Mulyawan, Bambang
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

HUBUNGAN PEMBERIAN MAKANAN PADAT DINI DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI DI RSUD AMBARAWA Bhaskoro, Risang; Mulyawan, Bambang
Saintika Medika: Jurnal Ilmu Kesehatan dan Kedokteran Keluarga Vol 9, No 2 (2013): Desember 2013
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (138.481 KB) | DOI: 10.22219/sm.v9i2.4138

Abstract

Hubungan Pemberian Makanan Padat Dini Dengan Kejadian Diare Pada Bayi di RSUD Ambarawa Latar Belakang: Diare diartikan sebagai buang air besar yang tidak normal atau bentuk tinja yang encer dengan frekuensi lebih banyak dari biasanya. Neonatus dinyatakan diare bila frekuensi buang air besar sudah lebih dari 4 kali, sedangkan untuk bayi berumur lebih dari 1 bulan dan anak, bila frekuensinya lebih dari 3 kali sehari. Bayi yang tidak diberi ASI eksklusif mempunyai kemungkinan 14,2 kali lebih sering terkena diare dibandingkan dengan bayi yang mendapat ASI eksklusif. Tujuan: Mengetahui hubungan pemberian makanan padat dini dengan kejadian diare pada bayi di RSUD Ambarawa. Metode: Observasi analitik dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel dengan teknik total sampling. Jumlah sampel 39. Dianalisis dengan uji Chi-Square dan koefisien kontingensi. Hasil Penelitian: 69,2% ibu memberikan makanan padat, 51,3% bayi mengalami diare dan 17,9% bayi tidak mengalami diare. Sedangkan 30,8% ibu yang tidak memberikan makanan padat, 5,1% bayi mengalami diare dan 25,6% bayi tidak mengalami diare, dengan nilai p sebesar 0,001, nilai r sebesar 0,471 dan RR =4,44 {95% CI: (1,82 – 10,72)}. Kesimpulan: Ada hubungan antara pemberian makanan padat dini dengan kejadian diare pada bayi di RSUD Ambarawa.
PENGARUH GEL EKSTRAK KULIT KENTANG(SOLANUM TUBEROSUM L.) TERHADAP LUAS LUKA BAKAR DERAJAT II A Maharani, Diandra; Asparini, Ruby Riana; Mulyawan, Bambang
Saintika Medika: Jurnal Ilmu Kesehatan dan Kedokteran Keluarga Vol 12, No 1 (2016): JUNI 2016
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (999.697 KB) | DOI: 10.22219/sm.v12i1.5263

Abstract

Luka bakar derajat II A adalah luka yang disebabkan oleh kontak langsung atau tidak langsung dengan suhu tinggi seperti api, air panas, listrik, bahan kimia dan radiasi. Pengobatan baku emas memiliki harga yang cukup relatif mahal dan ketersediaan yang kurang. Sedangkan kulit kentang memiliki kandungan glycoalkaloid dan flavonoid sebagai antioksidan sehingga pemberian gel ekstrak kulit kentang diharapkan dapat mengurangi luas luka bakar derajat II A Untuk mengetahui pengaruh gel ekstrak kulit kentang pada luas luka bakar derajat II A True Experimental, Post Test Only Control Group Design. Gel Ekstrak kulit kentang konsentrasi 5%,10% dan 15% diberikan selama 15 hari secara topikal diukur pada hari ke-3 dan ke-10. Analisis data menggunakan One Way ANOVA, Tukey, korelasi pearson, dan regresi linear Gel ekstrak kulit kentang dapat menurunkan luas luka bakar secara bermakna dengan signifikansi 0.00 (ANOVA p=0,05) pada hari ke 3 dan ke 10. Konsentrasi optimal adalah 15%. Nilai korelasi penelitian ini pada hari ke-3 adalah -899 yang menunjukkan hubungan signifikan sangat kuat ,uji regresi menunjukkan pengaruh 80% dan nilai korelasi penelitian ini pada hari ke-10 adalah -921 yang menunjukkan hubungan sangat kuat, uji regresi menunjukkan pengaruh 85%. Gel Ekstrak Kulit Kentang (Solanum Tuberosum L.) dapat menurunkan luas luka bakar derajat II A tikus putih jantan (Rattus novergicus Strain wistar).Kata kunci: Luka bakar derajat II A, Gel Ekstrak kulit kentang
ANALISIS DATA SURVEILANS DIARE PUSKESMAS JUMANTONO KABUPATEN KARANGANYAR ., S. Adolvina; ., S. Dzauqiah; ., S. Latifah; ., S. Nathania; ., S. Nabila; ., Sarsono; Mulyawan, Bambang; Ridwan, Ibnu
Nexus Kedokteran Komunitas Vol 7, No 2 (2018): Nexus Kedokteran Komunitas
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan: Penyakit diare hingga kini masih merupakan masalah kesehatan yang sangat umum terjadi di Indonesia. Termasuk di Puskesmas Jumantono, kasus diare menjadi salah satu masalah yang menjadi perhatian dan disurvey secara berkala. Penelitian ini untuk mengevaluasi sistem surveilans diare di Puskesmas Jumantono Kabupaten Karanganyar. Penelitian ini diolah menggunakan metode observasional, di Puskesmas Jumantono Kabupaten Karanganyar pada bulan September sampai Februari 2018.Metode: Data diperoleh dengan cara mengamati keadaan pasien yang pernah mengalami diare di Puskesmas Jumantono, dan wawancara mendalam dengan petugas surveilans diare dan kepala puskesmas pada tanggal 10 April 2019. Analisis sistem surveilans diare dilakukan secara deskriptif dengan mengamati data yang ada.Hasil: Hasil penelitian surveillace ini didapatkan penyakit diare di Puskesmas Jumantono pada bulan September 2018 sampai Februari 2019 paling banyak terjadi pada bulan Januari. Berdasarkan jenis kelamin, penyakit diare paling banyak dialami oleh laki-laki yakni sebanyak 243 pasien. Berdasarkan usia, paling banyak dialami oleh anak berusia 1-4 tahun yakni sebanyak 172 pasien.Kesimpulan: Data temuan diare yang dimiliki oleh puskesmas Jumantono menunjukkan angka kejadian yang cukup tinggi yaitu 469 penderita selama enam bulan terakhir dari 12 desa yang berada di kecamatan Jumantono. Jumlah kasus diare tertinggi terjadi pada laki-laki dengan jumlah 243 dan pada usia 1-4 tahun dengan jumlah 172. Terdapat beberapa faktor resiko penyebab diare, diantaranya kondisi dan sumber air yang digunakan sehari-hari. Salah satu upaya pencegahan diare yang dapat dilakukan adalah penerapan PHBS.Kata Kunci: Diare; Surveilance Data; PHBS