Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGARUH KETAATAN PADA TATA TERTIB SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA Apriliyanto, Broto
Edudikara: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Vol 3 No 3 (2018)
Publisher : IPTPI Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/edudikara.v3i3.15

Abstract

Hasil belajar Matematika dipengaruhi faktor internal dan eksternal dari diri siswa. Salah satu faktor internal yang berpengaruh adalah sikap tertib dalam belajar dan kegiatan pembelajaran. Tata tertib sekolah diharapkan mampu mengarahkan siswa pada perilaku yang taat dan disiplin terhadap peraturan yang berlaku yang akhirnya berimbas pada ketertiban dalam belajar. Potensi dan prestasi siswa dalam belajar diharapkan dapat berkembang dengan adanya kedisiplinan belajar yang baik sehingga mendapatkan hasil yang maksimal. Disiplin merupakan aspek yang penting dalam belajar Matematika karena siswa mendapat kesempatan untuk melatih diri berpikir yang tertib, taat azaz, dan sistematis. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif korelasional yang melibatkan 30 siswa SMA Negeri 1 Wuryantoro sebagai responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar dan ketaatan siswa sudah baik. Penelitian ini menyimpulkan bahwa ketaatan siswa terhadap tata tertib sekolah mempengaruhi hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika.
PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN INTERAKSI SOSIAL SISWA Apriliyanto, Broto
Edudikara: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Vol 2 No 2 (2017)
Publisher : IPTPI Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/edudikara.v2i2.46

Abstract

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui : (1) Kemampuan interaksi sosial siswa kelas XI IPS SMAN 1 Wuryantoro pada materi Kaidah Pencacahan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. (2) Apakah prestasi belajar siswa kelas XI IPS SMAN 1 Wuryantoro pada materi Kaidah Pencacahan mengunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkat. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Wuryantoro Kabupaten Wonogiri tahun ajaran 2016/2017. Teknik pengumpulan data untuk hasil belajar menggunakan tes, sedangkan untuk interaksi sosial menggunakan angket dan observasi. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1) Interaksi sosial siswa kelas XI IPS SMAN 1 Wuryantoro pada pokok bahasan kaidah pencacahan menggunakan model pembelajaran koopeatif tipe Jigsaw lebih meningkat. Hal ini ditunjukkan dengan peningkatan hasil angket dari pra siklus sebesar 74,6 siklus 1 sebesar 76,03 kemudian siklus 2 sebesar 77,46, sedangkan persentase ketuntasannya berturut-turut 39,29; 64,29; dan 78,57. (2) Model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI IPS SMAN 1 Wuryantoro pada materi Kaidah Pencacahan. Hal ini ditunjukkan dengan peningkatan hasil tes dari pra siklus sebesar 64,96 siklus 1 sebesar 74,64 kemudian siklus 2 sebesar 76,68, sedangkan persentase ketuntasannya berturut-turut 28,57; 60,71; dan 78,57.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA Apriliyanto, Broto
Jurnal Komunikasi Pendidikan Vol 1 No 2 (2017): Jurnal Komunikasi Pendidikan
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/jkp.v1i2.25

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui : (1) Aktivitas belajar siswa kelas XI IPA SMAN 1 Wuryantoro pada pokok bahasan komposisi fungsi menggunakan model pembelajaran problem based learning. (2) Apakah hasil belajar siswa kelas XI IPA SMAN 1 Wuryantoro pada pokok bahasan komposisi fungsi mengunakan problem based learning dapat meningkat. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 1 Wuryantoro Kabupaten Wonogiri tahun ajaran 2015/2016. Teknik pengumpulan data untuk hasil belajar menggunakan tes, sedangkan untuk aktifitas belajar menggunakan angket dan observasi. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa : (1) Siswa semakin aktif dalam mengikuti pembelajaran matematika pada pokok bahasan komposisi fungsi menggunakan model pembelajaran problem based learning. (nilai rata-rata aktifitas belajar untuk tahap pra siklus, siklus 1, dan siklus 2 berturut-turut 77, 80, dan 82, sedangkan persentase ketuntasannya berturut-turut 59, 75, dan 84). (2) Hasil belajar siswa kelas XI IPA SMAN 1 Wuryantoro pada pokok bahasan komposisi fungsi mengunakan problem based learning dapat meningkat. (nilai rata-rata hasil belajar untuk tahap pra siklus, siklus 1, dan siklus 2 berturut-turut 73, 75, dan 77, sedangkan persentase ketuntasannya berturut-turut 53, 66, dan 81).Kata-kata Kunci: Pembelajaran Problem Based Learning, aktivitas belajar siswa, prestasi belajar
Analisis Kesalahan Siswa dalam Pemecahan Masalah Turunan Fungsi Aljabar Apriliyanto, Broto
Jurnal Komunikasi Pendidikan Vol 3 No 2 (2019): Jurnal Komunikasi Pendidikan
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/jkp.v3i2.300

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesalahan yang dilakukan siswa dalam pemecahan masalah pada materi Turunan fungsi. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Wuryantoro pada semester genap tahun pelajaran 2018/2019 dengan subyek penelitian sebanyak 20 siswa. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan datanya observasi, analisis hasil kerja dan wawancara. Hasil penelitian ini adalah kesalahan yang dilakukan siswa pada tahap memahami masalah 7,5%, kesalahan tahap merencanakan penyelesaian 12,5%, kesalahan tahap menyelesaikan masalah 55%, dan kesalahan tahap pengecekan kembali 100%. Berdasarkan tipe kesalahan diperoleh bahwa siswa melakukan kesalahan fakta 27,5%, kesalahan konsep 42,5%, kesalahan prinsip 37,5%, dan kesalahan operasi 22,5%. Solusi yang ditawarkan yaitu siswa harus dibiasakan untuk lebih teliti dalam menyelesaikan soal sesuai tahapan pemecahan masalah, khususnya pengecekan kembali serta memperdalam kemampuan dasar operasi aljabar dan pemfaktoran.