Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Kritik Sosial dalam Novel “Dua Barista” Karya Ning Najhaty Sharma Khasanah, Luluk Ilmiyatul; Solichin, Moh. Badrus
Narasi: Jurnal Kajian Bahasa, Sastra Indonesia, dan Pengajarannya Vol. 1 No. 1 (2023): April
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30762/narasi.v1i1.896

Abstract

Tujuan penelitian ini membahas tentang kritik sosial berdasarkan masalah sosial dalam novel Dua Barista yang terdiri atas kritik sosial masalah disorganisasi keluarga, kritik sosial masalah kemiskinan, kritik sosial masalah budaya, dan kritik sosial masalah lingkungan sosial. Masalah sosial dalam kehidupan sangatlah kompleks dan bervariasi. Masalah-masalah tersebut bisa berdiri sendiri ataupun saling berkaitan antara masalah satu dengan masalah yang lain. Hal itulah yang menjadi alasan peneliti melakukan penelitian dengan menggunakan metode kualitatif yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis dalam novel Dua Barista. Adapun hasil penelitian ini didapatkan; kritik sastra yang terdiri dari tiga pokok masalah sosial, yaitu kritik sosial masalah kemiskinan, kritik sosial masalah disorganisasi sosial, dan kritik sosial masalah lingkungan hidup.
Kritik Sosial dalam Novel “Dua Barista” Karya Ning Najhaty Sharma Khasanah, Luluk Ilmiyatul; Solichin, Moh. Badrus
Narasi: Jurnal Kajian Bahasa, Sastra Indonesia, dan Pengajarannya Vol. 1 No. 1 (2023): April
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30762/narasi.v1i1.896

Abstract

Tujuan penelitian ini membahas tentang kritik sosial berdasarkan masalah sosial dalam novel Dua Barista yang terdiri atas kritik sosial masalah disorganisasi keluarga, kritik sosial masalah kemiskinan, kritik sosial masalah budaya, dan kritik sosial masalah lingkungan sosial. Masalah sosial dalam kehidupan sangatlah kompleks dan bervariasi. Masalah-masalah tersebut bisa berdiri sendiri ataupun saling berkaitan antara masalah satu dengan masalah yang lain. Hal itulah yang menjadi alasan peneliti melakukan penelitian dengan menggunakan metode kualitatif yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis dalam novel Dua Barista. Adapun hasil penelitian ini didapatkan; kritik sastra yang terdiri dari tiga pokok masalah sosial, yaitu kritik sosial masalah kemiskinan, kritik sosial masalah disorganisasi sosial, dan kritik sosial masalah lingkungan hidup.
Deconstructing The Concept of “Green Deen” By Abdul Martin and Its Implementation for Boarding Schools in The City of Kediri Solichin, Moh. Badrus; Bahtiar, Moh. David
Proceeding International Conference on Education Volume 01, Agustus Tahun 2023: International Conference on Education
Publisher : Faculty of Tarbiyah, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kediri, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The root of problem of this research begins with nature of humans who are positioned as caliphs on earth, and are mandated to maintain sustainability and not act antropocentrically towards nature and its ecosystem. Then researchers discovered the fact that from students in Islamic boarding schools movement could be created to protect and preserve natural ecosystems, as well as behaving in a friendly manner towards the environment according to the teachings of the Islamic religion. Through this research the author will examine this issue by deconstructing Abdul Matin's "Green Deen" concept. This research is a literature study, which examines 6 Green Deen concepts that will be implemented in the lives of students in Islamic boarding schools in Kediri City. The results of this research include analyzing Abdul Matin's Green Deen theory into 6 concepts that can be implemented into daily lives of students in Islamic boarding schools in Kediri City.
Membangun Desa Sendang Sebagai Desa Berkelanjutan Berbasis Penguatan Moderasi Beragam Dan Kearifan Lokal Cahyani, Seftiana Dwi; Solichin, Moh. Badrus; Auliya, Safira Rizki; A, Rama Dona Risqi; Nida, Karima Naufalin; Salam, M Alfa; M, M. Wildan; Rizal, Achmad; Fadhilah, Hery; A, Rohmatus Zakkiyah K; P , Rizky Tiara; Dewi, Ikvina Kurnia; Ardila, Nourma Nur; Janah, Amma Huqot Nur; Adelya, Nandita; Cholifah, Siti Nur
Welfare : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 3 (2023): Welfare : September 2023
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, IAIN Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30762/welfare.v1i3.700

Abstract

The implementation of Real Work Lectures (KKN) in Sendang Village aims to support the KKN theme that has been established by the campus, namely "Building a Sustainable Village Based on Strengthening Religious Moderation and Local Wisdom". Apart from that, students are expected to be able to share the knowledge gained during lectures, participate actively, and have a sense of concern for various problems faced by society in the field. It is hoped that this KKN activity can increase mutually beneficial collaboration between students, the community, and the village government. The method used in this service is community participation and empowerment through student participation in community activities. The results of this service activity include increasing community awareness and participation in strengthening religious moderation and applying local wisdom for sustainable village development. Apart from that, the creation of positive synergy between students, the community, and the village government also contributes to achieving better development goals for Sendang Village. This KKN activity is a real step in realizing sustainable development based on religious values and local wisdom.
The Representation of Local Wisdom as An Educational Aspect in Eastern Indonesian Films Rumtini, Rumtini; Sulistyo, Hary; Solichin, Moh. Badrus
GHANCARAN: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia SPECIAL EDITION: LALONGET VI
Publisher : Tadris Bahasa Indonesia, Fakultas Tarbiyah, Institut Agama Islam Negeri Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/ghancaran.vi.21776

Abstract

Tulisan ini membahas mengenai representasi nilai pendidikan dalam aspek kearifan lokal terhadap film berlatar Indonesia Timur. Pembahasan mengenai hal ini menarik karena banyak film di Indonesia Timur yang secara khusus membahas isu pendidikan yang menggambaran kekurangan unsur pendidikan formal serta juga solusi yang diambil oleh masyarakat atas ketertinggalan pendidikan berdasarkan konteks kearifan lokal. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengungkapkan nilai pendidikan dalam aspek lokalitas masyarakat yang tercermin dalam film berlatar Indonesia Timur; 2) melakukan analisis data terhadap film-film Indonesia Timur dengan kontekstualisasi dan penelitian lain yang membahas isu tersebut. Metode dalam penelitian ini adalah kualitatif. Data dalam penelitian ini adalah deskripsi konteks kearifan lokal dalam film-film Indnesia Timur. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah penmaknaan representasi lokalitas dalam film-film tersebut. Teknik penarikan simpulan dalam penelitian ini adalah induktif. Adapun langkah-langkah penelitian adalah: 1) mengamati dan mencatat film berlatar Indonesia Timur, khususnya mengenai representasi nilai pendidikan dalam lokalitas; 2) melakukan analisis dalam mengkorelasikan data film dengan kondisi kontekstual dan penelitian lain yang membahas isu tersebut. Hasil penelitian menunjukkan: 1) beberapa film yang berlatar di Indonesia Timur, memperlihatkan keterbatasan akses dan infrastruktur sehingga mereka memilih untuk mengambil inisiatif dalam dunia pendidikan seperti dalam hal gotong-royong membangun sekolah, guru sukarela, dan model pendidikan kontekstual; 2) kajian tentang kondisi pendidikan di Indonesia Timur memperlihatkan keterbatasan peran pemerintah terutama dalam infrastruktur dan ketersediaan guru yang berasal dari masyarakat setempat. Simpulan dalam penelitian ini menunjukkan, kearifan lokal masyarakat Indonesia Timur, menjadi kontrol sekaligus nilai lebih atas keterbatasan akses pendidikan untuk masyarakat setempat.