Ardiansyah, Daniar Anggit
S1 Pendidikan Teknik Mesin FT Unesa

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PENGARUH JENIS PAHAT DAN CAIRAN PENDINGIN SERTA KEDALAMAN PEMAKANAN TERHADAP TINGKAT KEKASARAN DAN KEKERASAN PERMUKAAN BAJA ST 60 PADA PROSES BUBUT KONVENSIONAL Ardiansyah, Daniar Anggit; Mahendra Sakti, Arya
Jurnal Teknik Mesin JTM : Volume 01 Nomor 03 Tahun 2013
Publisher : Jurnal Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mesin bubut adalah suatu mesin perkakas yang digunakan untuk memotong benda yang diputar. Mendapatkan hasil pembubutan kekasaran dan kekerasan permukaan yang baik dengan menggunakan mesin bubut konvensional merupakan salah satu tujuan utama. Terdapat beberapa faktor yang berpengaruh terhadap hasil dari proses pengerjaan tersebut, seperti perbedaan jenis pahat dan cairan pendingin serta kedalaman pemakanan benda kerja. Dari beberapa faktor yang ada, maka muncul permasalahan bagaimana pengaruh jenis pahat dan cairan pendingin serta kedalaman pemakanan terhadap tingkat kekasaran dan kekerasan permukaan benda kerja pada proses bubut konvensional. Penelitian yang dilakukan ini adalah penelitian eksperimen. Dalam penelitian ini benda kerja digunakan sebanyak 27 buah yang akan mendapatkan perlakuan berbeda dalam proses pengerjaannya, yaitu dengan variasi jenis pahat dan cairan pendingin serta kedalaman pemakanan. Kemudian dari ke 27 benda kerja tersebut masing ? masing benda kerja ditentukan 3 titik untuk dilakukan uji kekasaran permukaan dan 3 titik untuk dilakukan uji kekerasan permukaan. Hasil kekasaran permukaan baja terbaik atau terendah adalah 14,81 µm yang diperoleh dari jenis pahat terkeras (HSS Japan), cairan pendingin (Drumus), dan kedalaman pemakanan terendah (0,2 mm). Sedangkan kekerasan permukaan baja terbaik atau tertinggi adalah 62,90 Kg/mm2 yang diperoleh dari jenis pahat terkeras (HSS Japan), cairan pendingin (Cutting APX), dan kedalaman pemakanan terendah (0,2 mm).