Jansen, Fredy
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Karakteristik dan Penyediaan Fasilitas Penyeberangan Bagi Pejalan Kaki Studi Kasus Jalan Piere Tendean di Kota manado. Tumengkol, Herman; Waani, Joice E; Jansen, Fredy
JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING Vol 6, No 3 (2016): JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstractIn Indonesia , the pedestrian is traveling performers who are most vulnerable to accidents. Many pedestrians walking on the curb and crossed at any point along the road . The movement of pedestrians , especially when crossing the road is very dangerous and can lead to conflict with an oncoming vehicle on the same road . If pedestrians mixed with vehicles , then they will slow down the flow of traffic , causing the high rate of accidents, but it also will affect the capacity of the road .As an attempt to smooth traffic management and pedestrian safety , the attempt to separate the pedestrian with the vehicle without causing major disruptions to accessibility . The effort is to provide facilities such as pedestrian crossings. Type crossings recommended strongly influenced by the amount of current flow of pedestrians and vehicles passing by.The purpose of this study was to analyze the characteristics of the pedestrian , the pedestrian behavior and performance on the road crossing facilities Piere TendeanThe results showed that the characteristics of pedestrians crossing the road is greater in the normal libur.Kecepatan pedestrian crossing is greater than those who crossed on the day libur.Perbandingan percent of pedestrians who cross without waiting times are still higher than at a pedestrian crossing with tunggu.Perilaku time pedestrians when crossing the road in the research sites more corpulent women. While overall more pedestrians choose to cross the zebra crossing pass than not using a crosswalk facilities . Based on the method of critical gap at peak hours with more pedestriansKeywords: pedestrian, travelling performer, traffic management, disruption, crosswalk, peak hourAbstrakDi Indonesia, pejalan kaki merupakan pelaku perjalanan yang paling rentan terhadap kecelakaan. Pejalan kaki banyak berjalan di tepi jalan dan menyeberang di sembarang tempat sepanjang ruas jalan. Pergerakan pejalan kaki khususnya ketika menyeberangi jalan sangat berbahaya dan dapat menimbulkan konflik dengan kendaraan yang melaju di jalan yang sama. Jika pejalan kaki bercampur dengan kendaraan, maka mereka akan memperlambat arus lalu lintas sehingga menimbulkan tingginya tingkat kecelakaan, selain itu juga akan mempengaruhi kapasitas jalan.Sebagai usaha dari manajemen lalu lintas untuk kelancaran dan keselamatan pejalan kaki maka dilakukan usaha untuk memisahkan pejalan kaki dengan kendaraan tanpa menimbulkan gangguan-gangguan yang besar terhadap aksesibilitas. Usaha tersebut adalah dengan menyediakan fasilitas pejalan kaki berupa penyeberangan. Jenis penyeberangan yang direkomendasikan sangat dipengaruhi oleh besarnya arus pejalan kaki dan arus kendaraan bermotor yang lewat.Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis karakteristik penyeberang jalan, perilaku penyeberang jalan dan kinerja fasilitas penyeberangan di jalan piere Tendean.Hasil menunjukkan bahwa karakteristik pejalan kaki yang menyeberang jalan lebih besar pada hari libur.Kecepatan normal pejalan kaki yang menyeberang lebih besar dari orang yang menyeberang pada hari libur.Perbandingan persen pejalan kaki yang menyeberang tanpa waktu tunggu masih lebih tinggi dari pada pejalan kaki yang menyeberang dengan waktu tunggu.Perilaku pejalan kaki ketika menyeberang jalan di lokasi penelitian lebih bayak wanita. Sedangkan secara keseluruhan pejalan kaki lebih banyak memilih untuk menyeberang melewati zebra cross ketimbang tidak menggunakan fasilitas zebra cross. Berdasarkan metode gap kritis pada jam puncak dengan penyeberang lebih banyak pada lokasi penelitian, sehingga diperlukan fasilitas penyeberangan jalan yang lebih efektif.Keywords: pejalan kaki, manajemen lalulintas, gangguan , penyeberangan, jam puncak
ANALISIS CAMPURAN KAPUR-FLY ASH DAN KAPUR-ABU SEKAM PADI TERHADAP LEMPUNG EKSPANSIF Pinansang, Denny Boy; Sompie, O. B.A.; Jansen, Fredy
JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING Vol 6, No 3 (2016): JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstractFrequently, expansive clay soil raise problem to the buildings lies on it. Concerning to this, there are many ways had be tried to resolve this expansive soil, where one of it is by stabilization using coal by product (fly ash) , rice husk and lime to repair the soil.The aims of this research is to stabilize the expansive clay soil by using the blending combination of lime (2.5%, 5%, 7.5%, 10% ) , fly ash (5%, 10%, 15%, 20%), and rice husk (5%, 10%, 15%, 20%)which were mixed with soil samples from Buyandi Village, East Bolaangmongondow Regency.In order to know its mechanical and physical properties it had be tested the combination mix of soil, lime and fly ash and the combination mix of lime and rice husk namely Atterberg Limit test, Gradation test, Spesific Gravity, Compressivve test, Direct Shear test, Standard Compaction test, and Laboratory Soaked test.Test results showed that the addition of lime and fly ash and the addition of lime and rice husk could repaired the physical and mechanical properties of soil namely: reduction of Plasticity Index , and the increasing of Internal Friction (Ø)as well as the CBR values.Keywords: expansive clay, stabilization, fly ash, rice husk ashAbstrakTanah lempung ekspansi,sering menimbulkan masalah pada bangunan-bangunan yang ada diatasnya. Berkaitan dengan hal ini, banyak cara yang sudah dilakukan untuk menanggulangi tanah yang sifat tersebut, antara lain dengan menggunakan sisa pembakaran batu bara (fly ash), abu sekam padi (rice husk ash) dan kapur. Salah satu alternatif yang digunakan untuk memperbaiki kualitas tanah ialah dengan stabilisasi.Tujuan penelitian ini adalah melakukan stabilisasi tanah lempung expansive menggunakan kapur, abu terbang (fly ash) dan abu sekam padi (rice husk ash), dengan persentase kapur 2.5%, 5%, 7.5%, 10% dicampur dengan persentase abu terbang (fly ash) 5%, 10%, 15%, 20% dan abu sekam padi (rice hask ash) 5%, 10%, 15%, 20%. Tanah diambil dari Desa Buyandi Kabupaten Bolaangmongondow Timur.Untuk mengetahui perubahan sifat fisis dan mekanis, dilakukan uji terhadap campuran tanah kapur dengan abu terbang (fly ash) dan campuran kapur dengan abu sekam padi (rice husk ash) yang berupa uji batas atterberg, uji gradasi, uji berat jenis, uji kuat tekan bebas, uji geser langsung dan uji pemadatan standar dan CBR laboratorium dengan perendaman 4 hari.Hasil uji menunjukkan bahwa penambahan tanah kapur dengan abu terbang (fly ash) dan campuran tanah kapur dengan abu sekam padi (rice husk ash) dapat memperbaiki sifat fisis dan mekanis tanah, yaitu turunya indeks plastisitas, meningkatnya nilai sudut geser dalam tanah (Ø) serta meningkatnya nilai CBR.Kata kunci: Lempung ekspansif, stabilisasi, kapur, abu terbang, abu sekam padi