Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

TARI MOYO PADA MASYARAKAT NIAS SELATAN Putra, Dharma Kelana
Sejarah dan Budaya: Jurnal Sejarah, Budaya, dan Pengajarannya Vol 14, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um020v14i12020p116-126

Abstract

Tari Moyo adalah salah satu seni tari tradisional yang dikenal luas oleh masyarakat di kepulauan Nias. Tarian ini dulunya hanya boleh dipertunjukkan kepada kaum bangsawan (si’ulu), tetapi saat ini tarian ini berkembang menjadi bagian dari kesenian rakyat. Asumsi dasar dari tulisan ini adalah bahwa Tari Moyo bagi masyarakat Nias tidak hanya dimaknai sebagai sebuah tarian semata, tetapi ada hal lain yang lebih dalam dari itu. Oleh karenanya penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang 1) bagaimana asal-usul tari moyo di Kepulauan Nias; 2) bagaimana Tari Moyo dalam perspektif Antropologis; serta 3) bagaimana fungsi Tari Moyo pada masyarakat Nias saat ini. Penelitian ini menghasilkan temuan bahwa asal-usul Tari Moyo belum diketahui secara pasti, karena setiap daerah di kepulauan Nias  memiliki versi cerita rakyat yang berbeda-beda, diantaranya; 1) Tari Moyo diadaptasi dari seorang perempuan yang berubah menjadi elang untuk mencari kekasihnya yang tak kunjung pulang; 2) Tari Moyo diadaptasi dari kisah induk ayam yang berkelahi dengan elang demi melindungi anak-anaknya; 3) Tari Moyo merupakan ritual pemanggilan arwah leluhur. Tari Moyo bagi masyarakat Nias tidak hanya berfungsi sebagai sebuah bentuk kesenian, tetapi lebih jauh dari itu juga sebagai sarana pembentukan karakter. Ini menjawab asumsi dasar bahwa perubahan yang terjadi memunculkan sebuah konstruksi atas Tari Moyo dalam bentuk yang lebih dinamis serta fungsinya yang semakin berkembang pada masyarakat Nias saat ini
Analisis Konflik PT Emas Mineral Murni di Kabupaten Nagan Raya dan Kabupaten Aceh Tengah Putra, Dharma Kelana; Astuti, Wahyu Wiji; Assalam, Muhammad Hafidz
Society Vol 8 No 2 (2020): Society
Publisher : Laboratorium Rekayasa Sosial, Jurusan Sosiologi, FISIP Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33019/society.v8i2.193

Abstract

This research describes how the mining conflicts in Nagan Raya and Central Aceh Regency between the local community and PT Emas Mineral Murni (PT EMM). This research uses a descriptive qualitative method with a literature study as a data collection technique by searching literature through online news pages on the internet using the search keyword “Aceh Conflict PT EMM”. Content analysis uses Occam’s razor logical principle to read and interpret data to explain a complete picture of the conflict situation without involving unnecessary assumptions. This research found many stakeholders involved in the conflict aside from the local community and PT EMM. Besides, the conflict is focused not only on competition to seize natural resources but also on overlapping legal authority. Low interaction between stakeholders causes conflict to grow and develop. The conflict’s final result is a resolution in the form of a petition signed by the Acting Governor. He stated that he would sue PT EMM with a guarantee of resigning from the position if he cannot realize Acehnese students’ aspirations.