Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengembangan Media Pembelajaran Berdialog dengan Animasi Pacelathon untuk Siswa Tunagrahita Ringan SMPLB Nurfitriah, Alfiatun -
Piwulang : Jurnal Pendidikan Bahasa Jawa Vol 5 No 1 (2017): Piwulang Jawi
Publisher : Jurusan Bahasa dan Sastra Jawa Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (395.098 KB) | DOI: 10.15294/piwulang jawa.v5i1.18080

Abstract

Materi pacelathon diajarkan pada siswa tunagrahita ringan SMPLB agar siswa memahami unggah-ungguh basa. Pembelajaran tersebut terlaksana dengan bantuan buku dan gambar. Kenyataannya siswa kesulitan dalam memahami materi karena kemampuan membaca siswa berbeda. Keterbatasan media yang digunakan menjadi dasar perlunya pengembangan media yang dapat membantu siswa dalam memahami materi. Tujuan penelitian ini untuk mengembangkan media pembelajaran audiovisual untuk pembelajaran berdialog. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan, dengan enam tahapan penelitian, meliputi identifikasi potensi dan masalah, pengumpulan data, desain produk, validasi desain, revisi desain, serta uji coba terbatas. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, angket, dan tes. Hasil penelitian ini berupa media audiovisual video animasi sederhana yang dirancang dengan Adobe Flash CS6 dan Powtoon. Media berisi contoh dialog berbahasa Jawa di kehidupan sehari-hari. Hasil validasi menunjukkan perolehan skor rata-rata 3,62 (cukup) dari ahli materi, skor 4,15 (baik) dari ahli media, dan 3,58 (cukup) dari guru. Perbaikan media dilakukan pada pemilihan kata, penyederhanaan kalimat, perbaikan tampilan awal, pengurangan transisi gambar, dan perbaikan volume serta intonasi. Hasil uji coba terbatas menunjukkan siswa lebih antusias belajar dan nilai siswa meningkat sebesar 5,92 poin, yaitu dari nilai awal 69,16 menjadi 75,08. Hal ini menunjukkan bahwa media dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Dialogue has taught to mildly mentally retarded student in special education to make student understand rules of speaking. The learning is accomplished with books and pictures. Students have difficulties in understanding material because students' reading ability is different. The limitations of media become basis of media’s development which can help students understanding material. The purpose of this research was to developed audiovisual learning media for dialogue learning. This research used research and development method, with six stages, covering potential and problem identification, data collection, product design, design validation, design revision, and limited test. Data collected by used observation, interviews, questionnaires, and tests. The result of this research was simple animated video. Media contained examples of conversation in Javaneese language in everyday. Result of validation showed average score 3.62 (enough) from the material expert, 4.15 (good) from the media expert, and 3.58 (enough) from teacher. The improvement of media were made on word selection, sentence simplification, initial display improvements, image transition reductions, volume and intonation improvements. At last, result of limited test showed that student were more enthusiastic to learn. Student’s score increased by 5.92 points, from initial score 69.16 to 75.08. This showed that media improved student learning outcomes. Keyword: animation; dialogue; media
Pengembangan Media Pembelajaran Berdialog dengan Animasi Pacelathon untuk Siswa Tunagrahita Ringan SMPLB Nurfitriah, Alfiatun -
Piwulang : Jurnal Pendidikan Bahasa Jawa Vol 5 No 1 (2017): Piwulang : Jurnal Pendidikan Bahasa Jawa
Publisher : Jurusan Bahasa dan Sastra Jawa Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/piwulang jawa.v5i1.18080

Abstract

Materi pacelathon diajarkan pada siswa tunagrahita ringan SMPLB agar siswa memahami unggah-ungguh basa. Pembelajaran tersebut terlaksana dengan bantuan buku dan gambar. Kenyataannya siswa kesulitan dalam memahami materi karena kemampuan membaca siswa berbeda. Keterbatasan media yang digunakan menjadi dasar perlunya pengembangan media yang dapat membantu siswa dalam memahami materi. Tujuan penelitian ini untuk mengembangkan media pembelajaran audiovisual untuk pembelajaran berdialog. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan, dengan enam tahapan penelitian, meliputi identifikasi potensi dan masalah, pengumpulan data, desain produk, validasi desain, revisi desain, serta uji coba terbatas. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, angket, dan tes. Hasil penelitian ini berupa media audiovisual video animasi sederhana yang dirancang dengan Adobe Flash CS6 dan Powtoon. Media berisi contoh dialog berbahasa Jawa di kehidupan sehari-hari. Hasil validasi menunjukkan perolehan skor rata-rata 3,62 (cukup) dari ahli materi, skor 4,15 (baik) dari ahli media, dan 3,58 (cukup) dari guru. Perbaikan media dilakukan pada pemilihan kata, penyederhanaan kalimat, perbaikan tampilan awal, pengurangan transisi gambar, dan perbaikan volume serta intonasi. Hasil uji coba terbatas menunjukkan siswa lebih antusias belajar dan nilai siswa meningkat sebesar 5,92 poin, yaitu dari nilai awal 69,16 menjadi 75,08. Hal ini menunjukkan bahwa media dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Dialogue has taught to mildly mentally retarded student in special education to make student understand rules of speaking. The learning is accomplished with books and pictures. Students have difficulties in understanding material because students' reading ability is different. The limitations of media become basis of media’s development which can help students understanding material. The purpose of this research was to developed audiovisual learning media for dialogue learning. This research used research and development method, with six stages, covering potential and problem identification, data collection, product design, design validation, design revision, and limited test. Data collected by used observation, interviews, questionnaires, and tests. The result of this research was simple animated video. Media contained examples of conversation in Javaneese language in everyday. Result of validation showed average score 3.62 (enough) from the material expert, 4.15 (good) from the media expert, and 3.58 (enough) from teacher. The improvement of media were made on word selection, sentence simplification, initial display improvements, image transition reductions, volume and intonation improvements. At last, result of limited test showed that student were more enthusiastic to learn. Student’s score increased by 5.92 points, from initial score 69.16 to 75.08. This showed that media improved student learning outcomes. Keyword: animation; dialogue; media