Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Rancang Bangun Automatic Transfer Switch (ATS) Pada PLTS dan PLN serta Genset Asriyadi, Asriyadi; Indrawan, Andi Wawan; Pranoto, Sarwo; Sultan, Ahmad Rizal; Ramadhan, Rachmat
Jurnal Teknologi Elekterika Vol 13, No 2 (2016): Nopember
Publisher : Politeknik Negeri Ujung Pandang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (557.959 KB) | DOI: 10.31963/elekterika.v13i2.988

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian tahap awal atau penelitian tahun pertama “ Desain dan Implementasi Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Hibrida Sebagai Sumber Energi Alternatif yang Murah dan Andal untuk Suplai Beban Listrik Rumah Tangga Golongan Tarif R-1/TR 1300VA” yang dilakukan untuk merancang atau mendesain  dan mengimplementasikan sebuah sistem Pembangkit Listrik Tenaga Hibrida (PLTH) yang terdiri atas Pembangkit Listrik Tenaga Surya(PLTS) yang terdiri atas (panel surya atau photovoltaic (PV), baterai), generator set (genset) dan juga dikombinasikan dengan daya listrik dari PLN sebagai upaya pengadaan sumber energi listrik alternatif yang murah dan andal pada pelanggan PLN tipe Rumah Tangga dengan tipe daya RT1/1300VA. Adapun sistem yang akan dibangun terdiri atas lima bagian utama: Pertama, Sumber energi PLTH yang akan membangkitkan energi listrik yang terdiri atas PLTS, Genset dan Sumber PLN. Kedua, sistem baterai sebagai media penyimpanan energi listrik. Ketiga, Power electronic Devices dalam hal ini Inverter yang akan mengubah tegangan DC dari sistem baterai ke tegangan AC / bus AC. Keempat, Automatic Transfer Switch/Automatic Main Failure (ATS/AMF)  sebagai sistem kontroler yang akan mengatur pergiliran suplai energi dari PV dan baterai, PLN dan Genset. Kelima, sistem beban dalam hal ini beban rumah tangga pelanggan PLN Tipe daya R1/1300VA.  Penelitian tahap awal ini  difokuskan pada: Rancang bangun sistem kontroler ATS/AMF yang akan mengatur secara otomatis pergiliran suplai energi dari PV dan baterai, PLN dan genset  yang menggunakan Circuit Breaker (CB), Magnetic Contactor (MC),relai, Timer. Desain sistem ATS/AMF dimulai dengan pengembangan Algoritma ATS/AMF, perakitan hardware ATS/AMF meliputi penentuan komponen MCB Schneider 6A, Timer Autonic AT86N, kontaktor Schneider LC1D09, Relay Omron MK3P-I, Relay Omron MK2P-I, Inverter TBE 300 Watt, Battery TOYO 12 Volt, Lampu Indikator, Voltmeter digital dan Saklar Push Button yang disesuiakan dengan daya 1300 Watt 6 dan terakhir adalah pengujian hardware ATS/AMF.  Hasil penelitian menunjukkan Algoritma ATS/AMF bekerja sesuai dengan algoritma yang telah dirancang baik secara simulasi maupun pengujian hardware. Sebagai contoh,ari salah satu hasil pengujian diperoleh:Ketika dari ketiga suplai (PLTS, PLN, Genset) tersedia energi listrik, maka yang menyuplai ke beban hanyalah energi listrik dari PLTS dibuktikan dengan Lampu Indikator yang aktif pada sisi PLTS, Voltmeter digital PLTS menunjukkan besaran tegangan 227 Volt dan lampu pijar yang menyala dalam hal ini sebagai simulasi beban.
Penjadwalan Optimal Perangkat IoT Menggunakan Algoritma Round Robin dalam Sistem Pemantauan Lingkungan: Sebuah Pendekatan Simulasi: english Burhandenny, Aji Ery; Pranoto, Sarwo; Suprihanto, Didit
Asian Journal of Innovation and Entrepreneurship Volume 09, Issue 02, May 2025
Publisher : UII

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/ajie.vol9.iss2.art2

Abstract

This study explores the application of the Round Robin algorithm for scheduling tasks in Internet of Things (IoT) systems designed for environmental monitoring, such as temperature and humidity tracking. Efficient task scheduling is critical to minimize latency and energy consumption in IoT networks. Using a Python-based simulation, this research evaluates the performance of the Round Robin algorithm in managing 10 to 50 virtual IoT devices tasked with environmental data collection, comparing it with Priority with Aging and Genetic Algorithm approaches. The simulation results indicate that Round Robin reduces the average waiting time by 15% compared to random scheduling, while the Genetic Algorithm outperforms Round Robin by approximately 20% in high-density networks. This approach provides valuable insights into IoT scheduling efficiency without requiring physical deployment, making it relevant for large-scale IoT system development.