WAHYUDI, AGUS
Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN USAHATANI JAMBU METE DI SULAWESI TENGGARA INDRAWANTO, CHANDRA; WULANDARI, SUCI; WAHYUDI, AGUS
Jurnal Penelitian Tanaman Industri Vol 9, No 4 (2003): Desember 2003
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jlittri.v9n4.2003.141-147

Abstract

Metode AHP (analytical hierarchy process) digunakan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan usahatani jambu mete. Data dikumpulkan melalui wawancara secara mendalam dengan para ahli mete dan melalui wawancara terstruktur dengan petani jambu mete di empat desa dalam dua kecamatan di Kabupaten Kendari dan di empat desa dalam dua kecamatan di Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara yang dilaksanakan pada bulan Mei 2002. Hasil analisis menunjukkan ada 12 faktor penentu yaitu modal, tenaga kerja, sarana produksi, lahan, teknologi, managerial, lembaga pemasaran, transportasi, informasi pemasaran, kelompok tani, penyuluh dan lembaga keuangan. Empat faktor, yaitu tenaga kerja, sarana produksi, lembaga pemasaran dan transportasi bcrada dalam kondisi dapat diterima. Tiga faktor yaitu modal, lahan dan kelompok tani bcrada dalam kondisi sangat buruk, sedangkan lima faktor lainnya berada dalam kondisi buruk. Dilihat dari nilai kcpentingannya, tiga faktor yaitu modal yang kondisinya sangat buruk, teknologi dan informasi pemasaran yang kondisinya buruk, memiliki tingkat kepentingan yang tinggi. Ha] ini menunjukkan pioritas pembenahan usahatani jambu mete harus diarahkan pada ketiga faktor tersebut.Kata kunci: Anacardium occidentale L, usahatani, faktor penentu ABSTRACT Analysis of determinant factors in cashew farming performance in Southeast SulawesiAnalytical hierarchy process (AHP) method was applied to analyze determinant factors in cashew farming performance. Data were collected through indepth interview with cashew experts and through structured interview with cashew farmers in four villages in two districts in Kendari Regency and in four villages in two districts in Buton Regency, Southeast Sulawesi in May 2002. The results showed that there were 12 determinant factors, i.e. the availability of capital, labour, input production, land condition, technology, managerial, market institution, transportation, market information, farmers institution, farming instructor, and financial institution. Four factors, labour, input production, transportation and market institution are in fair condition. Three factors, capital, land and fanners institution were in very poor condition. And the rest ive factors were in poor condition. The effort to increase the cashew farming performance has to be focused on capital, technology and market information factors which are in poor or very poor conditions and are crucial determinants.Key words: Anacardium occidentale L, farming, determinant factors
PENGARUH GIBERELIN TERHADAP PERTUMBUHAN BEBERAPA VARIETAS LADA UNTUK PENYEDIAAN BENIH SECARA CEPAT Setiawan, Setiawan; Wahyudi, Agus
Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 25, No 2 (2014): Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/bullittro.v25n2.2014.111-118

Abstract

Tanaman lada (Piper nigrum) dapat diperbanyak dengan biji, setek, layering dan grafting, maupun kultur jaringan. Metode perbanyakan untuk menghasilkan benih secara cepat (rapid multiplication method) telah dikembangkan untuk memperoleh benih dalam waktu singkat.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian GA3 terhadap pertumbuhan lada dengan rapid multiplication method. Penelitian dilaksanakan Mei sampai Desember 2013 di KP. Cimanggu.. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok yang disusun secara faktorial tiga  ulangan. Faktor  pertama  adalah  bahan  tanaman  yaitu  tujuh  varietas  lada  yaitu  Natar-1,  Natar-2,  Petaling-1,  Petaling-2, Lampung Daun Lebar, Bengkayang dan Chunuk. Faktor kedua adalah dosis GA3 yaitu 0, 50, dan 100 ppm. Pengamatan dilakukan terhadap parameter tinggi tanaman, jumlah cabang, jumlah daun, jumlah buku berakar, jumlah dan panjang akar primer, jumlah dan panjang akar adventif, luas daun dan bobot kering biomas. Hasil menunjukkan bahwa tinggi tanaman, jumlah cabang, jumlah daun, luas daun, jumlah buku berakar, jumlah akar adventif, panjang akar adventif, jumlah akar primer dan panjang akar primer dipengaruhi oleh interaksi varietas dan GA3. Bobot kering akar, bobot kering daun, bobot kering batang dan bobot kering akar adventif dipengaruhi oleh fakt or tunggal varietas dan GA3. Varietas Petaling-2 dan LDL pada aplikasi GA3 100 ppm menghasilkan buku berakar tertinggi masing-masing 11 dan 10 buku.
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN USAHATANI JAMBU METE DI SULAWESI TENGGARA INDRAWANTO, CHANDRA; WULANDARI, SUCI; WAHYUDI, AGUS
Jurnal Penelitian Tanaman Industri Vol 9, No 4 (2003): Desember 2003
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jlittri.v9n4.2003.141-147

Abstract

Metode AHP (analytical hierarchy process) digunakan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan usahatani jambu mete. Data dikumpulkan melalui wawancara secara mendalam dengan para ahli mete dan melalui wawancara terstruktur dengan petani jambu mete di empat desa dalam dua kecamatan di Kabupaten Kendari dan di empat desa dalam dua kecamatan di Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara yang dilaksanakan pada bulan Mei 2002. Hasil analisis menunjukkan ada 12 faktor penentu yaitu modal, tenaga kerja, sarana produksi, lahan, teknologi, managerial, lembaga pemasaran, transportasi, informasi pemasaran, kelompok tani, penyuluh dan lembaga keuangan. Empat faktor, yaitu tenaga kerja, sarana produksi, lembaga pemasaran dan transportasi bcrada dalam kondisi dapat diterima. Tiga faktor yaitu modal, lahan dan kelompok tani bcrada dalam kondisi sangat buruk, sedangkan lima faktor lainnya berada dalam kondisi buruk. Dilihat dari nilai kcpentingannya, tiga faktor yaitu modal yang kondisinya sangat buruk, teknologi dan informasi pemasaran yang kondisinya buruk, memiliki tingkat kepentingan yang tinggi. Ha] ini menunjukkan pioritas pembenahan usahatani jambu mete harus diarahkan pada ketiga faktor tersebut.Kata kunci: Anacardium occidentale L, usahatani, faktor penentu ABSTRACT Analysis of determinant factors in cashew farming performance in Southeast SulawesiAnalytical hierarchy process (AHP) method was applied to analyze determinant factors in cashew farming performance. Data were collected through indepth interview with cashew experts and through structured interview with cashew farmers in four villages in two districts in Kendari Regency and in four villages in two districts in Buton Regency, Southeast Sulawesi in May 2002. The results showed that there were 12 determinant factors, i.e. the availability of capital, labour, input production, land condition, technology, managerial, market institution, transportation, market information, farmers institution, farming instructor, and financial institution. Four factors, labour, input production, transportation and market institution are in fair condition. Three factors, capital, land and fanners institution were in very poor condition. And the rest ive factors were in poor condition. The effort to increase the cashew farming performance has to be focused on capital, technology and market information factors which are in poor or very poor conditions and are crucial determinants.Key words: Anacardium occidentale L, farming, determinant factors