RACHMAN, ABDUL
Balai Penelitian Tanaman Tembakau dan Serat

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGARUH JENIS PUPUK DASAR DAN SUSULAN TERHADAP PRODUKSI DAN MUTU TEMBAKAU CERUTU BESUKI RACHMAN, ABDUL; SHOLEH, M.; PURLANI, EDI
Jurnal Penelitian Tanaman Industri Vol 10, No 1 (2004): Maret 2004
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jlittri.v10n1.2004.34-40

Abstract

Penelitian pemupukan tembakau cerutu besuki telah dilakukan di Desa Mangaran, Kecamatan Jenggawah, Kabupaten Jember (30 m dpi) untuk mengetahui pengaruh jenis pupuk dasar dan pupuk susulan terhadap produksi dan mutu. Tembakau ditanam pada awal musim kemarau (disebut besnota), yaitu minggu ke 1 bulan Juli 2000. Lahan percobaan berjcnis tanah Aluvial dengan tekstur liat berkadar 44% liat, 20% debu, dan 46% pasir, 0.67% C-organik, 0.14% N total, 10.64 cmol/kg P tersedia, 0.45 cmol/kg K, 7.30 cmol/kg Ca, dan pH 6.62. Perlakuan disusun dalam rancangan acak kelompok faktorial, dengan 3 ulangan Faktor petama adalah perlakuan pupuk dasar (jenis pupuk NPK dan SP36 + urea), sedangkan faktor kedua adalah perlakuan jenis pupuk susulan (urea, CN, CN+CPN, CN+PN, dan CSN). Ukuran petak percobaan 10 m x 7 m , jarak tanam (110 cm i 90 cm) x 35 cm, dengan populasi 200 tanaman per petak dan varietas 11382 Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pupuk dasar NPK tidak berbeda pengaruhnya dibanding dengan pupuk SP36+ urea terhadap hasil, ukuran, ketcbalan daun posisi KAK dan TNG, persentase daun pembalut-pembungkus dan kadar unsur hara daun. Namun perlakuan pupuk NPK menghasilkan daun KOS 3 lebih tipis, daya bakar daun KOS 1 dan KAK 3 yang lebih lama, nisbah K20/CaO yang lebih tinggi. Pupuk susulan CN i CPN dan CN + PN memberikan hasil dan kadar N daun yang lebih tinggi daripada perlakuan yang lain. Pupuk susulan tidak berpengaruh terhadap ukuran daun, ketebalan daun, daya bakar, persentase daun pembalul-pembungkus, kadar P2Oj. K20, dan CaO daun. Berdasarkan analisis kualitas semua pupuk altematif yang dicoba- kan, baik sebagai pupuk dasar maupun pupuk susulan, pupuk-pupuk tersebut dapat digunakan pada tembakau cerutu besuki. Selanjutnya, perlu dilakukan sosialisasi penggunaan pupuk altematif tersebut kepada petani.Kata kunci: pupuk, produksi, mutu, Nicotiana tabacum, tembakau cerutuABSTRACTEffect ofbasalfetilizers and side dressingfetilizer on the production and quality of besuki cigar tobaccoThe expeiment was conducted in Mangaran, Jenggawah Distict, Jember (at the altitude of 30 m). The objective was to study the effect of basal fetilizers and side dressing fetilizer on the production and quality of besuki cigar tobacco. Tobacco was planted in early dry season, in irst week of July 2000 (named as besnota tobacco). The soil was alluvial with clay texture (44% clay, 20% silt, and 46% sand). Other characteristics of the soil was 0.67% C-organic, 0.14% total-N, 10.64 cmol/kg available P, 0.45 cmol/kg available K, 7.30 cmol/kg Ca, and pH 6.62. The treatment consisted of two factors, i.e. basal dressing (NPK compound fetilizer and SP36 + urea) and side dressing (urea, CN, CN + CPN, CN + PN, and CSN). The treatments were arranged in a factoially randomized block design with 3 replications. Planting space was double row (110 cm + 90cm) x 35 cm, 200 plants per plot. Tobacco vaiety was H382. The results of the experiment showed that the effect of NPK fetilizer was not significantly different from SP36 + urea, on the yield, leaf size, thickness of KAK and TNG leaf positions, wrapper + binder precentagc and chemical content of the leaves. However, the tobacco crop received NPK fetilizer had positive characteistics, i.e. thinner leaves (KOS 3), longer buning duration (KOS 1 and KAK 3), higher K20/CaO ratio than SP36 + urea (reatment. CN + CPN and CN + PN as side dressing treatments gave yield and N content higher than other treatments. Side dressing treatments did not affect the leaf size, thickness, buning duration, wrappcr+binder percentage. P2Oj. KjO, and CaO, content of the leaves. However, based on the quality analysis the fertilizers tested either as basal dressing or as side dressing can be used as an altenative for besuki cigar tobacco fetilization. Futhermore, the use of these altenative fetilizers need to be socialized to the tobacco farmers.Keywords: Cigar tobacco, fetilizer, production, quality, Nicotiana tabacum
Masalah Kadar Cl Daun Tembakau Virginia pada Tanah Vertisols Bojonegoro RACHMAN, ABDUL
Perspektif Vol 2, No 2 (2003): Desember 2003
Publisher : Puslitbang Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2624.133 KB) | DOI: 10.21082/p.v2n2.2003.56-66

Abstract

Kadar Cl daun yang tinggi dapat menurunkan mutu tembakau. Masalah Cl pernah mencuat tahun 1985 di Sulawesi Selatan dan pada tahun 1988 di Bojonegoro dan Jombang. Akhir-akhir ini untuk tanah Vertisol Bojonegoro masalah Cl ini masih dipersoalkan. Sifat tanah Vertisol Bojonegoro, berkadar Hat tinggi dan berlahan datar, memberi peluang tanah berkadar Cl tinggi. Hubungan kadar Cl tanah dengan kadar Cl daun bersifat linier dengan persamaan y = 0,1297 + 0,0128 x (R2 = 0,98), dimana x = ppm kadar Cl tanah, y â–  % kadar Cl di daun bawah. Apabila kadar Cl daun tetinggi yang diperbolehkan 1%, maka kadar Cl tanah tidak boleh melampaui 68 ppm. Hubungan pemupukan KC1 pada padi pada tanah Vertisol, Bojonegoro, selama tiga tahun percobaan adalah y = 0,789 + 0,0036 x (R2 = 0,94), dimana x = kg/ha KC1 pada padi, dan y = % kadar Cl di daun bawah. Dengan kadar Cl kritis 1% di daun tembakau, maka dosis pemupukan KCI pada padi tidak boleh melebihi 50 kg/ha Beberapa teknik budidaya telah dicoba untuk menurunkan kadar Cl daun tembakau. Sistem tumpangsari dapat menurunkan kadar Cl daun tembakau. Tetapi karena sangat menurunkan hasil tembakau belum dapat dianjurkan. Peningkatan populasi tanam sampai 60.000 tanaman/ha dan perbedaan bentuk hasil (krosok vs rajangan) tidak berpengaruh pada kadar Cl daun tembakau. Tembakau ajangan Virginia menyusun 12% dari blending tembakau untuk rokok kretek. Blending tembakau diharapkan dapat mengurangi pengaruh jelek dari tembakau Bojonegoro yang berkadar Cl tinggi. Saran yang dapat diajukan adalah agar tidak menggunakan pupuk mengandung Cl tinggi secara langsung pada tanaman tembakau. Penggunaan pupuk KCI pada padi dibatasi paling tinggi 50 kg/ha. Perlu pemetaan daerah berdasar kadar Cl daun, untuk mengetahui penyebaran masalah Cl. Pada tanaman padi sumber pupuk kalium alternatip dapat digunakan pupuk ZK. Saran lain adalah perlu dicoba penggunaan bahan organik dan gipsum untuk memperbaiki sifat infiltrasi tanah, perlu dilihat pula pengaruh angkutan panen terhadap kadar Cl tanah, diukur pula kadar Cl air hujan dan air irigasi, serta pemetaan kadar Cl tanah dan daun tembakau pada lahan berkadar Hat tinggi (lebih 35 % Hat) dengan kemiringan < 1 %. Kata kunci Nicotiana tabacum, tembakau, Virginia, rajangan, Cl, Vertisols
PENGARUH JENIS PUPUK DASAR DAN SUSULAN TERHADAP PRODUKSI DAN MUTU TEMBAKAU CERUTU BESUKI RACHMAN, ABDUL; SHOLEH, M.; PURLANI, EDI
Jurnal Penelitian Tanaman Industri Vol 10, No 1 (2004): Maret 2004
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jlittri.v10n1.2004.34-40

Abstract

Penelitian pemupukan tembakau cerutu besuki telah dilakukan di Desa Mangaran, Kecamatan Jenggawah, Kabupaten Jember (30 m dpi) untuk mengetahui pengaruh jenis pupuk dasar dan pupuk susulan terhadap produksi dan mutu. Tembakau ditanam pada awal musim kemarau (disebut besnota), yaitu minggu ke 1 bulan Juli 2000. Lahan percobaan berjcnis tanah Aluvial dengan tekstur liat berkadar 44% liat, 20% debu, dan 46% pasir, 0.67% C-organik, 0.14% N total, 10.64 cmol/kg P tersedia, 0.45 cmol/kg K, 7.30 cmol/kg Ca, dan pH 6.62. Perlakuan disusun dalam rancangan acak kelompok faktorial, dengan 3 ulangan Faktor petama adalah perlakuan pupuk dasar (jenis pupuk NPK dan SP36 + urea), sedangkan faktor kedua adalah perlakuan jenis pupuk susulan (urea, CN, CN+CPN, CN+PN, dan CSN). Ukuran petak percobaan 10 m x 7 m , jarak tanam (110 cm i 90 cm) x 35 cm, dengan populasi 200 tanaman per petak dan varietas 11382 Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pupuk dasar NPK tidak berbeda pengaruhnya dibanding dengan pupuk SP36+ urea terhadap hasil, ukuran, ketcbalan daun posisi KAK dan TNG, persentase daun pembalut-pembungkus dan kadar unsur hara daun. Namun perlakuan pupuk NPK menghasilkan daun KOS 3 lebih tipis, daya bakar daun KOS 1 dan KAK 3 yang lebih lama, nisbah K20/CaO yang lebih tinggi. Pupuk susulan CN i CPN dan CN + PN memberikan hasil dan kadar N daun yang lebih tinggi daripada perlakuan yang lain. Pupuk susulan tidak berpengaruh terhadap ukuran daun, ketebalan daun, daya bakar, persentase daun pembalul-pembungkus, kadar P2Oj. K20, dan CaO daun. Berdasarkan analisis kualitas semua pupuk altematif yang dicoba- kan, baik sebagai pupuk dasar maupun pupuk susulan, pupuk-pupuk tersebut dapat digunakan pada tembakau cerutu besuki. Selanjutnya, perlu dilakukan sosialisasi penggunaan pupuk altematif tersebut kepada petani.Kata kunci: pupuk, produksi, mutu, Nicotiana tabacum, tembakau cerutuABSTRACTEffect ofbasalfetilizers and side dressingfetilizer on the production and quality of besuki cigar tobaccoThe expeiment was conducted in Mangaran, Jenggawah Distict, Jember (at the altitude of 30 m). The objective was to study the effect of basal fetilizers and side dressing fetilizer on the production and quality of besuki cigar tobacco. Tobacco was planted in early dry season, in irst week of July 2000 (named as besnota tobacco). The soil was alluvial with clay texture (44% clay, 20% silt, and 46% sand). Other characteristics of the soil was 0.67% C-organic, 0.14% total-N, 10.64 cmol/kg available P, 0.45 cmol/kg available K, 7.30 cmol/kg Ca, and pH 6.62. The treatment consisted of two factors, i.e. basal dressing (NPK compound fetilizer and SP36 + urea) and side dressing (urea, CN, CN + CPN, CN + PN, and CSN). The treatments were arranged in a factoially randomized block design with 3 replications. Planting space was double row (110 cm + 90cm) x 35 cm, 200 plants per plot. Tobacco vaiety was H382. The results of the experiment showed that the effect of NPK fetilizer was not significantly different from SP36 + urea, on the yield, leaf size, thickness of KAK and TNG leaf positions, wrapper + binder precentagc and chemical content of the leaves. However, the tobacco crop received NPK fetilizer had positive characteistics, i.e. thinner leaves (KOS 3), longer buning duration (KOS 1 and KAK 3), higher K20/CaO ratio than SP36 + urea (reatment. CN + CPN and CN + PN as side dressing treatments gave yield and N content higher than other treatments. Side dressing treatments did not affect the leaf size, thickness, buning duration, wrappcr+binder percentage. P2Oj. KjO, and CaO, content of the leaves. However, based on the quality analysis the fertilizers tested either as basal dressing or as side dressing can be used as an altenative for besuki cigar tobacco fetilization. Futhermore, the use of these altenative fetilizers need to be socialized to the tobacco farmers.Keywords: Cigar tobacco, fetilizer, production, quality, Nicotiana tabacum