Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : PACIVIC: Jurnal Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Peran Masyarakat Dalam Penyelenggaraan Demokrasi Di Kelurahan Boyolangu Kecamatan Giri Kabupaten Banyuwangi Andika Ronggo Gumuruh; Heriberthus Wicaksono; Andri Maulana
PILAR Vol 2 No 2 (2022): PACIVIC: Jurnal Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Publisher : Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (357.661 KB) | DOI: 10.36456/p.v2i2.6909

Abstract

Demokrasi sebagai suatu sistem telah menjadikan alternatif dalam berbagai tatanan aktivitas bermasyarakat dan bernegara di beberapa negara. Alasan menjadikan demokrasi sebagai sistem bermasyarakat dan bernegara dikarenakan hampir semua negara di dunia ini telah menjadikan demokrasi sebagai asas fundamental. Selain demokrasi dijadikan sebagai asas kenegaraan, secara esensial telah memberikan arah bagi peranan masyarakat untuk menyelenggarakan negara sebagai organisasi tertingginya, sehingga diperlukan pengetahuan dan pemahaman yang benar pada warga masyarakat tentang demokrasi. Dalam penelitian ini, tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah: 1) Untuk mengetahui unsur-unsur demokrasi dalam kehidupan masyarakat desa, 2) Untuk mengetahui peran masyarakat desa dalam penyelenggaraan demokrasi. Objek penelitian dari penelitian ini adalah masyarakat Kelurahan Boyolangu Kecamatan Kalipuro Kabupaten Banyuwangi. Peneliti memilih ini dikarenakan masyarakat Kelurahan Boyolangu sudah banyak pendatang dan merupakan daerah industri di Kabupaten Banyuwangi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan jenis penelitian kancah atau lapangan (field research). Sedangkan kesimpulan dalam penelitian ini, yang pertama unsur-unsur demokrasi dalam masyarakat desa adalah musyawarah, mufakat, dan gotong royong. Yang kedua partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan demokrasi di Kelurahan Boyolangu sangat rendah. Rekomendasi dalam penelitian ini, sekiranya baik pemerintah pusat maupun daerah banyak melibatkan masyarakat dalam proses demokrasi yang terjadi dan untuk pemerintah desa banyak melibatkan masyarakat dalam musyawarah desa yang dilakukan.
Peran Pemerintah Kelurahan Boyolangu Dalam Melaksanakan Tradisi Puter Kayun Di Masa Pandemi Covid-19 Andika Ronggo Gumuruh
PILAR Vol 3 No 1 (2023): PACIVIC: Jurnal Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Publisher : Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/p.v3i1.7243

Abstract

Tradisi bagian dari kebudayaan yang tidak bisa dipisahkan karena telah melekat. Saat ini masyarakat Jawa masih termasuk golongan yang berpegang erat pada tradisi di lingkungannya. Berbagai kearifan lokal tertuang dalam nilai-nilai keseharian, sastra tutur, hukum adat, serta upacara adat dan kepercayaan. Upacara adat yang dilakukan masyarakat Osing Banyuwangi memiliki ritual dan tujuan yang berbeda. Puter Kayun adalah tradisi napak tilas masyarakat Osing Boyolangu dengan beramai-ramai naik delman. Di tahun 2022 tradisi Puter Kayun dilaksanakan di masa Pandemi Covid-19, di mana pemerintah mengeluarkan kebijakan pembatasan masyarakat. Tradisi ini unik dan keunikannya menarik perhatian masyarakat, karena hal itu pemerintah kelurahan Boyolangu memiliki tanggung jawab melestarikan dan mengenalkan pada generasinya, dalam pelestarian pemerintah pasti mengalami kendala seperti kegiatan dilaksanakan di masa Pandemi Covid-19, di mana semua kegiatan masyarakat dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang ketat dan pembatasan dalam kegiatan. Objek penelitian ini adalah pemerintah kelurahan Boyolangu. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian lapangan (field research). Kesimpulan penelitian ini, peranan pemerintah kelurahan dalam pelaksanaan dari tradisi Puter Kayun sudah melakukan perlindungan, pengembangan, dan pemanfaatan. Dalam upaya pelaksanaan terdapat beberapa kendala yang muncul, yaitu kendala berasal dari internal pemerintah kelurahan seperti kendala finansial dan kendala kedua adalah rumitnya proses perijinan dalam pelaksanaan tradisi Puter Kayun ini di masa Pandemi Covid-19. Selain itu, faktor pendukung dalam pelaksanaan tradisi ini yaitu bahwa agenda tradisi Puter Kayun sudah menjadi event kabupaten dan masyarakat sangat mendukung.