Kota Kediri, sebagai kota terbesar ketiga di Jawa Timur, memiliki peran strategis dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan transportasi regional. Stasiun Kediri menjadi infrastruktur vital, namun menghadapi sejumlah tantangan seperti kapasitas ruang yang kurang, fasilitas yang tidak sesuai pedoman, kemacetan, pengaturan parkir yang kurang optimal, aksesibilitas yang tidak inklusif, serta minimnya integrasi antar moda transportasi. Masalah ini diperburuk oleh tingginya penggunaan kendaraan pribadi dan kurangnya peran angkutan umum massal, sebagaimana ditekankan dalam RPJPD Kota Kediri Tahun 2005 2025 dan Rencana Detail Tata Ruang Kota Kediri Tahun 2021–2041. Di sisi lain, meningkatnya jumlah penumpang kereta api, potensi ekonomi kawasan sekitar stasiun, serta tidak adanya akomodasi penginapan per jam yang dekat dengan stasiun menjadi peluang yang harus dimanfaatkan. Dalam menghadapi permasalahan tersebut, pendekatan Urban Catalyst menjadi solusi strategis untuk mengintegrasikan potensi kawasan stasiun dan mendukung pengembangan ruang publik yang inklusif dan berkualitas. Redesain Stasiun Kediri dengan konsep Mixed-Use transit hotel diusulkan sebagai upaya optimalisasi fungsi stasiun. Desain ini juga berfokus pada pengembangan vertikal untuk mengatasi keterbatasan lahan, sesuai dengan konsep Transit-Oriented Development (TOD). Transit hotel ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan penumpang yang membutuhkan akomodasi singkat, serta mendukung mobilitas masyarakat dengan fasilitas yang terintegrasi. Redesain ini diharapkan mampu mengatasi permasalahan transportasi, meningkatkan konektivitas antar moda, dan menciptakan kawasan stasiun sebagai pusat pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Dengan fungsi katalis yang mendorong perkembangan kawasan, proyek ini menawarkan solusi yang relevan dalam meningkatkan kualitas mobilitas, ekonomi, serta ruang publik di Kota Kediri secara menyeluruh.