Teknologi memiliki peluang besar pada industri kuliner, untuk mengadopsi teknologi digital guna meningkatkan efisiensi operasional dan daya saing. Cloud computing telah menjadi salah satu teknologi kunci yang mendorong transformasi digital, terutama melalui konsep Mobile Backend as a Service (MBaaS). Penggunaa MBaaS memungkinkan aplikasi berfokus pada pengembangan fitur tanpa perlu mengelola server, basis data, otentikasi, dan layanan lainnya. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui performa aplikasi yang diintegrasikan dengan cloud dan mengetahui beban kinerja aplikasi melalui metode pengujian Quality of Service. Hasil penelitian menunjukkan bahwa cloud dengan teknologi MBaaS menunjukkan performa unggul dalam pengujian Quality of Service menggunakan Wireshark, firestore database mencapai throughput 10507 kbps, packet loss 0.0%, delay 0,0 ms, dan jitter -0,003 ms. Berdasarkan analisis performa menggunakan tools monitoring dari layanan Google Cloud Platform, data application load balancer rule - request bytes, berada stabil dengan rata-rata request bytes 500B/s dengan permintaan tertinggi mencapai 512.08B/s. Analisa application load balancer rule - response bytes, berada stabil dengan rata-rata respon bytes 500b/s dan respon tertinggi mencapai 559.97B/s. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpilkan bahwa, cloud computing dengan teknologi MBaaS, mampu menangani beban permintaan dengan performa yang cukup baik. Namun, terdapat batasan pada kemampuan penanganan beban yang sangat tinggi, seperti peningkatan error dan penurunan throughput pada pengujian stress testing.