Perbankan memiliki pengaruh yang cukup besar bagi sistem perekonomian di suatu negara. Kredit bermasalah menjadi salah satu risiko kredit yang harus dihadapi oleh bank terkait dengan kegiatan penyaluran kredit. Untuk menunjukan tingkat kredit bermasalah, Non Performing Loan merupakan rasio yang menunjukan kemampuan bank dalam mengelola kredit bermasalah yang disebabkan oleh faktor internal dan faktor eksternal.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to Deposit Ratio (LDR), dan Biaya Operasi Pendapatan Operasi (BOPO) terhadap Non Performing Loan pada bank BUMN di Indonesia tahun 2017 – 2021. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dengan menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan dari keempat bank BUMN seperti PT Bank BTN (Persero) Tbk, PT Bank BNI (Persero) Tbk, PT Bank BRI (Persero) Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk yang diolah dengan menggunaka analisis data regresi linear berganda, uji asumsi klasik, dan pengujian hipotesis dengan menggunakan SPSS 25. Hasil dari penelitian ini adalah secara simultan CAR, LDR dan BOPO berpengaruh terhadap NPL. Secara parsial variabel CAR tidak berpengaruh positif terhadap NPL hal ini terlihat dari pengujian yang dilakukan dimana nilai signifikan t berada di angka 0,280 angka tersebut berada diatas atau lebih besar dari 0,05 dengan nilai koefisien regresi 0,067, variabel LDR tidak berpengaruh negatif terhadap NPL hal ini terlihat dari nilai t signifikan sebesar 0,382 lebih besar daripada 0,05 dengan nilai koefisien regresi sebesar -0,012. sedangkan variabel BOPO berpengaruh signifikan positif terhadap NPL pada bank BUMN di Indonesia tahun 2017 – 2021 hal ini dapat dilihat dari nilai t signifikan sebesar 0,00 lebih kecil daripada 0,05 dengan nilai koefisien 0,79.