Abstrak— Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Monumen adalah bangunan atau tempat yang mempunyai nilai  sejarah penting, dipelihara  dan  dilindungi  Negara[1].  Kota  Banda  Aceh  memiliki  beberapa monumen bersejarah,yang dapat menarik minat para wisatawan untuk datang mengunjungi. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Banda Aceh telah melakukan berbagai promosi dalam beberapa media seperti web, video, leaflet, booklate dan lain-lainya. Informasi yang disampaikan masih didominasi oleh buku yang berisi tulisan dan gambar saja. Penggunaan gambar dua dimensi (2D) sebagai penunjang promosi kurang menarik, sehingga dibutuhkan suatu inovasi  baru  untuk mempromosikan monumen bersejarah  dalam  bentuk objek  3D  pada  penerapan  Augmented Reality. Promosi ini dilakukan untuk daya tarik wisata, dengan adanya kegiatan ini Kota Banda Aceh lebih dikenal. Objek  wisata  sebagai  sektor  kegiatan  perekonomian  telah  menjadi  andalan  dan  prioritas pengembangan  bagi sejumlah negara, banyaknya keindahan alam, dan aneka warisan sejarah budaya. Penerapan teknologi Augumented Reality monumen bersejarah (ARmose) pada buku bertujuan untuk menambah daya tarik generasi muda terhadap warisan-warisan budaya. Augmented Reality menggunakan metode Markerless tidak perlu sebuah marker yang berbentuk kotak dan berwarna hitam putih untuk menampilkan elemen digital. Setiap maker harus memiliki rating tinggi dari vuforia, untuk memudahkan tracking pada maker yang telah di convert dalam media buku sehingga menampilkan objek 3D. Kata Kunci: Monumen Bersejarah, Augmented Reality, Makerless, Vuforia, Promosi