Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Kejadian Infeksi Menular Seksual pada Wanita Kawin di Indonesia dan Variabel-variabel yang Memengaruhinya Simbolon, Wana Melia; Budiarti, Winih
JURNAL KESEHATAN REPRODUKSI Vol 7, No 2 (2020)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan UGM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jkr.49847

Abstract

Latar Belakang: Infeksi Menular Seksual (IMS) merupakan salah satu jenis penyakit menular yang penularan utamanya melalui kontak seksual. Lebih dari 1 juta IMS terjadi setiap hari di seluruh dunia dan menempati peringkat 10 besar alasan berobat di banyak negara berkembang. IMS dapat memiliki konsekuensi kesehatan reproduksi yang serius di luar dampak langsung dari infeksi itu sendiri, misalnya infertilitas atau penularan dari ibu ke anak. Wanita kawin merupakan kelompok yang berisiko tinggi untuk terkena penularan IMS dari pasangannya.Tujuan: melihat gambaran umum kejadian IMS pada wanita kawin usia 15-49 tahun di Indonesia dan variabel-variabel yang memengaruhinyaMetode: Jenis penelitian observasional dengan menggunakan data hasil SDKI 2017. Unit analisis dalam penelitian ini adalah wanita kawin usia 15-49 tahun yang suaminya juga turut diwawancarai. Jumlah sampel yang digunakan adalah sebanyak 8.743 responden. Analisis yang digunakan adalah univariabel, bivariabel dan analisis regresi logistik biner.Hasil dan Pembahasan: Terdapat 14,1 persen wanita kawin usia 15-49 tahun yang mengalami IMS/gejala IMS di Indonesia tahun 2017. Wanita yang berusia <25 tahun memiliki kecenderungan 1,421 kali untuk mengalami IMS. Kecenderungan wanita yang tidak pernah mendengar IMS 1,416 kali untuk mengalami IMS dibandingkan wanita pernah mendengar IMS. Wanita yang memiliki suami yang melakukan perilaku berisiko memiliki kecenderungan 1,548 kali untuk mengalami IMS.Kesimpulan: Usia wanita, status ekonomi, pernah mendengar IMS, dam perilaku berisiko suami merupakan variabel-variabel yang mempengaruhi kejadian IMS pada wanita kawin.
Pengelompokan Kabupaten/Kota Di Jawa Tengah Menurut Indeks Kerawanan Sosial Terhadap Demam Berdarah Dengue Muzakky, A. Naufal; Budiarti, Winih
Seminar Nasional Official Statistics Vol 2024 No 1 (2024): Seminar Nasional Official Statistics 2024
Publisher : Politeknik Statistika STIS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34123/semnasoffstat.v2024i1.2226

Abstract

The high mortality rate of DHF in Central Java requires the government to reduce the burden of DHF disease by reducing community vulnerability or social vulnerability to DHF. Social vulnerability is a multidimensional concept that can be measured using a composite index. This index is useful for determining policy priority areas and dimensions. Therefore, the objectives of this study were to develop a Social Vulnerability Index to DHF (IKS DBD) using factor analysis, group districts/cities based on IKS DBD, and identify policy priority dimensions. The results showed that there are four factors that compose the IKS DBD, namely socioeconomic and urban, health services, vulnerable populations, and housing. The grouping of districts/cities resulted in five categories of vulnerability, namely very high, high, medium, low, and very low vulnerability. From the resulting radar plot, each group has different policy priority dimensions that can help the government in determining policies with significant impact.