Panjaitan, Netty
Politeknik Kesehatan Kemetrian Kesehatan Medan

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENINGKATAN PERILAKU PENDERITA TUBERKULOSIS PARU DALAM KEPATUHAN BEROBAT DI RINDU A3 RSUP H. ADAM MALIK MEDAN Panjaitan, Netty; Dumiri,, Risma
Jurnal Ilmiah PANNMED (Pharmacist, Analyst, Nurse, Nutrition, Midwivery, Environment, Dentist) Vol 9 No 2 (2014): Jurnal Ilmiah PANNMED Periode September-Desember 2014
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemetrian Kesehatan Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (880.367 KB)

Abstract

Pendidikan kesehatan merupakan suatu proses perubahan pada diri seseorang secara dinamis, yangdidalamnya seseorang menerima atau menolak informasi, sikap, maupun praktek baru, yang berhubungandengan tujuan hidup sehat yang dihubungkan dengan pencapaian tujuan kesehatan individu dan masyarakat(Notoatmodjo, 2010). Pendidikan kesehatan mendidik individu atau masyarakat supaya mereka dapatmemecahkan masalah-masalah kesehatan yang dihadapi. Adapun tujuan penelitian untuk mengetahuipengaruh Pendidikan Kesehatan terhadap peningkatan perilaku penderita TB Paru dalam kepatuhan berobatdi Rindu A3 RSUP H. Adam Malik Medan. Jenis penelitian quasi eksperimen dengan rancangan one grouppre-post test. Populasi penelitian penderita yang dirawat di Rindu A3 RSUP Haji Adam Malik Medandengan BTA (+) dengan besar sampel 40 responden dan tehnik pengambilan sampel secara accidentalsampling. Metode pengumpulan data menggunakan kuisioner melalui pre-test dan post-test sebelum dansetelah pemberian pendidikan kesehatan. Analisa data dilakukan dengan uji t berpasangan dengan tarafkepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan responden sebelum dan setelah pemberianpendidikan kesehatan secara signifikan mengalami peningkatan dari 9,32 menjadi 19,10 dengan nilaip=0.001 (α<0,05), sikap responden diperoleh nilai rata-rata dari 7,68 menjadi 8,02 dengan nilai p=0,006yang secara uji statistik tidak terdapat perubahan secara signifikan sebelum dan setelah pemberianpendidikan kesehatan sedangkan tindakan responden secara signifikan menunjukkan peningkatan dari 2,78menjadi 5,00 dengan nilai p= 0,001 (α<0,05). Disarankan petugas kesehatan terutama perawat ruang RinduA3 RSUP H Adam Malik Medan memberikan penyuluhan kesehatan tentang TB Paru secara terprogramdan berkesinambungan untuk meningkatkan perilaku penderita dalam menjalankan regimen terapi secaramaksimal dan mencegah penularan penyakit kepada anggota keluarga maupun orang lain.
PENGARUH KERJA SHIFT TERHADAP KELELAHAN PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSUP HAJI ADAM MALIK MEDAN Panjaitan, Netty; Simatupang, Doni
Jurnal Ilmiah PANNMED (Pharmacist, Analyst, Nurse, Nutrition, Midwivery, Environment, Dentist) Vol 13 No 2 (2018): Jurnal Ilmiah PANNMED Periode September-Desember 2018
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemetrian Kesehatan Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (167.849 KB)

Abstract

Kelelahan mengaruh pada kondisi melemahnya tenaga untuk melakukan suatu kegiatan,dapat berupakelelahan fisiologis dan psikologis. Kelelahan fisiologis timbul karena adanya perubahan fisiologis dalamtubuh. Penurunan motivasi dan adanya penurunan produktivitas kerja. Rumah sakit adalah salah satu institusipelayanan Kesehatan yang beroperasi 24 jam dimana perawat merupakan ujung tombak pelayanankesehatan. Pelayanan keperawatan tidak terlepas dari pengaturan jam kerja/shift kerja. Dampak dari adanyasistem kerja yang terdiri dari shift merupakan faktor resiko terjadinya ssgangguan kesehatan,berupagangguan pencernaan,gangguan tidur dan kelelahan. Tujuan penelitian mengetahui pengaruh kerja shiftpagi,sore,malam,terhadap kelelahan. Metoda penelitian ini bersifat analitik dengan uji test berpasangan.Sampel diambil dengan cara purporsive sampling. Jumlah sampel sebanyak 30 orang terdiri dari shiftpagi,sore,malam. Pengukuran kelelahan perawat dilakukan sebelum menjalankan kerja shift danmembandingkan dengan hasil pengukuran sesudah menjalankan kerja shift,berupa pengukuran subjektifdengan menggunakan IFRC (International Fatique Reaction Commite) dan pengukuran objektif denganmelakukan pengukuran kelelahan dengan Lakassida 77 Reaction Timer,yang hasilnya ada pengaruh kerjashift pagi,sore,malam terhadap kelelahan,tapi paling besar pengaruhnya pada shift malam. Hasil analisastatistik didapat p ≤ masing 0.037,0.010,0.005 yang arti nya ada pengaruh kerja shift pagi,sore,malamterhadap kelelahan perawat lebih kecil dari 0,05.
PENGARUH KERJA SHIFT TERHADAP KELELAHAN PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSUP HAJI ADAM MALIK MEDAN Panjaitan, Netty; Simatupang, doni
Jurnal Ilmiah PANNMED (Pharmacist, Analyst, Nurse, Nutrition, Midwivery, Environment, Dentist) Vol 13 No 2 (2018): Jurnal Ilmiah PANNMED Periode September-Desember 2018
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemetrian Kesehatan Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (167.849 KB)

Abstract

Kelelahan mengaruh pada kondisi melemahnya tenaga untuk melakukan suatu kegiatan,dapat berupakelelahan fisiologis dan psikologis. Kelelahan fisiologis timbul karena adanya perubahan fisiologis dalamtubuh. Penurunan motivasi dan adanya penurunan produktivitas kerja. Rumah sakit adalah salah satu institusipelayanan Kesehatan yang beroperasi 24 jam dimana perawat merupakan ujung tombak pelayanankesehatan. Pelayanan keperawatan tidak terlepas dari pengaturan jam kerja/shift kerja. Dampak dari adanyasistem kerja yang terdiri dari shift merupakan faktor resiko terjadinya ssgangguan kesehatan,berupagangguan pencernaan,gangguan tidur dan kelelahan. Tujuan penelitian mengetahui pengaruh kerja shiftpagi,sore,malam,terhadap kelelahan. Metoda penelitian ini bersifat analitik dengan uji test berpasangan.Sampel diambil dengan cara purporsive sampling. Jumlah sampel sebanyak 30 orang terdiri dari shiftpagi,sore,malam. Pengukuran kelelahan perawat dilakukan sebelum menjalankan kerja shift danmembandingkan dengan hasil pengukuran sesudah menjalankan kerja shift,berupa pengukuran subjektifdengan menggunakan IFRC (International Fatique Reaction Commite) dan pengukuran objektif denganmelakukan pengukuran kelelahan dengan Lakassida 77 Reaction Timer,yang hasilnya ada pengaruh kerjashift pagi,sore,malam terhadap kelelahan,tapi paling besar pengaruhnya pada shift malam. Hasil analisastatistik didapat p ≤ masing 0.037,0.010,0.005 yang arti nya ada pengaruh kerja shift pagi,sore,malamterhadap kelelahan perawat lebih kecil dari 0,05.