This Author published in this journals
All Journal KESMAS
Maramis, Franckie R. R
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSUD PANGLIMA SEBAYA TANAH GROGOT KALIMANTAN TIMUR Netanya, Nikita Yaffa; Rumayar, Adisti A.; Maramis, Franckie R. R
KESMAS Vol 8, No 6 (2019): Volume 8, Nomor 6, Oktober 2019
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kinerja sering dikaitkan dengan pekerjaan seseorang yang mengantarkan pada suatu bentuk seseorang yang bekerja dan melihat seberapa banyak hasil yang diperoleh dari pekerjaan itu. Dalam kinerja istilah motivasi penting karena merupakan salah satu unsur yang mempengaruhi kinerja baik individu maupun organisasi dalam memenuhi kebutuhannya, seseorang akan berperilaku sesuai dengan dorongan yang dimiliki dan apa yang mendasari perilakunya. Perawat sebagai tenaga kesehatan di rumah sakit memiliki peranan penting dalam mencapai pembangunan kesehatan. Keberhasilan dari pelayanan kesehatan bergantung pada partisipasi dari perawat dalam memberikan asuhan keperawatan yang berkualitas bagi pasien.Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan antara motivasi kerja dengan kinerja perawat di ruang rawat inap RSUD Panglima Sebaya Tanah Grogot Kalimantan Timur. Metode penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif dengan desain survei analitik menggunakan pendekatan Cross Sectional. Metode pengumpulan data dilakukan dengan wawancara menggunakan kuesioner. Hasil analisis statistik menggunakan Chi-Square dengan tingkat CI (confident Interval) 95% dan tingkat kesalahan 5% (α = 0,05). Dimana nilai probabilitas yang diperoleh 0,000 < 0,05. Maka dapat disimpulkan terdapat hubungan antara motivasi kerja dengan kinerja perawat di ruang rawat inap RSUD Panglima Sebaya Tanah Grogot. Saran bagi penelitian ini yaitu adanya evaluasi terhadap kesejahteraan perawat baik dalam segi sarana dan prasarana, dan dalam pemberian penghargaan atau reward kepada perawat  Kata Kunci: Motivasi Kerja, Kinerja Perawat ABSTRACTPerformance is often associated with someone's work that leads to the form of someone who works and see how much results are obtained from the job. In the performance of the term motivation is important because it is one of the elements that affects the performance of both individuals and organizations in meeting their needs, a person will behave in accordance with the encouragement and what underlies his behavior. Nurses as one of the health workers in the hospital play an important role in efforts to achieve health development goals. The success of health services depends on the participation of nurses in providing quality nursing care for patients. This research is to determine the Relation between the work motivation and the performance of nurses in the inpatient ward of Panglima Sebaya Tanah Grogot Hospital, East Kalimantan. The type of this research is quanitative research with analytic survey design with a Cross Sectional approach. The time of this research was conducted from July to August 2019. The sample in this research were all nurses in the inpatient room of the Regional Commander in chief with 178 respondents.Based on the results of statistical analysis using Chi-Square with a 95% confidence interval and an error rate of 5% (α = 0.05). Where the probability value obtained is 0,000 <0.05. So it can be concluded that there is a relationship between work motivation and the performance of nurses in the inpatient room of the Tanah Grogot Panglima Hospital. This is needed to evaluate the welfare of nurses both in terms of facilities and infrastructure, and in giving awards to nurses. Keywords: Work Motivation, Nurses PerformanceKinerja sering dikaitkan dengan pekerjaan seseorang yang mengantarkan pada suatu bentuk seseorang yang bekerja dan melihat seberapa banyak hasil yang diperoleh dari pekerjaan itu. Dalam kinerja istilah motivasi penting karena merupakan salah satu unsur yang mempengaruhi kinerja baik individu maupun organisasi dalam memenuhi kebutuhannya, seseorang akan berperilaku sesuai dengan dorongan yang dimiliki dan apa yang mendasari perilakunya. Perawat sebagai tenaga kesehatan di rumah sakit memiliki peranan penting dalam mencapai pembangunan kesehatan. Keberhasilan dari pelayanan kesehatan bergantung pada partisipasi dari perawat dalam memberikan asuhan keperawatan yang berkualitas bagi pasien.Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan antara motivasi kerja dengan kinerja perawat di ruang rawat inap RSUD Panglima Sebaya Tanah Grogot Kalimantan Timur. Metode penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif dengan desain survei analitik menggunakan pendekatan Cross Sectional. Metode pengumpulan data dilakukan dengan wawancara menggunakan kuesioner. Hasil analisis statistik menggunakan Chi-Square dengan tingkat CI (confident Interval) 95% dan tingkat kesalahan 5% (α = 0,05). Dimana nilai probabilitas yang diperoleh 0,000 < 0,05. Maka dapat disimpulkan terdapat hubungan antara motivasi kerja dengan kinerja perawat di ruang rawat inap RSUD Panglima Sebaya Tanah Grogot. Saran bagi penelitian ini yaitu adanya evaluasi terhadap kesejahteraan perawat baik dalam segi sarana dan prasarana, dan dalam pemberian penghargaan atau reward kepada perawat Kata Kunci: Motivasi Kerja, Kinerja Perawat ABSTRACTPerformance is often associated with someone's work that leads to the form of someone who works and see how much results are obtained from the job. In the performance of the term motivation is important because it is one of the elements that affects the performance of both individuals and organizations in meeting their needs, a person will behave in accordance with the encouragement and what underlies his behavior. Nurses as one of the health workers in the hospital play an important role in efforts to achieve health development goals. The success of health services depends on the participation of nurses in providing quality nursing care for patients. This research is to determine the Relation between the work motivation and the performance of nurses in the inpatient ward of Panglima Sebaya Tanah Grogot Hospital, East Kalimantan. The type of this research is quanitative research with analytic survey design with a Cross Sectional approach. The time of this research was conducted from July to August 2019. The sample in this research were all nurses in the inpatient roomof the Regional Commander in chief with 178 respondents.Based on the results of statistical analysis using Chi-Square with a 95% confidence interval and an error rate of 5% (α = 0.05). Where the probability value obtained is 0,000 <0.05. So it can be concluded that there is a relationship between work motivation and the performance of nurses in the inpatient room of the Tanah Grogot Panglima Hospital. This is needed to evaluate the welfare of nurses both in terms of facilities and infrastructure, and in giving awards to nurses. Keywords: Work Motivation, Nurses Performance 
HUBUNGAN KARAKTERISTIK PESERTA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL – KARTU INDONESIA SEHAT DENGAN KEPUASAN JASA PELAYANAN DI PUSKESMAS KOMBOS KOTA MANADO Nusa, Marselina; Maramis, Franckie R. R; Korompis, Grace E. C.
KESMAS Vol 7, No 5 (2018): Volume 7, Nomor 5, September 2018
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam memudahkan akses pembiayaan kesehatan pemerintah menyelenggarakan program Jaminan Kesehatan Nasional - Kartu Indonesia Sehat melalui Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan. Melalui program tersebut diharapkan peserta JKN-KIS dapat merasakan kepuasan terhadap pelayanan kesehatan yang diterima. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan karakteristik peserta Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat dengan kepuasan jasa pelayanan kesehatan di Puskesmas Kombos Kota Manado. Metode penelitian ini adalah analitik dengan rancangan cross sectional. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Kombos Kota Manado pada bulan Oktober-Desember tahun 2018. Teknik pengambilan sampel yaitu accidental sampling dengan jumlah 100 sampel. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Analisis data yang digunakan yaitu analisis univariat dan analisis bivariat dengan menggunakan uji chi square. Hasil penelitian didapatkan nilai p-value = 0,013 hubungan antara karakteristik umur dengan kepuasan peserta JKN-KIS di Puskesmas Kombos. Karakteristik jenis kelamin, pendidikan, dan pekerjaan tidak berhubungan dengan kepuasan. Saran yang dapat diberikan kepada Puskesmas Kombos diharapkan semakin meningkatkan kualitas pelayanan dengan melengkapi alat-alat untuk pemeriksaan pasien, memperluas ruang tunggu, serta lebih tanggap dalam memberikan pelayanan dengan segera kepada pasien peserta JKN-KIS di Puskesmas Kombos. Kata Kunci : Umur, Jenis Kelamin, Pendidikan, Pekerjaan, Kepuasan Pasien  ABSTRACT In facilitating access to health financing the government organizes a National Health Insurance Program – Healthy Indonesia Card through the Health Social Security Organizing Agency. Through the program, it is expected that the participants of the National Health Insurance – Healthy Indonesia Card can feel satisfaction with the health services received. The purpose of this study was to determine the relationship between the characteristics of participants of the National Health Insurance – Healthy Indonesia Card and the satisfaction of health care services in Manado Kombos Health Center. The design of this study is quantitative research with a cross sectional design. This study was conducted at Manado Kombos Health Center in October 2018. Determination of the sample using the Slovin formula with the number of 100 samples of participants of the National Health Insurance – Healthy Indonesian Card at Kombos Health Center. Data collection is done using a questionnaire. The data analysis used was univariate and bivariate analysis using the chi square test.The result obtained p-value = 0,013 relationship between age characteristics and satisfaction of participants of the National Health Insurance – Healthy Indonesia Card at the Kombos Health Center. The characteristics of sex, education, and occupation are not related to satisfaction. Suggestions that can be given to the Kombos Community Health Center are expected to further improve the quality of services by completing the tools for examining patients, expanding the waiting room, and being more responsive in giving patients to the National Health Insurance – Indonesia Healthy Card at Kombos Health Center. Keywords : Age, Sex, Education, Occupation, Patient Authority
GAMBARAN INTENSITAS PENCAHAYAAN PADA PENJAHIT DI KOMPLEKS GEDUNG PRESIDENT PASAR 45 KOTA MANADO Pompano, Sendiarto; Suoth, Lery F.; Maramis, Franckie R. R
KESMAS Vol 7, No 5 (2018): Volume 7, Nomor 5, September 2018
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang: Berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Agustin Puryani Wulandari, (2010) pengaruh intensitas cahaya terhadap aktivitas kerja bagian produksi di PT. Indofood Cbp Sukses Makmur Divisi Noodle Cabang Semarang. Penelitian ini menunjukan bahwa pengaruh intensitas cahaya pada proses kerja yang tidak sesuai dengan jenis pekerjaan akan mengakibatkan gangguan ketidaknyamanan pada aktivitas kerja. Pencahayaan adalah faktor lingkungan kerja yang termasuk dalam kelompok faktor risiko. Oleh karenanya sama seperti faktor lingkungan yang lain (seperti kadar debu yang banyak, intensitas bising yang tinggi, panas yang berlebihan, radiasi mengion ataupun radiasi yang tidak mengion), apabila intensitas pencahayaan tidak memadai (suram ataupun menyilaukan), maka dapat menyebabkan produktivitas tenaga kerja menurun ataupun menjadi rendah. Pencahayaan yang kurang baik dapat mengakibatkan pekerjaan menjadi lebih rumit dan sukar karena mengganggu penglihatan dari penjahit pakaian. Metode penelitian: Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif.  Yaitu  memberikan gambaran secara jelas yang terbatas pada usaha mengungkapkan suatu masalah dan keadaan sebagaimana adanya sehingga hanya merupakan penyikapan suatu fakta dan data yang diperoleh digunakan sebagai bahan penulisan laporan. Dalam laporan ini, penulis memaparkan hasil peninjauan, pengamatan dan pengukuran tentang intensitas penerangan pada penjahit di kompleks Gedung President Pasar 45 Kota Manado. Populasi dari penelitian ini adalah semua penjahit di kompleks Gedung President Pasar 45 yang berjumlah 31 penjahit. Sampel  dari penelitian ini adalah semua populasi penjahit di kompleks Gedung President Pasar 45 yang berjumlah 31 penjahit. Intensitas pencahayaan ini di ukur menggunakan alat ukur pencahayaan (Lux meter) dengan satuan pengukuran 200 Lux. Hasil penelitian: Distribusi frekuensi gambaran intensitas pencahayaan terdapat 29 Orang (93,5%) pekerja dengan umur 15-49 tahundan 2 orang (6,5%) pekerja dengan umur ≥ 50 tahun, 16 orang (51,6%) pekerja laki-laki dan 15 (48,4%) pekerja perempuan, 25 orang (80,6%) pekerja berpendidikan terkahir SMA dan 6 Orang (19,4%) pekerja berpendidikan terakhir SMP, dan 21 Orang (67,7%) dengan masa kerja> 4 Tahun dan 10 Orang (32,3%) dengan masa kerja ≤ 4 Tahun. Dari Intensitas pencahayaan, terdapat 18 orang (58,1%) pekerja yang bekerja dengan memenuhi persyaratan Luks minimal untuk bekerja dan 13 Orang (41,9%). Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan intensitas pencahayaan pada penjahit di Kompleks Gedung President Pasar 45 Kota Manado yang dimana ada sejumlah 13 penjahit yang intensitas pencahayaannya tidak memenuhi syarat (<200 Luks) dan 18 penjahit yang intensitas pencahayaannya memenuhi syarat ≥200 Luks. Kata Kunci : Intensitas Pencahayaan ABSTRACTbased on previous research conducted by Agustin Puryani Wulandari, (2010) the influence of light intensity towards the production of parts in the work activities of PT Indofood Cbp Affluent Successful Division of Semarang branch of the Noodle. This research showed that the influence of light intensity on a work process that is incompatible with the type of work will result in the disruption of discomfort at work activities. Lighting is a work that includes environmental factors in a group of risk factors. Therefore, just as the other environmental factors (such as the levels of dust, high noise intensity, excessive heat, radiation or radiation that is not mengion mengion), when the intensity of the lighting is inadequate (or bleak dazzling), then it can lead to declining labor productivity or become low. A less good lighting can lead to the job become more complicated and difficult because of the disturbing sight of a tailor. research methods used in this research is descriptive. that is clearly illustrates the limited effort revealed a problem and circumstances as it is so just how is a fact and the data obtained is used as material for the writing of the report. In this report, the author presents the results of the review, observations and measurements of the intensity of the illumination at the tailor in the complex Building President 45 Market City of Manado. The population of this research is all the tailors in the Building complex totalling 45 Markets President 31 tailor. The sample of this research is all population tailors Building complex totalling 45 Markets President 31 tailor. The intensity of the lighting in this measure using a measuring instrument illumination (Lux meters) with units of measurement 200 Lux. The frequency distribution of the image of the intensity of the lighting there is 29 people (93.5%) of workers aged 15-49 years and 2 people (6.5%) of workers aged ≥ 50 years of age, 16 (51.6%) of male workers and 15 (48.4%) of female workers, 25 (80.6%) workers This last one educated high school and 6 persons (19.4%) of workers educated the last junior high, and 21 men (67.7%) with a working period > 4 years and 10 people (32.3%) with a working period ≤ 4 years. From the intensity of the lighting, there are 18 persons (58.1%) workers working with Luks are eligible to work on and at least 13 people (41.9%). Based on the results of research conducted can be concluded that there is a difference in the intensity of the lighting on the tailor in the complex Building President Market 45 Manado city in which there are a number of 13 seamstresses intensity pencahayaannya not qualified (200 < Luks) and 18 tailor who qualified pencahayaannya intensity ≥ 200 Luks. Keywords: Lighting Intensity.