Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

EDUKASI MANAJEMEN PANGAN BERBASIS STIKER SEBAGAI UPAYA PENURUNAN BUDAYA PANTANG MAKAN (TARAK) PADA PENDERITA LUKA DIABETES MELITUS DI KABUPATEN PACITAN bingar
Jurnal Kesehatan Madani Medika (JKMM) Vol 9 No 2 (2018): Jurnal Kesehatan Stikes Madani
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Madani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (597.262 KB) | DOI: 10.36569/jmm.v9i2.8

Abstract

Diabetes Melitus adalah sebuah penyakit yang tidak bisa dipisahkan kaitannya dengan pola makan. Penyembuhan diabetespun tidak bisa terlepas dari baik buruknya pola makan. Mirisnya, masih banyak penderita diabetes di Kabupaten Pacitan yang menganut budaya pantang makan (tarak), yaitu sebuah perilaku yang salah yang disebabkan karena ketidaktahuan masyarakat terkait pentingnya nutrisi untuk penyembuhan luka, khususnya pada penderita luka diabetes. Beratnya dampak yang ditimbulkan karena ketidaktahuan terhadap kebutuhan nutrisi pada penderita luka sebaiknya perlu diminimalisir dengan pemberian pendidikan kesehatan terkait nutrisi untuk memperbaiki perilaku masyarakat dalam budaya pantang makan (tarak) dengan menggunakan media pendidikakesehatan. Pemilihan stiker dimaksudkan untuk menyederhanakan informasi dan memudahkan penyerapan pengetahuan tanpa melalui proses pendidikan kesehatan yang formal. Visualisasi dan penempatan yang mudah menjadikan stiker sebagai media pendidikan kesehatan yang efektif dan efisien dalam upaya peningkatan pengetahuan masyarakat terkait kurang baiknya budaya pantang makan (tarak) pada pasien diabetes melitus di Kabupaten Pacitan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan desain pre-eksperimental. Sampel penelitian ini adalah pasien homecare penderita luka kaki diabetik yang berada dalam lingkup perawatan Homacare “Klinik Magfurah” di Kabupaten Pacitan dengan jumlah 31 orang. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan bivariat Wilcoxon Signed-Rank Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada edukasi manajemen pangan berbasis stiker efektif dalam menurunkan budaya pantang makan (tarak) pada pasien diabetes melitus di Kabupaten Pacitan yang ditunjukkan dengan nilai z pada pengujian wilcoxon sign yang didapat sebesar -4,880 dimana nilai tersebut < z tabel -1,96 dengan p value (Asymp. Sig 2 tailed) sebesar 0,000 di mana kurang dari batas kritis penelitian 0,05.
Internalisasi Etika Islam Dalam Manajemen Penyelesaian Masalah Kesehatan Mental Siswa SDN Ngadirejan bingar
Jurnal Kesehatan Madani Medika (JKMM) Vol 12 No 1 (2021): Jurnal Kesehatan Madani Medika
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Madani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (247.716 KB) | DOI: 10.36569/jmm.v12i1.155

Abstract

Mendapat julukan “SD Senter” menjadikan SDN Ngadirejan sebagai SD favorit pilihan orang tua dalam menitipkan anaknya sebagai bibit bangsa. Banyak siswa dari berbagai kalangan dan lingkungan menimbulkan sebuah perpaduan karakter anak yang berwarna warni. Keanekaragaman karakter tersebut tidaklah lepas dari penyakit mental yang menyebabkan mutasi perilaku kurang baik anak. Kegagalan pencapaian nilai akademis, buruknya akhlak anak kepada guru, tidak adanya bentuk tanggung jawab anak terhadap tugas, diskriminasi pertemanan berbasis kondisi sosial, budaya mencontek sampai dengan keberanian anak terhadap lawan jenis menjadi catatan rutin dalam buku kasus bulanan di SDN Ngadirejan. Sejauh ini, belum ada tindak lanjut dari evaluasi kasus kesakitan mental anak di SDN Ngadirejan baik secara internal maupun eksternal. Tujuan dari penelitian ini adalah mencoba membuka tabir tugas seorang guru sebagai pengendali masalah mental siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan secara survey, studi kasus dan wawancara kepada beberapa pihak terkait. Gambaran masalah kesehatan mental siswa di SDN Ngadirejan meliputi bullying, kekerasan fisik oleh teman, school refusal, gangguan kecemasan, gangguan perkembangan, serta kecanduan gadget. Secara umum keseluruhan masalah tersebut disebabkan oleh kondisi di lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah. Internalisasi etika islam pada profesi guru sebagai fasilitator dalam penyelesaian masalah kesehatan mental di SDN Ngadirejan dilakukan dengan langkah komunikasi dengan orangtua siswa, edukasi parenting islami, memberikan suri tauladan, menempatkan guru sebagai teman saat siswa mengalami masalah, mengamalkan etika/ nilai islam.