Septianingsih, Ni Luh Putu Diah
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Survei Infestasi Lalat Hippobosca Sp. Pada Sapi Bali di Kabupaten Badung Septianingsih, Ni Luh Putu Diah; Dwinata, I Made; Oka, Ida Bagus Made
Indonesia Medicus Veterinus Vol 8 (2) 2019
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (364.317 KB)

Abstract

Lalat Hippobosca sp. merupakan ektoparasit pengisap darah yang berperan sebagai vektor penyakit. Keberadaan lalat Hippobosca sp. sangat mempengaruhi kesehatan sapi bali. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui prevalensi serta hubungan antara faktor jenis kelamin, umur, cara pemeliharaan dan kondisi wilayah terhadap infestasi lalat Hipposbosca sp. pada sapi bali di Kabupaten Badung. Hasil pemeriksaan terhadap 300 sampel didapatkan prevalensi infestasi lalat Hippobosca sp. pada sapi bali di Kabupaten Badung sebesar 11,3%. Berdasarkan jenis kelamin, prevalensi sapi bali jantan 11,8% dan betina 11,1%. Prevalensi sapi bali pada umur muda 10,5%, dewasa 12,0% dan tua 9,1%. Jenis kelamin dan umur tidak berpengaruh terhadap prevalensi infestasi lalat Hipposbosca sp. pada sapi bali di Kabupaten Badung. Berdasarkan cara pemeliharaan, prevalensi sapi bali yang dikandangkan 0%, sedangkan yang diikat 34%. Berdasarkan kondisi wilayah, sapi bali yang dipelihara di wilayah lahan basah 0% dan di wilayah lahan kering 34%. Cara pemeliharaan dan kondisi wilayah berpengaruh terhadap prevalensi infestasi lalat Hipposbosca sp. pada sapi bali di Kabupaten Badung.
Laporan Kasus: Babesiosis pada Anjing Pomeranian Septianingsih, Ni Luh Putu Diah; Widyastuti, Sri Kayati; Suartha, I Nyoman
Indonesia Medicus Veterinus Vol 10 (4) 2021
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19087/imv.2021.10.4.622

Abstract

Babesiosis atau piroplasmosis merupakan penyakit parasit didalam sel darah merah akibat infeksi protozoa dari genus Babesia. Kejadian babesiosis pada anjing umumnya disebabkan oleh Babesia canis dan B. gibsoni. Caplak merupakan vektor penting dalam penyebaran penyakit protozoa darah. Jenis caplak daerah tropis dan subtropis yang mejadi vektor penyakit adalah Rhipicephalus sanguineus. Hasil pegamatan ditemukan kasus babesiosis pada anjing pomeranian, berjenis kelamin jantan, usia satu tahun dengan gejala klinis penurunan nafsu makan dan ditemukan infeksi caplak di seluruh tubuhnya. Hasil pemeriksaan fisik menunjukkan Capillary Refill Time >2 detik, mukosa mulut pucat, peningkatan suhu tubuh dan dehidrasi. Hasil pemeriksaan Complete Blood Count (CBC) diinterpretasikan bahwa anjing mengalami anemia mikrositik hiperkromik, leukositosis, eritrositopenia dan trombositopenia. Hasil pemeriksaan mikroskopik ulas darah menunjukkan adanya infeksi protozoa Babesia sp. yang ditandai dengan stadium merozoit dengan bentuk piriform secara khas berpasangan membentuk buah pir (the pear shaped form) dan tropozoit berbentuk lingkaran pada eritrosit. Terapi yang diberikan yaitu ivermectin (0,2-0,5 mg/kg BB, q: 7-14 hari, SC) setiap seminggu selama empat kali, diphenhydramine (1 mg/kg BB, q: 8-12 jam, SC), Clindamycin (25 mg/kg BB, q: 12 jam, PO) diberikan selama 14 hari dan hematopoetik sekali sehari 1 tablet yang diberikan selama 7 hari. Kondisi anjing membaik setelah 14 hari.