitu dengan melihat hasil pengamatan dan refleksi tentang peningkatan aktivitas belajar siswa berupa penilaian keterampilan bicara siswa yang memenuhi indikator keterampilan berbicara pada tahap pra siklus, siklus 1 dan siklus 2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tahap pra siklus, jumlah siswa yang nilainya memenuhi indikator hanya 18 siswa. Setelah dilakukan siklus 1, jumlah siswa yang nilainya memenuhi indikator keterampilan berbicara meningkat menjadi 22. Kemudian setelah dilakukan siklus 2, terjadi peningkatan siswa yang nilainya memenuhi indikator menjadi 35 dari 40 siswa. Oleh karena itu, hasil penelitian ini menerima dan membuktikan kebenaran hipotesis yang menyatakan bahwa pembelajaran dengan menerapkan permainan terka gambar dengan berkelompok dapat meningkatkan ketrampilan berbicara siswa.
UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENGUNGKAPKAN MONOLOG DESKRIPTIF LISAN MELALUI SISTEM ICARE DI KELAS IX.2 SMP BAITURROSYID BOARDING SCHOOL PADANG ASTATI, ERA
EDUCATOR : Jurnal Inovasi Tenaga Pendidik dan Kependidikan Vol. 4 No. 1 (2024)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/educator.v4i1.2831

Abstract

This Classroom Action Research (PTK) is an effort to improve the skills of expressing simple descriptive monologues that are acceptable (literary) for class IX.2 students at SMP Baiturrosyid Boarding School Padang. This research is an answer to the difficulties of English teachers when teaching students in the oral cycle. This implementation (PTK) uses three cycles with the ICARE system which goes through five stages, namely, Introduce, Connect, Apply, Reflect and Extend. The results of data analysis obtained from qualitative and quantitative student observations and questionnaires obtained from learning process assessment documents and individually show that by using the ICARE system, students can improve their skills in expressing simple oral descriptive monologues that are acceptable and there are improvements as follows: (1) increasing students' skills in expressing simple descriptive monologues, (2) increasing students' abilities in using acceptable spoken English with relatively correct pronunciation, generally fluently and using the right sentence structure, (3) increasing students' courage in expressing simple descriptive monologues. ABSTRAKPenelitian Tindakan Kelas (PTK) ini merupakan suatu upaya untuk meningkatkan keterampilan mengungkapkan monolog Deskriftif sederhana yang berterima (literary) bagi siswa kelas IX.2 di SMP Baiturrosyid Boarding School Padang. Penelitian ini sebagai jawaban dari kesulitan guru bahasa Inggris ketika membelajarkan siswa pada siklus lisan. Pelaksanaan (PTK) ini menggunakan tiga siklus dengan sistem ICARE yang melalui lima tahapan yaitu, Introduce (Kenalkan), Connect (Hubungkan), Apply (Terapkan), Reflect (Refleksikan) dan Extend (Perluaslah). Hasil analisis data yang diperoleh dari hasil pengamatan dan angket siswa secara kualitatif dan kuantitaif diperoleh dari dokumen penilaian proses pembelajaran dan secara individu menunjukkan bahwa dengan menggunakan sistem ICARE, dapat meningkatkan keterampilan siswa mengungkapkan monolog Deskriftif lisan sederhana yang berterima terdapat peningkatan sebagai berikut:(1) meningkatnya keterampilan siswa mengungkapkan monolog Deskriftif sederhana, (2) meningkatnya kemampuan siswa didalam menggunakan bahasa Inggris lisan yang beterima dengan pengucapan yang relatif tepat, pada umumnya lancar dan menggunakan struktur kalimat yang tepat, (3) meningkatnya keberanian siswa dalam mengungkapkan monolog Deskriftif sederhana.
PENINGKATAN KETERAMPILAN WRITING SKILL PADA TEKS INTERAKSI INTERPERSONAL DENGAN MENERAPKAN TEKNIK PEMBELAJARAN TOTAL PHYSICAL RESPONSE DI KELAS VII SMP ASTATI, ERA
ACADEMIA: Jurnal Inovasi Riset Akademik Vol. 4 No. 4 (2024)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/academia.v4i4.4206

Abstract

Currently, English learning is a subject studied by every level of school, including grade VII at the Junior High School (SMP) level, one of the materials is Interpersonal Interaction Text. In this material, one of the aspects that is expected is that students can improve their skills in writing Interpersonal Interaction Text. One of the right learning techniques in learning English is the Total Physical Response (TPR) Learning Technique. TPR is a language learning method that is structured on the coordination of commands, speech and movement (action); and tries to teach language through physical activity (motor). This research is included in classroom action research (PTK) which is implemented in grade VII of SMP Baiturrosyid Boarding School Padang. The results of this PTK were obtained in the pre-cycle, student completeness only reached 40% because it used conventional methods (lectures). In cycle I, by applying the Total Physical Response Learning Technique, completeness reached 72% and in cycle II, learning completeness reached 91%. Thus, the implementation of Total Physical Response Learning Technique can improve students' writing skills in Interpersonal Interaction Texts in Class VII of SMP Baiturrosyid Boarding School Padang in the 2024/2025 Academic Year. ABSTRAKSaat ini pembelajaran Bahasa Inggris merupakan mata pelajaran yang dikaji oleh setiap jenjang sekolah, termasuk kelas VII pada tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang salah satu materinya yaitu Teks Interaksi Interpersonal. Pada materi ini salah satu aspek yang di harapkan adalah siswa dapat meningkatkan keterampilannya dalam menulis Teks Interaksi Interpersonal. Salah satu teknik pembelajaran yang tepat dalam pembelajaran bahasa inggris adalah Teknik Pembelajaran Total Physical Response (TPR). TPR merupakan suatu metode pembelajaran bahasa yang disusun pada koordinasi perintah (command), ucapan (speech) dan gerak (action); dan berusaha untuk mengajarkan bahasa melalui aktivitas fisik (motor). Penelitian ini termasuk dalam penelitian tindakan kelas (PTK) yang diimplementasikan pada kelas VII SMP Baiturrosyid Boarding School Padang. Hasil PTK ini diperoleh pada pra siklus ketuntasan siswa hanya mencapai 40% karena menggunakan metode konvensional (ceramah). Pada siklus I, dengan menerapkan Teknik Pembelajaran Total Physical Response diperoleh ketuntasan mencapai 72% dan pada siklus II ketuntasan belajar mencapai 91%. Dengan demikian implementasi Teknik Pembelajaran Total Physical Response  dapat meningkatkan ketrampilan writing skill siswa  pada Teks Interaksi Interpersonal di  Kelas VII SMP Baiturrosyid Boarding School Padang Tahun Pelajaran 2024/2025.
MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS MATERI INTRODUCTORY CHAPTER AND FAMILY LIFE PADA KELAS VIII SMP Astati, Era
STRATEGY : Jurnal Inovasi Strategi dan Model Pembelajaran Vol. 5 No. 1 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/strategi.v5i1.4204

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah model pembelajaran kooperatif tipe Think Talk Write dapat meningkatkan hasil belajar bahasa Inggris Materi Introductory Chapter and Family Life di kelas VIII. Model pembelajaran kooperatif tipe Think Talk Write merupakan salah satu model yang digunakan oleh guru untuk memberi rangsangan siswa agar meningkatkan aktivitas dan hasil dalam belajar karena model Think Talk Write ini diterapkan berdasarkan tiga tahapan penting yaitu tahap think (berpikir), talk (berdiskusi), dan write (menulis). Penelitian ini dilaksanakan di SMP Baiturrosyid Boarding School Padang. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII yang berjumlah 33 siswa. Data penelitian untuk hasil belajar bahasa Inggris diperoleh melalui tes evaluasi dari pembelajaran pada siklus I dan II. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Think Talk Write dapat meningkatkan hasil belajar bahasa Inggris pada siswa kelas VIII. Hal ini ditunjukkan dengan peningkatan nilai siswa dari kondisi awal, siklus I dan siklus II. Pada saat kondisi awal terdapat 10 siswa yang tuntas dalam KKM atau sebesar 43,5% dan yang belum tuntas terdapat 13 siswa atau sebesar 56,5%. Pada siklus I terdapat 15 siswa yang tuntas dalam KKM atau sebesar 65,2%, dan yang belum tuntas terdapat 8 siswa atau sebesar 34,8%, sedangkan pada siklus II terdapat 21 siswa yang tuntas dalam KKM atau sebesar 9 1,3%, dan yang belum tuntas dalam belajar terdapat 2 siswa atau sebesar 8,7 %. Dari analisis data tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think Talk Write dapat meningkatkan hasil belajar bahasa Inggris siswa kelas VIII SMP Baiturrosyid Boarding School Padang.
PENINGKATAN KEMAMPUAN PESERTA DIDIK DALAM MENULIS TEKS NARRATIVE MELALUI WRITING PROCESS APPROACH DI KELAS IX Astati, Era
TEACHER : Jurnal Inovasi Karya Ilmiah Guru Vol. 5 No. 1 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/teacher.v5i1.5752

Abstract

Learning to write is important because it can make students smart, increase their insight, and foster enthusiasm for exploring knowledge. With this situation, writing competence becomes very important so that improvements are needed in improving the quality of students' abilities in learning English, especially in the field of skills such as writing. Real conditions show that the teaching system that is running is still traditional, thus inhibiting students from learning actively and creatively. In fact, writing is one type of language skill that must be pursued so that students have life skills. The traditional teaching system will not be able to create proud output because it is more dominated by teachers and students are not actively involved in the learning process. An effort that can be made is to improve students' writing skills through a process approach so that they are skilled in learning to write Narrative Texts. The results of this study were obtained in the pre-cycle, post-test I and II respectively, which were 36%, 66% and 88%. The performance indicator that the author set was a success rate of achieving completion of 75%. Thus, through the writing process approach for Narrative Text, it has succeeded in improving the writing skills of Grade IX Students of SMP Baiturrosyid Boarding School Padang in the 2024/2025 academic year. ABSTRAKBelajar menulis itu penting karena bisa membuat Peserta didik cerdas, menambah wawasan, dan menumbuhkan semangat untuk menggali ilmu. Dengan keadaan ini kompetensi writing menjadi hal yang sangat penting sehingga diperlukan suatu pembenahan dalam peningkatan kualitas kemampuan Peserta didik dalam pembelajaran bahasa Inggris khususnya dibidang keterampilan seperti halnya menulis. Kodisi real menunjukkan sistem pengajaran yang berjalan masih bersifat tradisional, sehingga menghambat para Peserta didik untuk belajar aktif dan kreatif. Padahal writing adalah salah satu jenis keterampilan berbahasa yang harus diupayakan agar Peserta didik memiliki life skill (kecakapan hidup). Sistem pengajaran tradisional tersebut tidak akan mampu menciptakan output yang membanggakan karena lebih didominasi oleh guru dan peserta didik tidak terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Suatu upaya yang bisa dilakukan yaitu meningkatkan kemampuan menulis Peserta didik melalui suatu pendekatan proses agar terampil dalam belajar menulis Teks Narrative. Hasil penelitian ini diperoleh pada pra siklus, post test I dan II secara berturut-turut adalah 36%, 66% dan 88%. Indikator kinerja yang penulis tetapkan adalah tingkat keberhasilan mencapai tuntas sebesar 75%. Dengan demikian melalui writing process appoach untuk Teks Narrative berhasil meningkatkan kemampuan menulis Peserta didik kelas IX SMP Baiturrosyid Boarding School Padang  tahun pelajaran 2024/2025.
UPAYA MENINGKATKAN LISTENING SKILL PADA PEMBELAJARAN TRANSAKSIONAL TEKS MELALUI METODE THREE PHASE TECHNIQUE DI KELAS VIII Astati, Era
TEACHER : Jurnal Inovasi Karya Ilmiah Guru Vol. 5 No. 2 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/teacher.v5i2.5753

Abstract

Learning English listening for junior high school students is highly recommended so that students are able to communicate verbally. One method that can be used in learning to improve students' listening skills is the Three-Phase Technique Learning Method. The Three-Phase Technique Learning Method is a technique that divides learning activities into three main parts, namely initial activities (Pre Activities), core activities (Main Activities), and final activities (Post Activities). This study focuses on improving abilities, namely listening skills. This study is a type of classroom action research (PTK) through the stages of planning, implementation, evaluation and reflection for two cycles. The results of this PTK concluded that there was an increase in students' listening skills after going through transactional text learning using the Three-Phase Technique Learning Method. In the pre-cycle, the achievement of learning completeness was 37.5%, cycle I was 65.6% and in cycle II it reached 84.3%. With the indicator of the achievement of this PTK success, the learning completeness was at least 80%, so this PTK has been successfully and effectively implemented for two cycles. ABSTRAKBelajar listening Bahasa Inggrispada siswa SMP sangat dianjurkan agar siswa mampu berkomunikasi secara verbal. Salah satu metode yang bisa digunakan dalam pembelajaran untuk meningkatkan aspek listening skill siswa adalah Metode Pembelajaran Three-Phase Technique. Metode Pembelajaran Three-Phase Technique adalah teknik yang membagi kegiatan pembelajaran menjadi tiga bagian utama yaitu kegiatan awal (Pre Activities), kegiatan inti (Main Activities), dan kegiatan akhir (Post Activities). Dalam penelitian ini memfokuskan pada peningkatan kemampuan yaitu kemampuan listening skill. Penelitian ini berjenis penelitian tindakan kelas (PTK) melalui tahapan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan refleksi selama dua siklus. Hasil PTK ini diperoleh simpulan bahwa adanya peningkatan listening skill siswa setelah melalui pembelajaran transaksional teks menggunakan Metode Pembelajaran Three-Phase Technique. Pada pra siklus, capaian ketuntasan pembelajaran sebesar 37,5%, siklus I sebesar 65,6% dan pada siklus II mencapai 84,3%. Dengan indikator capaian keberhasilan PTK ini ketuntasan pembelajaran minimal 80% maka PTK ini telah berhasil dan efektif diterapkan selama dua siklus.