Nugroho, Aditya Dwi
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Studi Karakteristik Sarang Semi Alami Terhadap Daya Tetas Telur Penyu Hijau (Chelonia mydas) di Pantai Paloh Kalimantan Barat Nugroho, Aditya Dwi; Redjeki, Sri; Taufiq-SPJ, Nur
977-2407769
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (507.322 KB) | DOI: 10.14710/jmr.v7i1.25886

Abstract

ABSTRAK : Populasi penyu hijau (Chelonia mydas) saat ini mulai berkurang bahkan sudah masuk kedalam hewan terancam punah dan semakin menyempitnya habitat bertelur akibat rusaknya vegetasi pantai diduga salah satu penyebab turunnya populasi penyu hijau. Keberhasilan penetasan telur penyu hijau ditentukan oleh kondisi lingkungan dan posisi sarang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik sarang semi alami. Sampel sarang secara dipilih secara rata setiap lahan, penelitian ini menggunakan tiga lahan yaitu lahan terbuka, lahan semak, dan lahan bawah pohon. Jumlah sarang yang digunakan sebanyak 13 sarang. Persentase penetasan penyu hijau di Pantai Paloh yang bervariasi dari 47,78-93,74%. 75% yang berhasil menetas dari sarang yang berada di lahan semak. Sarang teduh menunjukkan angka penetasan yang paling tinggi. Suhu substrat pada inkubasi bervariasi dari 28,87–33,30°C. Komposisi substrat sarang dominan pasir. Lahan semi alami semak yang mendukung untuk penetasan telur penyu hijau di kawasan Pantai Paloh.  ABSTRACT : Green Sea Turtle (Chelonia mydas) population is shrinking even been entered into the endangered animals and the narrowing nesting habitat due to damage to coastal vegetation allegedly of the causes of the decline of the green turtle population. Green turtle egg hatching success is determined by the environmental conditions and the position of the nest. This study aims to investigate the characteristics of the semi-natural nest. Samples nests have been evenly every land, this study uses three fields, namely open land, bushland, and land under the trees. The number of nests that are used as many as 13 nests. The percentage of green turtles hatching on the beach Paloh varied from 47,78% - 93,74%. 75% were successfully hatched from nests located in bushland. Shady nest showed the highest hatching. A substrate temperature of incubation time varies from 28.87 ° C - 33.30 ° C. The dominant nest is sand substrate composition. Semi-natural shrublands that support the green turtle eggs hatching in the Paloh Coast region.
Hambatan Guru Berlatar Pendidikan Non Bimbingan Konseling Sebagai Pelaksana Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar Nugroho, Aditya Dwi; Fathoni, Achmad
Jurnal Basicedu Vol. 6 No. 4 (2022)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v6i4.3136

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) Pelaksanaan program bimbingan dan konseling di Sekolah Dasar; 2) Hambatan guru berlatar belakang pendidikan non bimbingan konseling sebagai pelaksana program bimbingan dan konseling di Sekolah Dasar; 3) Solusi guru berlatar pendidikan non bimbingan konseling dalam melaksanakan program bimbingan dan konseling di Sekolah Dasar. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Teknik pengumpulan yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi serta validitas data dilakukan dengan triangulasi sumber dan teknik. Hasil penelitian ini adalah: 1) Pelaksanaan program bimbingan dan konseling dilaksanakan oleh guru kelas dalam bimbingan pribadi, karier, dan belajar; 2) Hambatan yang dialami guru kelas lulusan non bimbingan konseling adalah belum mampu menguasai kompetensi profesional, pengalaman yang masih kurang, pemberian layanan kepada peserta didik masih secara instan tidak menggunakan mekanisme yang sesuai, serta program bimbingan konseling yang belum terstruktur dan terorganisir; 3) Solusi yang didapatkan dari guru kelas lulusan non bimbingan konseling adalah harus diberikan pembelakan kompetensi-kompetensi yang harus dimiliki sebagai seorang pelaksana program bimbingan konseling dari tenaga ahli profesional, selalu berkomunikasi dengan orang tua untuk bekerja sama terkait perkembangan dan masalah anak, serta kemampuan guru kelas yang masih kurang akan bertambah dari hasil pengalaman yang dilalui. 
Hambatan Guru Berlatar Pendidikan Non Bimbingan Konseling Sebagai Pelaksana Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar Nugroho, Aditya Dwi; Fathoni, Achmad
Jurnal Basicedu Vol. 6 No. 4 (2022)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v6i4.3136

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) Pelaksanaan program bimbingan dan konseling di Sekolah Dasar; 2) Hambatan guru berlatar belakang pendidikan non bimbingan konseling sebagai pelaksana program bimbingan dan konseling di Sekolah Dasar; 3) Solusi guru berlatar pendidikan non bimbingan konseling dalam melaksanakan program bimbingan dan konseling di Sekolah Dasar. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Teknik pengumpulan yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi serta validitas data dilakukan dengan triangulasi sumber dan teknik. Hasil penelitian ini adalah: 1) Pelaksanaan program bimbingan dan konseling dilaksanakan oleh guru kelas dalam bimbingan pribadi, karier, dan belajar; 2) Hambatan yang dialami guru kelas lulusan non bimbingan konseling adalah belum mampu menguasai kompetensi profesional, pengalaman yang masih kurang, pemberian layanan kepada peserta didik masih secara instan tidak menggunakan mekanisme yang sesuai, serta program bimbingan konseling yang belum terstruktur dan terorganisir; 3) Solusi yang didapatkan dari guru kelas lulusan non bimbingan konseling adalah harus diberikan pembelakan kompetensi-kompetensi yang harus dimiliki sebagai seorang pelaksana program bimbingan konseling dari tenaga ahli profesional, selalu berkomunikasi dengan orang tua untuk bekerja sama terkait perkembangan dan masalah anak, serta kemampuan guru kelas yang masih kurang akan bertambah dari hasil pengalaman yang dilalui.Â