Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

EKOLOGI ARTHROPODA PADA BEKAS SARANG ORANGUTAN SUMATERA (Pongo abelii) DI TAMAN NASIONAL GUNUNG LEUSER RESORT SEI BETUNG KECAMATAN BESITANG KABUPATEN LANGKAT, SUMATERA UTARA ., Habibullah
Agroprimatech Vol. 7 No. 1 (2023): Agroprimatech
Publisher : Prodi Agroteknologi Fakultas Agro Teknologi Universitas Prima Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilakukan di Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei Betung Kecamatan Besitang Kabupaten Langkat Sumatera Utara pada bulan Januari 2014. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman, kelimpahan, kemerataan, dominansi dan faktor fisika-kimia lingkungan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif survey. Pengambilan sampel dilakukan sebanyak 5 kali pengulangan. Hasil penelitian ditemukan Arthropoda yang termasuk ke dalam 23 famili, 12 ordo dan 3 kelas (Insekta, Arachinida dan Chilopoda). Kelimpahan total Arthropoda sebanyak 1700 individu. Indeks keanekaragaman pada pohon Aglaia sp. 2.37 dan pada pohon Phyllanthus 1.83. Indeks kesamaan 52%. Indeks kemerataan pada pohon Aglaia sp. 0.73 dan pada pohon Phyllanthus 0.21. Indeks Dominansi pada pohon Aglaia sp. 0.13 dan pada pohon Phyllanthus 0.21. Kisaran rata-rata suhu udara berkisar 26.40C-28.20C, kisaran rata-rata suhu sarang 25.40C-280C dan kelembaban udara rata-rata berkisar 78%-85%.
Peran Nyai dalam Pengembangan Pondok Pesantren (Studi di Pondok Sabilul Huda Gadu Barat Ganding) ., Habibullah; Arsyi, Sitrul
Al Iman: Jurnal Keislaman dan Kemasyarakatan Vol. 3 No. 1 (2019): Al Iman Jurnal keislaman dan kemasyarakatan
Publisher : STID Raudlatul Iman Sumenep

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study focuses on the role of Nyai in the development of the Sabilul Huda Islamic boarding school in West Gadu, which has a significant role in the lives of students and the society in the village of West Gadu. This research uses a qualitative approach. The data source of this research is from Nyai. Data collection procedures used are observation, interviews, and documentation. The data validity checking technique is done through continuous observation and triangulation. The results showed that (1) The role of Nyai in domistic is one of the dominant roles, where Nyai has a dual role that must be assumed, namely as a mother, as a wife, and as a mother to her children. (2) While the role of public shaking is one of the aides of the success of an institution, although there is still a kiai who can lead an institution but his participation in the development of boarding schools is a form of togetherness owned by Nyai and kiai. While the role of Nyai outside boarding school is increadible role, the society is aware of the importance of education and others. Nyai herself fugured out as a woman who has an extraordinary independence, proven she has a business outside the home and even abroad. (3) The role and contribution of the kiai and nyai in the development of Islamic boarding school is very influential in the progress of an institution, starting from the change the management of the cottage, and its facilities and infrastructure, etc., even though the change has just been carried out. Penelitian ini fokus pada peran nyai dalam pengembangan pondok pesantren Sabilul Huda di Gadu Barat memiliki peran yang signifikan terhadap kehidupan santri dan juga masyarakat di desa Gadu Barat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Sumber data penelitian ini adalah dari Nyai. Prosedur pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, interview, dan dokumentasi. Teknik pengecekan keabsahan data dilakukan melalui pengamatan terus-menerus dan triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Peran nyai dalam domistik merupakan salah satu peran yang dominan, dimana nyai mempunyai peran ganda yang harus di pikulnya yakni sebagai ibu, sebagai isteri, dan sebagai ibu bagi anak-anaknya. (2) Sedangkan peran nyai publik merupakan salah satu pembantu dari keberhasilan sebuah lembaga, walaupun masih ada seorang kiai yang dapat memimpin sebuah lembaga akan tetapi peran serta nyai dalam pengembangan pondok pesantren merupakan wujud kebersamaan yang dimiliki oleh nyai dan kiai. Sedangkan peran nyai diluar pesantren peran yang luar bisa, masyarakat menyadari akan pentingnya pendidikan dan juga yang lainnya. Nyai sendiri bisa dibilang sosok perempuan yang memiliki kemandirian yang sangat luar biasa, terbukti beliau memiliki bisnis di luar rumah bahkan sampai ke luar negeri. (3) Peran dan kontribusi kiai dan nyai dalam pengembangan pesantren sangatlah berpengaruh terhadap kemajuan suatu lembaganya, di mulai dari perubahan manajemen pondok, serta sarana-dan prasarananya, dll, walaupun perubahan itu baru terlaksana.
Memotrret Generasi Millenial dalam Pendidikan Islam ., Muzanni; ., Habibullah
Al Iman: Jurnal Keislaman dan Kemasyarakatan Vol. 3 No. 2 (2019): Al Iman Jurnal keislaman dan kemasyarakatan
Publisher : STID Raudlatul Iman Sumenep

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Millenial era is a period where the development of information and communication technology and social media is growing rapidly. In the digital era of technologi now almost everything can be accessed directly by everyone quickly. Now often discussed about industrial era 4.0 and Z generation. In this era, islamic education is actually increasingly well developed, because Islam comes as rahmatan lil ‘alamin that emphasizes ethics and continues to be based on Al-Qur’an and Hadits. Era Millenial merupakan suatu masa dimana perkembangan teknologi informasi dan komunikasi serta media sosial sangat berkembang dengan pesat. Pada era teknologi digital saat ini hampir semuanya dapat di akses langsung oleh semua orang dengan cepat. Saat ini sering dibahas tentang era industri 4.0 dan generasi Z. Di era ini penidikan Islam justru semakin berkembang dengan baik, karena Islam datang sebagai Rahmatan lil ‘alamin yang lebih mengedepankan etika dan tetap bersumber pada al-Qur’an dan Hadits.