Bambang S, TH.Teddy
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGARUH KETEBALAN PASIR DALAM SARINGAN PASIR DAN ARANG KAYU TERHADAP PENURUNAN KADAR BESI (FE), KEKERUHAN DAN WARNA AIR SUMUR GALI TH, Suprapto; S, Teddy Bambang; Rusli, Mustar
Jurnal Ilmiah PANNMED (Pharmacist, Analyst, Nurse, Nutrition, Midwivery, Environment, Dentist) Vol 9 No 3 (2015): Jurnal Ilmiah PANNMED Periode Januari-April 2015
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemetrian Kesehatan Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (755.717 KB)

Abstract

Air minum yang mengandung besi (Fe) cenderung menimbulkan rasa mual apabila dikonsumsi.Menurut Permenkes RI Nomor :416 / Menkes/Per/IX/1990 yang memenuhi syarat kadar maksimumyang diperbolehkan untuk zat besi (Fe) pada air bersih : 1,0 mg/l, kekeruhan : 25 NTU dan warna : 50TCU. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ketebalan pasir dalam saringan pasirdan arang kayu terhadap penurunan kadar besi (Fe),kekeruhan dan warna air sumur gali. Jenispenelitian ini adalah eksperimen dengan rancangan pre and postes control design. Sampel air sumurgali diambil dari Kelurahan Aur Medan Maimun sebanyak 100 liter. Pretest kadar besi (Fe),kekeruhan dan warna sampel air sumur gali yaitu 1,20 mg/l,18,13 NTU dan 33,80 TCU . Postest yaituhasil pengukuran kadar besi (Fe), kekeruhan dan warna sampel air setelah air dialirkan sebanyak 3liter pada saringan pasir dan arang kayu (pasir Ø : 0,5 - 0,7mm dan arang kayu Ø : 0,5 mm – 1,0cm).Ketebalan pasir pertama 40 cm dan kedua 50 cm). Kontrol menggunakan media saringan pasirkerikil,tebal pasir 60 cm. Replikasi dilakukan sebanyak 8 (delapan) kali. Alat pengukuran kadar besi(Fe), kekeruhan dan warna digunakan Spectrofotometer DR 2800. Analisa data dilakukan dariunivariat, bivariat. Uji kenormalan dengan Kolongorov test, setelah data normal dilakukan uji t-testdan Anova dengan tingkat kepercayaan (α = 0,05). Diperoleh ada pengaruh ketebalan pasir 40 cm, 50cm dalam media saringan pasir dan arang kayu terhadap penurunan kadar besi (Fe), kekeruhan danwarna air sumur gali (p-value = 0,000 < α =0,05), ketebalan pasir 50 cm dalam media saringan pasirdapat menurunkan kadar besi (Fe) sebesar 92,82%. Masyarakat di kota Medan yang memiliki sumurgali yang airnya mengandung kadar besi (Fe) > 1,0 mg/l dapat menggunakan media saringan pasir danarang kayu dengan ketebalan pasir 50 cm. Petugas Puskesmas dapat mensosialisasikan kepadamasyarakat tentang media saringan pasir dan arang kayu dapat menurunkan kadar besi air sumur galidengan ketebalan pasir 50 cm
UJI COBA ALAT PENGOLAHAN AIR SUNGAI DENGAN POMPA AERATOR DAN SARING SPONS UNTUK MEMPEROLEH AIR BERSIH YANG MEMENUHI SYARAT KESEHATAN Suprapto, Suprapto; Bambang S, TH.Teddy; Suprawihadi, Riyanto
Jurnal Ilmiah PANNMED (Pharmacist, Analyst, Nurse, Nutrition, Midwivery, Environment, Dentist) Vol 10 No 2 (2015): Jurnal Ilmiah PANNMED Periode September-Desember 2015
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemetrian Kesehatan Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (608.111 KB)

Abstract

Air sungai yang keruh dapat mengandung zat besi atau mangan dan bakteri E.Coli jika dikonsumsi manusia akan dapat menyebabkan gangguan kesehatan dan penyakit seperti : Cholera, disentri , Tifus dan diare. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan alat pengolahan air dengan pompa aerator dan saringan spons untuk menghasilkan air bersih yang memenuhi syarat kesehatan (Kekeruhan,warna,pH, zat besi (Fe), mangan (Mn) dan Total Hardnes (CaCO3). Jenis penelitian ini adalah eksperimental, dengan desain pre and postes control study”. Sampel air diambil dari sungai Deli Medan sebanyak 500 liter. Pengumpulan data dilakukan dengan mengukur kadar awal dan akhir sebelum (Pre-test) dan setelah uji coba alat (Post-test) terhadap kekeruhan, warna,pH, zat besi (Fe), mangan (Mn) dan Total Hardnes (CaCO3) sampel air sungai. Alat pengolah air terdiri dari 2 buah bak plastik volume 250 liter untuk wadah air sampel dan 2 buah drum plastik volume 40 liter untuk saringan spons dan 2 buah mesin blower serta 2 unit tempat penyangga drum plastik wadah sampel dan saringan saringan spons. Replikasi uji  coba  alat  dilakukan sampai 3 (tiga) kali pengulangan. Pengolahan data dilakukan secara manual, data disajikan  dalam bentuk tabel frekuensi dan narasi.Analisa data dilakukan secara diskriptif. Hasil penelitian diperoleh bahwa kualitas fisik air bersih untuk parameter warna rata-rata 4,9 TCU (memenuhi syarat) pada keceatan aliran  60 liter/jam, dan parameter kekeruhan tidak memenuhi syarat ( 40 mg/l); Kualitas kimia yang memenuhi syarat adalah pH = 6,8 dan Mn = 0,46 mg/l, parameter CaCO3 = 99,7 mg/l masih dibawah standar sedangkan yang tidak memenuhi syarat yaitu parameter Fe = 1,28 mg/l. Alat pengolah air sungai dengan aerator dan saringan spons dapat digunakan untuk mengolah air yang mengandung Mn dan CaCO3, dan Perlu penelitian lanjutan dengan variasi waktu aerasi > 15 menit dan waktu pengendapan > 30 menit.
PENGARUH WAKTU KONTAK AIR PAYAU DALAM SARINGAN PASIR DAN ARANG KAYU TERHADAP PENURUNAN JUMLAH BAKTERI COLI-FORM, KEKERUHAN DAN SALINITAS UNTUK KEBUTUHAN AIR MINUM Bambang, TH. Teddy; Suprapto,, Suprapto; Ginting, Mardan
Jurnal Ilmiah PANNMED (Pharmacist, Analyst, Nurse, Nutrition, Midwivery, Environment, Dentist) Vol 8 No 3 (2014): Jurnal Ilmiah PANNMED Periode Januari-April 2014
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemetrian Kesehatan Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (582.315 KB)

Abstract

Air payau rasanya agak asin dan tidak segar umumnya keruh, tercemar oleh kotoran (tinja manusia) banyakmengandung bakteri patogen yang dapat menyebabkan penyakit dysentri, kholera, typhoid fever, infectiushepatitis, polio dan lain-lain jika digunakan langsung untuk air minum tanpa terlebih dahulu di masak.Untukmengatasi masalah air payau yang keruh, mengandung bakteri patogen (E.coli) dan kadar garam (salinitas)yang jumlahnya berlebihan, maka dapat dilakukan salah satunya dengan menggunakan saringan pasir danarang aktif. Penelitian ini bersifat eksperimental semu, dengan rancangan yang digunakan ialah Pretest-Postest Control Group design. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh waktu kontak air payaudalam saringan pasir dan arang kayu terhadap penurunan jumlah bakteri Coli-form , kekeruhan dan salinitasuntuk kebutuhan air minum.Sampel yang digunakan adalah air payau dari Pulau Sicanang Belawan, mediaSaringan pasir dan arang kayu dengan ketinggian 70 cm waktu kontak 1 jam, 2 jam dan 3 jam. Pemeriksaanbakteri Coli-form pada sampel menggunakan pemeriksaan dengan tabung ganda, kekeruhan denganTurbidity meter dan Salinitas menggunakan Refraktometer. Tempat penelitian dilakukan di ruanglaboratorium terpadu Direktorat Poltekkes Kemenkes Medan dengan 3 (tiga) kali pengulangan.Analisa datadilakukan dari tahapan univariat, bivariat. Uji yang dipakai menggunakan t-test dan Anova dengan derajatkepercayaan 95% (α =0,05).Hasil penelitian diperoleh bahwa saringan pasir dan arang kayau dapatmenurunkan MPN Coli-form, kekeruhan dan salinitas dengan waktu kontak 3 jam sebesar 95,8%, 85,6%,85,7%, ada pengaruh waktu kontak 1 jam, 2 jam dan 3 jam air payau dalam saringan pasir dan arang kayuterhadap penurunan jumlah bakteri Coli-form dengan p=0,00 ( p < α =0,05), ada pengaruh waktu kontak airpayau dalam saringan pasir dan arang kayu terhadap penurunan Coli fecal dengan p=0,00 ( p < α =0,05), adapengaruh waktu kontak air payau dalam saringan pasir dan arang kayu terhadap penurunan kekeruhandengan p=0,00 ( p < α =0,05) dan ada pengaruh waktu kontak air payau dalam saringan pasir dan arang kayuterhadap penurunan salinitas dengan p= 0,01 ( p < α =0,05). Petugas Puskesmas dapat mensosialisasikansaringan pasir dan arang aktif dengan ketinggian 70 cm pada masyarakat yang menggunakan air payau untukmemperoleh air minum yang memenuhi syarat kesehatan