Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

COMPARISON OF THE EFFECT OF GAZE STABILITY EXERCISES WITH TAI CHI EXERCISES ON THE DYNAMIC BALANCE OF THE ELDERLY AT PSTW BUDI MULIA IV, EAST JAKARTA Achwan, Achwan; Kurniasari, Fitria; Trioclarise, R.
Jurnal Fisioterapi dan Kesehatan Indonesia Vol 4 No 02 (2024): Jurnal Fisioterapi dan Kesehatan Indonesia
Publisher : Ikatan Fisioterapi Indonesia cabang kota bekasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59946/jfki.2024.371

Abstract

Background: The decline in the elderly's ability to function is decreasing over time, one of the problems is balance. Balance is the body's ability to maintain the center of gravity both in static and dynamic conditions. Decreased dynamic balance in the elderly can increase the risk of falls. Gaze stability exercises and tai chi exercises are types of exercise to improve the dynamic balance of the elderly. Objective: To determine the difference in the effect of gaze stability exercises and tai chi exercises on the dynamic balance of the elderly. Method: This research used a quasi-experimental research design with a pre-test and post-test two-group design. The sampling technique used a purposive sampling method which met the inclusion and exclusion criteria with a sample size of 26 people consisting of two intervention groups. The dependent variable of the research is the dynamic balance of the elderly, measured using the Timed Up and Go Test. The independent variables are gaze stability exercises and tai chi exercises which are done 3 times a week for 3 weeks. Results: The mean dynamic balance of the elderly in the gaze stability exercise group before intervention and after intervention was 25.29 and after 20.06 with a p-value of 0.000 with a mean difference of 3.09, while the mean for the tai chi exercise group before intervention was 23.06 and after 20.06 with a mean difference of 3.00. Bivariate analysis of the two groups using Paired Sample T-test resulted in a p-value of 0.000. The Independent T-Test showed a p-value of 0.411. Conclusion: The two groups given gaze stability exercises and tai chi exercises had the same significant effect. Both groups had the same effectiveness in improving the dynamic balance of the elderly.
PROGRAM EDUKASI DAN GERAK LANSIA PADA NYERI LUTUT UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS HIDUP LANSIA DI DESA NAMBO Lina, Ratu K.; Trioclarise, R.; Cahayani, Asti T.; Azzuhri, Ibnu M.; Rizky Nasution, Ikfina Kamalia; Riztan, M. R.; Putri, Renata A.; Qolbu, Sukma R.
Jurnal Pengabdian Masyarakat Fisioterapi dan Kesehatan Indonesia Vol 3 No 01 (2024): Jurnal Pengabdian Masyarakat Fisioterapi dan Kesehatan Indonesia
Publisher : IFI cabang Kota Bekasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59946/jpmfki.2024.328

Abstract

Latar Belakang: Penurunan fungsi dan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri seiring dengan pertambahan usia mengakibatkan munculnya gangguan psikologis, kemunduran fisik, mental, serta sosial ekonomi. Salah satu kondisi yang sering dijumpai oleh lansia adalah nyeri lutut. Nyeri pada area lutut sering disertai dengan keluhan lutut terasa kaku, dan sulit digerakkan akibat nyeri sehingga lansia cenderung kesulitan dalam melakukan aktifitas sehari-hari. Tujuan Penelitian: Mengetahui derajat nyeri lutut sebelum dan sesudah diberikan pemberdayaan berupa edukasi dan gerak lansia. Metode: Kegiatan edukasi berupa penyuluhan terkait nyeri lutut dan praktik bersama gerak lansia pada masyarakat. Hasil: Dari 30 orang yang mengalami nyeri lutut, terdapat 10 orang mengalami penurunan dan 20 orang tidak mengalami perubahan skala nyeri yang diukur menggunakan skala VAS setelah dilakukannya edukasi dan praktik bersama gerak lansia sebanyak 1x dalam seminggu selama 2 minggu dengan 8x repetisi dan 2 set pada setiap gerakan. Lansia yang tidak mengalami perubahan skala nyeri disebabkan oleh adanya patologi lain seperti asam urat yang banyak dialami oleh masyarakat lansia. Faktor lain juga disebabkan oleh alat pengukuran yang bersifat subjektif sehingga interpretasi menjadi tidak terukur secara maksimal. Kesimpulan: Adanya penurunan intensitas nyeri yang diukur menggunakan skala vas dan peningkatan pengetahuan lansia dalam menangani nyeri lutut secara mandiri.