Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Transparansi Keuangan Berbasis Good Governance di Pondok Pesantren Al Multazam Husnul Khotimah Kuningan Jawa Barat Khayati, Siti Qomala
Pedagogika: Jurnal Ilmu-Ilmu Kependidikan Vol. 3 No. 2 (2023)
Publisher : Medan Resource Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57251/ped.v3i2.1179

Abstract

This research addresses the lack of studies on the financial management governance of Islamic boarding schools (pondok pesantren), particularly concerning transparency. While the majority of pesantren tend to follow traditional approaches, Al Multazam Husnul Khotimah Islamic Boarding School in Kuningan, West Java, serves as an exemplary model with its effective, technologically-based, and transparent financial management. The strengths of this pesantren include the use of appropriate technology, an independent external audit team, and financial resources from educational contributions. The research focuses on general financial management with an emphasis on transparency based on good governance. The qualitative research method employs a case study approach and analysis using the Miles & Huberman model. Findings indicate improved transparency through an integrative application system, supporting financial management based on good governance principles, involving the integration of values and professional financial expertise, including stages of institutional building, application-based integrative centralization, and monitoring effectiveness as well as financial efficiency audits.
Paradigma Pendidikan Inklusi dalam Perspektif Pendidikan Islam: Dinamika pada Sekolah Islam Khayati, Siti Qomala
Afeksi: Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Vol 6, No 1 (2025)
Publisher : Pusat Studi Penelitian dan Evaluasi Pembelajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59698/afeksi.v6i1.431

Abstract

Artikel ini membahas paradigma pendidikan inklusi dalam konteks pendidikan Islam, dengan penekanan pada dinamika yang berlangsung di sekolah-sekolah Islam. Pendidikan inklusi merupakan pendekatan yang bertujuan untuk memberikan peluang yang setara bagi semua anak, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus, untuk memperoleh pendidikan yang bermutu. Dalam kerangka pendidikan Islam, inklusi bukan hanya dianggap sebagai kewajiban sosial, melainkan juga sebagai manifestasi dari prinsip keadilan dan kesetaraan yang tercermin dalam ajaran Islam. Pendekatan yang dapat digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Metode ini memungkinkan peneliti untuk menggambarkan secara rinci bagaimana pendidikan inklusif diterapkan di sekolah-sekolah Islam.Implementasi pendidikan inklusi di sekolah-sekolah Islam sering menghadapi berbagai hambatan, seperti kurangnya pemahaman mengenai kebutuhan anak berkebutuhan khusus di kalangan guru dan tenaga pendidikan lainnya. Banyak pendidik yang merasa tidak siap untuk mengajar siswa dengan gangguan belajar, yang menghambat mereka dalam mengikuti proses pembelajaran secara optimal. Penelitian menunjukkan bahwa pendidikan karakter yang baik dapat membantu siswa dengan kebutuhan khusus merasa diterima dan dihargai di lingkungan sekolah. Pendekatan pendidikan inklusif juga sejalan dengan prinsip-prinsip Islam yang mengedepankan kasih sayang dan perhatian terhadap sesama. Penerapan pendidikan inklusi di sekolah-sekolah Islam juga membutuhkan dukungan kebijakan yang jelas dan terarah. Penelitian menunjukkan bahwa kebijakan pendidikan inklusi yang baik dapat meningkatkan kualitas layanan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus. Namun, tantangan tetap ada dalam hal penerapan kebijakan tersebut, terutama terkait dengan penyediaan sumber daya dan fasilitas yang memadai.
Keislaman Negeri Muslim (Kontestasi dan Konsep Negara Agama Perspektof Gus Sholah dan Gus Dur) Khayati, Siti Qomala
Proceedings of Annual Conference for Muslim Scholars Vol 3 No 1 (2019): AnCoMS 2019
Publisher : Koordinatorat Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta Wilayah IV Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (410.002 KB) | DOI: 10.36835/ancoms.v3i1.305

Abstract

This article will discuss discursive concept of Islamic State and its implication to the built norm of Muslim society; either inside or integrated nation which Islam became a major religion, such as Indonesia, Malaysia, and so on. This article also will explore the conceptions of two Nahdlatul Ulama’ scholars, the son of Religious Manister in Older Era, namely: A. Wahid Hasyim. Methodologically, this article is qualitative research based on library and phenomenological approach. In the conclusion, this article found that, rarely, Islamic stance will make Muslim become un-progressive caused their beliefs contestation inside, no solidarity action of Moslem to make mutual understanding, and in the end as critical substances of this research was Islam as ideology just appears in campaign of politics in public sphere; neither an actual beliefs to build the nation without comparing the system. Therefore, the Islamic stance on Islamic Nation, actually, must be substantive values for building the nation, not only an ideology to contest itself or political identity as a Muslim.