S. Salami, Indah Rachmatiah
Program Studi Magister Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

EVALUASI PENGARUH PAPARAN RADIASI TERHADAP EFEK SITOTOKSIK DAN GENOTOKSIK PADA ALLIUM CEPA SEBAGAI BIOINDIKATOR KONDISI LINGKUNGAN KERJA BAGIAN RADIOLOGI RUMAH SAKIT Sopandi, Yunika; S. Salami, Indah Rachmatiah
Jurnal Teknik Lingkungan Vol 19, No 2 (2013)
Publisher : ITB Journal Publisher, LPPM ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (652.332 KB) | DOI: 10.5614/jtl.2013.19.2.10

Abstract

Abstrak: Penggunaan radiasi pengion dalam bidang kedokteransemakin mengalami peningkatan terutamapada pemeriksaan diagnostik, radioterapi, serta intervensi non-bedah. Teknik diagnosis dan intervensi non-bedah seperti fluoroskopi, radiologi dan kardiologi intervensi menghasilkan dosis radiasi yang tinggi tidak hanya pada pasien tetapi juga pada pekerja medis. Oleh karena itu, penting untuk melakukan pemantauan kondisi lingkungan kerja pada kegiatan medis tersebut untuk melindungi pekerja dari efek kesehatan jangka panjang akibat paparan radiasi. Pemantauan efek langsung pada makhluk hidup akibat paparan radiasi pengion hampir jarang dilakukan. Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi kondisi lingkungan kerja rumah sakit yang terpaparradiasi pengion menggunakanAllium cepa sebagai bioindikator. Penelitian dilakukan di RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung padaempat (4) lokasi yaitu ruang periksa dan operator pada tindakan kardiologi intervensi, ruang periksa dan operator tindakan fluoroskopi,ruang operator tindakan CT-Scandanradioterapi.Bioindikator ditempatkan pada masing-masing ruang tindakan tersebut. Efek yang dilihat pada tanaman A. cepa adalah indeks mitotikdan aberasi kromosom. Hasil perhitungan dosis radiasi pada semua ruang operator di keempat lokasi studi masih berada di bawah nilai ambang batas, begitu pula dengan nilai rerata indeks mitotik dan aberasi kromosom yang dapat dikatakan tidak bersifat toksik terhadap sel A. cepa.Sementara itu dosis radiasi pada ruang periksa kardiologi intervensi berada di atas ambang batas, hal ini pun sejalan dengan nilai indeks mitotik dan aberasi kromosom yang dihasilkan. Berdasarkan kurva dosis-respon, hubungan antara dosis akumulasi terhadap persentase indeks mitotik dan aberasi kromosom bersifat logaritmik dengan nilai korelasi (R2) yang tinggi yaitu berturut-turut 0,862 dan 0,933.