This Author published in this journals
All Journal LEX CRIMEN Sinergi
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENERAPAN HUKUM TERHADAP ANAK DI BAWAH UMUR SEBAGAI PELAKU PENGEDAR NARKOTIKA DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NO. 35 TAHUN 2009 TENTANG NARKOTIKA Zulkarnain, Anisa
LEX CRIMEN Vol 6, No 7 (2017): Lex Crimen
Publisher : LEX CRIMEN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penerapan hukum terhadap anak di bawah umur sebagai pelaku pengedar Narkotika ditinjau dari UU Nomor 35 Tahun 2009 dan bagaimana peran perlindungan dan peradilan anak dalam proses mengadili.  Dengan menggunakan metode penelitian yuridis normatif, disimpulkan: 1. Narkotika adalah zat adiktif yang berbahaya yang dapat merusak perilaku dan mental seseorang yang menggunakannya dan juga dapat menimbulkan dampak negatif pada tubuh baik secara fisik dan psikologis, asal mula terjadinnya kriminalitas dan penyimpangan moral terhadap generasi penerus bangsa. Peran keluarga anak sangatlah penting untuk mencegah terjadinya seseorang memperalat anak sebagai kurir narkotika. 2. Mewujudkan kesejahteraan anak, menegakkan keadilan merupakan tugas pokok badan peradilan menurut undang-undang. Peradilan tidak hanya mengutamakan penjatuhan pidana saja, tetapi juga perlindungan bagi masa depan anak, merupakan sasaran yang dicapai oleh Peradilan Pidana Anak. Filsafat Peradilan Pidana Anak adalah untuk mewujudkan kesejahteraan anak, sehingga terdapat hubungan erat antara Peradilan Pidana Anak dengan Undang-Undang Kesejahteraan Anak (UU No.4 1979). Peradilan Pidana Anak bertujuan memberikan yang paling baik anak, tanpa mengorbankan kepentingan masyarakat dan tegaknya keadilan.Kata kunci: Penerapan Hukum, Anak di Bawah Umur, Pengedar  Narkotika
Investigation of mechanical properties and microstructural characteristics of rice husk ash-based geopolymer mortar as patch repair Astuti, Pinta; Isnaini, Muhammad Sakti; Sasmita, Devi; Purnama, Adhitya Yoga; Habirun, Asiya Nurhasanah; Zulkarnain, Anisa; Nouvaldi, Angga Jordi; Monika, Fanny
SINERGI Vol 29, No 2 (2025)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/sinergi.2025.2.009

Abstract

The rapid expansion of the construction sector has escalated cement use, significantly impacting the environment due to CO2 emissions. Geopolymers are eco-friendly construction materials designed to reduce cement use and have the potential to be a patching material to rehabilitate concrete structures due to corrosion damage. Among these, pozzolanic materials like rice husk ash, rich in aluminosilicate, are abundant and suitable for geopolymer binders. This study explored the use of rice husk ash and alkali activators (NaOH/Na2SiO3), with different activator percentages (40%, 45%, and 50%), to evaluate their mechanical properties and potential applications as patch repair materials. This research involved formulating an optimal mix design through trial and error in a laboratory setting, followed by curing at 70 °C and testing at room temperature. XRF and SEM-EXD analyses were performed to determine the chemical composition and microstructure of the specimens. The activators, NaOH and Na2SiO3, were employed in a 1:3.5 ratio, with 14M molarity and 2% superplasticizer, to enhance workability. The test yielded the geopolymer mortar’s highest compressive strength of 8.14 MPa at a 40% activator variation. In comparison, the highest split tensile and flexural strengths were 2.50 MPa and 1.00 MPa, respectively, both at a 50% variation. These findings demonstrated the suitability of the mortar for patch repair on concrete substrates with compressive strengths below 8 MPa. The mechanical properties of the rice husk ash geopolymer mortar were influenced by the silica, calcium, and alkali activator content, affecting the mortar’s strength and density.