Budiartawan, I Komang Alit
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Gambaran Patologi Anatomi dan Histopatologi Kulit Anjing yang Terinfeksi Demodekosis Putra, I Putu Agus Antara; Budiartawan, I Komang Alit; Berata, I Ketut
Indonesia Medicus Veterinus Vol 8 (1) 2019
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1353.892 KB) | DOI: 10.19087/imv.2019.8.1.90

Abstract

Studi kasus ini bertujuan untuk mengamati perubahan patologi anatomi dan histopatologi kulit anjing yang terinfeksi tungau Demodex sp. Pengamatan perubahan makroskopis dilakukan dengan melihat perubahan pada sistem integument (kulit), pemeriksaan deep skin scraping kulit, sedangkan perubahan histopatologi dilakukan dengan membuat preparat histopatologi kulit yang diwarnai dengan pewarnaan hematoxylin dan eosin. Lesi histopatologi diamati dengan mikroskop pembesaran 100X, 400X dan 1000X. Berdasarkan hasil pemeriksaan anjing kasus mengalami pruritus, eritema, alopesia yang bersifat general, scale, pustula, dan crusta. Secara histopatologi ditemukan perubahan berupa folikulitis, furunkulosis, infiltrasi sel radang stratum korneum dan stratum spinosum, dan ditemukan agen tungau Demodex sp.
Infeksi Demodex canis pada Anjing Persilangan Pomeranian dengan Anjing Lokal Budiartawan, I Komang Alit; Batan, I Wayan
Indonesia Medicus Veterinus Vol 7 (5) 2018
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (521.94 KB) | DOI: 10.19087/imv.2018.7.5.562

Abstract

Demodekosis pada anjing merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh infeksi tungau Demodex sp. Penyakit kulit pada kasus ini teramati pada anjing persilangan yang berumur ±1 tahun. Anjing memiliki gejala klinis berupa pruritus, rambut mengalami alopesia, adanya scale dan crusta di seluruh tubuh anjing kecuali pada telinga, leher bagian atas, dan ekor, selain itu terdapat eritema pada bagian dada, hiperkeratosis terjadi pada bagian kaki dan luka pada bagian wajah dan punggung. Pada pemeriksaan deep skin scraping, trichogram, tape smear, dan biopsi kulit ditemukan tungau Demodex sp. Pemeriksaan penunjang dilakukan pada anjing kasus untuk menegakkan diagnosis. Pengukuran dimensi Demodex sp. yang ditemukan dalam folikel rambut pada biopsi kulit didapatkan ukuran panjang dan lebar Demodex sp. Panjang dan lebar Demodex sp. adalah 224,012 ± 42,175 µm; 212,715 ± 37,619 µm; 264,392 ± 34,184 µm; 232,403 ± 38,808 µm, dan 198,572 ± 36,212 µm. Berdasarkan pengukuran yang dilakukan, spesies Demodex yang menginfeksi anjing kasus adalah Demodex canis. Pengobatan dilakukan dengan pemberian ivermectin, amitraz, diphenhydramine HCl, Betamox LA, fish oil, dan Vi-sorbits. Setelah diberikan terapi selama 20 hari, anjing kasus menunjukkan kondisi membaik dengan mulai tumbuhnya rambut pada lokasi lesi, tidak mengalami pruritus dan dari evaluasi deep skin scraping di dapatkan hasil jumlah Demodex sp. berkurang setiap minggunya.
Perkembangan Secara Histologi Vili Duodenum Ayam Pedaging yang Diberikan Imbuhan Asam Butirat pada Pakan Budiartawan, I Komang Alit; Darmawan, I Gusti Ayu Chintya; Berata, I Ketut; Setiasih, Ni Luh Eka
Indonesia Medicus Veterinus Vol 7 (5) 2018
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (355.007 KB) | DOI: 10.19087/imv.2018.7.5.522

Abstract

Kendala suatu peternakan ayam adalah berbagai penyakit, salah satu upaya pencegahan yang banyak dilakukan yaitu dengan pemberian antibiotik. Namun, antibiotik dapat menimbulkan residu dan resistensi. Sebagai gantinya digunakan zat kimia non-antibiotika dengan asam butirat. Telah dilakukan penelitian terhadap 24 ekor ayam pedaging (Gallus domesticus) yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi dosis dan lama pemberian asam butirat terhadap struktur histologi duodenum ayam pedaging. Penelitian ini menggunakan ayam pedaging dengan umur 1 hari berkelamin jantan yang dibagi atas tiga kelompok yaitu P0 = diberi asam butirat 0 g/kg pakan, P1 = diberi asam butirat 0,5 g/kg pakan, P2 = diberi asam butirat 1g/kg pakan. Pakan yang diberikan yaitu jenis pakan Broiler I Comfeed. Penelitian dilakukan selama 4 minggu dengan masing-masing diambil dua ekor ayam perminggu dinekropsi dan diambil bagian duodenumnya. Jaringan duodenum diproses untuk pembuatan preparat histologi dengan pewarnaan Hematoxylin-Eosin (HE). Pemeriksaan histologi duodenum dilakukan dengan membandingkan panjang vili dan jarak antar vili duodenum. Hasil analisis dengan sidik ragam diperoleh ada perbedaan yang signifikan antara kontrol dengan pemberian asam butirat 0,5 g/kg pakan maupun dengan 1 g/kg pakan. Pada pemberian asam butirat dengan dosis 0,5 g/kg pakan menunjukkan pertumbuhan vili terpanjang dengan panjang vili 520,06 ± 30,40 µm daripada dosis pemberian asam butirat 1 g/kg pakan. Rata-rata jarak antar vili duodenum kelompok kontrol, perlakuan dosis asam butirat 0,5 g/kg pakan, dan perlakuan dosis asam butirat 1 g/kg pakan adalah 3,97 ± 0,85 µm, 3,82 ± 1,07 µm, dan 4,01 ± 1,17 µm.