cahya mulyatin, tina
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Rekrutmen Calon Walikota Pada Pilkada Kota Banjar Tahun 2013 Cahya Mulyatin, Tina; Purnama, Riza
INDONESIAN GOVERNANCE JOURNAL : KAJIAN POLITIK-PEMERINTAHAN Vol 4 No 2
Publisher : Universitas Pancasakti Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24905/igj.v4i2.53

Abstract

Salah satu fungsi klasik dari partai politik adalah menyangkut peran partai dalam mencalonkan jabatan di semua tingkat pemerintahan. proses perekrutan di tubuh partai merupakan kebun rahasia yang hanya diketahui oleh partai itu sendiri. Tujuan dalam Penelitian ini yaitu untuk menganalis proses terbentuknya politik dinasti di kota Banjar serta menganalisis kualifikasi kandidat pada partai Golkar di Pilkada Kota Banjar Jawa Barat tahun 2013.Penelitian ini menggunakan teori kualitas kandidat dari Jacobson dan Kernell dalam menjelaskan kualitas kandidat yang maju dari Partai Golkar dalam Pilkada di Kota Banjar tahun 2013. Sedangkan konsep pendukung dalam penelitian ini adalah model analisis dari Morgenstern dan Siavelis untuk menjelaskan rekrutmen politik. Serta konsep politik dinasti menurut Kurtz. Penelitian ini menggunakan model studi kasus dengan pendekatan deskriptif analisis. Adapun temuan dalam penelitian ini adalah terjadinya dinasti Politik di Kota Banjar dipengaruhi oleh empat faktor yaitu : pertama, kuatnya pengaruh petahana dalam mempertahankan kekuasaan dan membentuk keluarga politik. Kedua, Buruknya rekrutmen politik, ketiga dorongan kuat dari elemen masyarakat Banjar. Keempat, kekuatan financial yang besar. Kesimpulan dalam penelitian ini menjelaskan bahwa Secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa kualitas/kualifikasi kandidat, Ade Uu Sukaesih ternyata memiliki nilai positif baik pada dimensi pendidikan, pelatihan dan pengalaman politik. Akan tetapi faktor kualitas kandidat bukanlah sebagai factor utama dalam perekrutan oleh Golkar tetapi dipengaruhi oleh faktor lain, yaitu faktor kuatnya pengaruh incumbent.
KIPRAH POLITIK PURNAWIRAWAN (Studi Tentang Strategi Politik Pemenangan Calon Legislatif Purnawirawan TNI Pada Pemilu Legislatif di Kota Banjar Tahun 2019) anggoro, teguh; cahya mulyatin, tina
JURNAL TAPIS Vol 15 No 2 (2019): Jurnal Tapis : Jurnal Teropong Aspirasi Politik Islam
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/tps.v15i2.5110

Abstract

ABSTRACTThis research is motivated by a number of retired TNI members who are candidates for the Regional Parliament of Banjar City, West Java. This research tries to answer (1) What motivates retired TNI personnel into politics, (2) How is the strategy carried out by TNI Retired Candidates in winning the legislative elections in Banjar City in 2019, this study uses qualitative methods, with a phenomenological study approach that is a study that seeks looking for the "essence" of the meaning of a phenomenon. Data collection is done through in-depth interviews, observation, documentation studies and literature studies. The informants in this study were retired TNI, elite and cadres of PDIP, Golkar, Gerindra and the United Nations in Banjar City. This study explains that there are three factors that cause retirement to enter the local political arena: First, the dynamics of local politics; second, retired internal factors; third, political party recruitment factors are poor. This study explains the strategy carried out by retired officers in winning the legislative election with a pattern of iteration clientelism and personalistic clientelism, the choice of the pattern because retired officers have a strong network formed while serving in the military, and the network building is very sturdy because the formation process is long. This pattern is also carried out because it is very effective in socializing themselves. In addition it can minimize political costs. This research concludes that the inclusion of retired military officers in local politics has nothing to do with their previous military agencies, but retired officers use the power of networks that they had made while in the military as their strength and winning strategy.Keywords: Patronage, Clientelism, Elections, Retired. ABSTRAKPenelitian ini dilatarbelakangi oleh beberapa purnawiran TNI yang menjadi Caleg  DPRD Kota Banjar, Jawa Barat. Penelitian ini mencoba menjawab (1)  Apa motivasi purnawirawan TNI masuk dalam Politik, (2) Bagaimana strategi yang dijalankan oleh Caleg Purnawirawan TNI dalam memenangkan pemilu legislatif  di Kota Banjar  tahun 2019, Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan pendekatan studi fenomenologi yaitu studi yang berusaha mencari “esensi” makna dari suatu fenomena. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi,  studi dokumentasi dan studi pustaka. Informan dalam penelitian ini adalah purnawirawan TNI, elit dan kader PDIP, Golkar, Gerindra dan PBB di Kota Banjar. Penelitian ini menjelaskan ada tiga faktor yang menyebabkan masuknya purnawirawan dalam kancah politik lokal : Pertama, Dinamika politik lokal; kedua, faktor internal purnawirawan;  ketiga, faktor Rekrutmen politik Parpol yang buruk. Penelitian ini menjelaskan strategi yang dilakukan oleh purnawirawan dalam memenangkan Pileg dengan pola  klientelisme iterasi dan  klientelisme  personalistik, pilihan pada pola tersebut karena purnawirawan  memiliki jaringan kuat yang terbentuk saat bertugas di militer, dan bangunan jaringannya sangat kokoh karena proses pembentukannya lama. Pola ini juga dilakukan karena sangat efektif dalam mensosialisasikan diri. Selain itu dapat meminimalisir biaya politik. penelitian ini menyimpulkan bahwa masuknya purnawirawan dalam politik lokal tidak ada hubungannnya dengan instansi militernya sebelumnya, akan tetapi purnawirawan menggunakan kekutan jaringan yang pernah dibuatnya saat di militer sebagai kekuatan dan strategi pemenangannya.     Kata Kunci : Patronase, Klientelisme, Pemilu, Purnawirawan.