: Sistemproteksiberfungsiuntukmelindungisistemtenaga listrik,operator, dan peralatanitusendiridaribermacam-macamgangguan yang mungkinterjadi. Seperti halnya pada saluran transmisi Panakkukang-Tello. Peralatan proteksi yang digunakan salah satunya adalah relai yang pada awalnya disetting dengan mode relai diferensial yang menggunakan fiber optik sebagai media komunikasi relai untuk memproteksi saluran transmisi Panakkukang-Tello. Namun terdapat masalah yang terkait dengan saluran komunikasinya sehingga relai diferensial di GI Panakkukang tidak dapat berkomunikasi dengan GI Tello. Sehingga diganti menjadi relai jarak tanpa  teleproteksi. Namun relai bekerja dengan waktu tunda ketika gangguan berada lebih dari 80% jangkauan zona utama dari relai jarak. Pada penelitian ini dilakukan beberapa tahapan metode penelitian yaitu dengan menggunakan metode pengumpulan data baik secara observasi, dokumentasi maupun wawancara kepihak-pihak terkait untuk mendapatkan data yang lebih akurat serta melakukan pengujian data dengan gangguan real pada saluran Makale-Palopo yang memiliki setelan zona 1 yang sama dengan saluran Panakkukang-Tello, sehingga hasil yang diperoleh lebih maksimal. Pada pengujian ini didapatkan hasil bahwa gangguan yang semula terbaca di zona 2 menjadi terbaca di zona 1 setelah jangkauannya dinaikkan. Dengan mempertimbangkan hasil pengujian dengan gangguan real serta manual relai dari relai jarak Toshiba GRZ 100 maka jangkauan zona 1 relai jarak saluran transmisi Panakkukang-Tello  dapat dinaikkan dari 80% sampai 90%.