Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Penilaian Risiko Jatuh Pada Lansia Dengan Two-Level Quick Steadi Algorithm Dan Faktor Intrinsik Dan Ekstrinsik Yang Berhubungan Dewi, Syamsumin Kurnia; Na'ima, Aisyah Lifsantin; Rofiatun, Rofiatun; Alimah, Siti
Jurnal Medika Malahayati Vol 9, No 3 (2025): Volume 9 Nomor 3
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jmm.v9i3.18398

Abstract

Tingginya prevalensi jatuh pada lansia berdampak pada tingginya morbiditas dan mortalitasnya. Penting dilakukan penilaian dan identifikasi faktor yang berhubungan dengan risiko jatuh lansia untuk mencegah kejadian jatuh. Penelitian ini bertujuan untuk menilai risiko jatuh pada lansia dan faktor intrinsik dan ekstrinsik yang berhubungan. Suatu studi cross-sectional dilaksanakan di “PUSAKA Wahyu Teratai” Sidomulyo, Bambanglipuro, Bantul, Yogyakarta, pada bulan Desember 2023- Januari 2024. Populasi penelitian adalah lansia peserta PUSAKA Wahyu Teratai yang berusia 65 tahun ke atas. Subjek dipilih melalui teknik purposive sampling. Penilaian risiko jatuh dilakukan dengan Two-Level Quick-STEADI Algorithm (TLQSA). Data dikumpulkan melalui wawancara terstruktur dengan kuesioner. Data dianalisis secara deskriptif dan statistik dengan Chi Square (χ2). Hasil menunjukkan mayoritas subjek perempuan (53,7 %), berusia 65-75 tahun (65,9%), kawin (51,2%), tingkat pendidikan SD (65,9%), bekerja (56,1%), tinggal bersama keluarga (97,6%), tidak ada riwayat jatuh sebelumnya (80,5%), tidak ada gangguan berjalan/ keseimbangan (73,2%), menderita hipertensi (48,78%), tidak mengonsumsi obat rutin (87,8%), serta memiliki risiko jatuh (61,0%). Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa jenis kelamin (OR 2,74, 95%CI: 1,38-5,41), riwayat jatuh (OR 1,94, 95%CI: 1,39-2,70), gangguan berjalan/ keseimbangan (OR 2,14, 95%CI: 1,46-3,14), serta riwayat penyakit kronik (OR 2,72, 95%CI 1,16-6,38) memiliki nilai p <0,005. Kesimpulan: Jenis kelamin, riwayat jatuh, gangguan berjalan/ keseimbangan, serta riwayat penyakit kronik berhubungan dengan risiko jatuh pada lansia berusia ≥65 tahun.
Risk Factors of Pulmonary Tuberculosis in Type 2 Diabetes Mellitus in Yogyakarta Nuraisyah, Fatma; Juliana, Ningsih; Astaria, Dana; Khalisah, Noor; Fatih, Dzikrina Miftahul Fitri Al; Dewi, Syamsumin Kurnia; Sunarti; Marwati, Triyani
Journal of Epidemiology and Public Health Vol. 9 No. 2 (2024)
Publisher : Masters Program in Public Health, Universitas Sebelas Maret, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26911/jepublichealth.2024.09.02.06

Abstract

Background: The prevalence of pulmonary tuberculosis (TB) increases along with the increasing prevalence of Type 2 Diabetes Mellitus (T2DM) patients. The frequency of TB in type 2 DM patients (10 to 15%) and the prevalence of this infectious disease is 2 to 5 times higher in DM patients compared to non-diabetics. This study aimed to analyze the risk factors for pulmonary TB in T2DM patients in Yogyakarta.Subjects and Method: This study uses a case-control study design conducted at RESPIRA Lung Hospital Yogyakarta from January 16 to February 20, 2023. The number of samples was 52 people with a total of 26 people in the case and control groups. Samples were taken by consecutive sampling technique. The independent variables were age, gender, employment, education, BMI, smoking status, clinical symptoms, family history of TB, previous history of TB, and income level). The dependent variable is the incidence of TB in DM patients. Control groups are respondents without a diagnosis of DM and TB patients. Conversely, the cases are personal with diagnosis TB and DM patient Data were collected using a questionnaire. Data analysis was carried out descriptively, bivariate with Chi-square, and multivariate with multiple logistic regression.Results: The demonstrated research that the risk factors that influence the incidence of TB in T2DM patients are gender (aOR = 9.60; 95% CI: 0.14 to 55.96; p=0.012), Age (aOR=0.24; 95% CI: 0.07 to 0.76; p=0.015).Conclusion: The female sex has a 9.60 times higher risk of experiencing TB compared to men in T2DM patients.
DETEKSI DINI GANGGUAN PERKEMBANGAN ANAK DI TAMAN PENITIPAN BAYI DAN BALITA “PUSTEBLUME DAYCARE” YOGYAKARTA Jumiati, Jinten; Dewi, Syamsumin Kurnia
Jurnal Implementasi Pengabdian Masyarakat Kesehatan (JIPMK) Vol 3, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Widya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33660/jipmk.v3i1.44

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang. Penelitian-penelitian terdahulu menunjukkan prevalensi gangguan perkembangan pada anak usia 0-5 tahun masih tinggi. Gangguan ini akan semakin kompleks jika tidak terdeteksi secara dini dan mendapatkan penanganan yang tepat. Oleh karena itu, program ini bertujuan untuk mendeteksi secara dini gangguan perkembangan pada siswa Pusteblume Daycare Yogyakarta. Target dan luaran program ini adalah: diketahuinya capaian perkembangan setiap siswa, terdeteksinya gangguan perkembangan siswa dan rujukan ke ahlinya secara dini, guru pengasuh/ pendamping dan orang tua memahami capaian perkembangan anak dan dapat memberikan stimulasi yang sesuai. Metode. Program ini dilaksanakan terhadap 32 siswa Pusteblume Daycare Yogyakarta pada bulan November 2019. Untuk mendeteksi gangguan perkembangan anak digunakan Denver Development Screening Test (DDST) II versi Bahasa Indonesia. Sesudah deteksi, dilakukan sesi konsultasi dan edukasi kepada guru pendamping masing-masing siswa. Hasil. Persentase siswa dengan suspect keterlambatan perkembangan ringan: motorik kasar (6,25%), bahasa (9,37%), motorik halus (12,50%), dan personal-sosial (3,12%). Terdapat 1 siswa yang dirujuk ke terapis wicara terkait keterlambatan perkembangan bahasa. Guru dan orang tua telah diedukasi tentang bagaimana menstimulasi siswa berdasarkan capaian perkembangannya. Simpulan. Mayoritas siswa Pusteblume Daycare Yogyakarta memiliki capaian perkembangan yang normal. Kata kunci: deteksi dini, perkembangan anak, DDST II  ABSTRACT Background. Previous studies showed the prevalence of developmental disorders in children aged 0-5 years is still high. This disorder will be more complex if it is not early detected and got the appropriate intervention. Therefore, this program aimed to detect early developmental disorders of Pusteblume Daycare Yogyakarta students. The target and output of this program were: students' developmental achievements were known, students' developmental disorders were early detected and referred to the expert, teachers and parents understood their child's development and providing appropriate stimulation. Methods. This program was carried out on 32 students of Pusteblume Daycare Yogyakarta in November 2019. The Denver Development Screening Test (DDST) II-Indonesian version was used to detect the developmental disorder. After the detection, consultation and the educational session were carried out for the teachers accompanying each student. Results. Students suspected of mild delay in development were: gross motoric (6.25%), language (9.37%), fine motoric (12.50%), and personal-social (3.12%). One student delayed in language development was referred to the speech therapist. Teachers and parents were educated on how to stimulate the students based on their development achievement. Conclusion. Most Pusteblume Daycare Yogyakarta students have normal developmental achievements.  Keywords: early detection, child development, DDST II