Lakat, Ricky M.S.
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

SISTEM DISTRIBUSI HASIL PRODUKSI KAWASAN MINAPOLITAN DI KOTA BITUNG Suak, Virgy R.A.; Lakat, Ricky M.S.; Moniaga, Ingerid L.
SPASIAL Vol 6, No 3 (2019)
Publisher : SPASIAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kota Bitung merupakan salah satu kota di Provinsi Sulawesi Utara yang ditetapkan sebagai salah satu kawasan minapolitan dengan kategori kawasan minapolitan perikanan tangkap. Berdasarkan RTRW Kota Bitung, kawasan minapolitan berada di kecamatan Aertembaga, Lembeh Utara, dan Lembeh Selatan. Hasil perikanan dari tiap lokasi kawasan minapolitan menempuh jalur distribusi yang berbeda satu sama lain untuk sampai pada konsumen. Berbagai hambatan bisa saja terjadi dalam proses penyaluran hasil produksi. Berdasarkan uraian di atas maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola distribusi hasil produksi perikanan dari ketiga kawasan minapolitan, sistem distribusi hasil produksi perikanan, dan faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan sistem pendistribusian hasil produksi kawasan minapolitan Kota Bitung serta pengaruhnya. Penelitian sistem distribusi kawasan minapolitan telah banyak diteliti. Namun, yang menggunakan metode campuran (mix methods) belum banyak. Penelitian ini menggunakan metode campuran (mix methods) untuk menjawab rumusan masalah yang ada, rumusan masalah yang pertama dapat dijawab melalui pendekatan kuantitatif, dan rumusan masalah kedua dapat dijawab melalui pendekatan kualitatif. Berdasarkan hasil analisis, terdapat 3 (tiga) pola distribusi, yaitu pola distribusi hasil produksi kawasan minapolitan dalam kota, pola distribusi hasil produksi kawasan minapolitan antar kota dalam provinsi, dan pola distribusi hasil produksi kawasan minapolitan antar provinsi. Pola distribusi hasil produksi kawasan minapolitan dalam kota terdapat 4 (empat) jalur, yaitu jalur 1 (satu) yang dimulai dari pelabuhan perikanan dan berakhir di pasar-pasar tradisional yang berada di mainland Kota Bitung, jalur 2 (dua) yang dimulai dari pelabuhan perikanan dan berakhir di pasar-pasar tradisional yang ada di Pulau Lembeh, jalur 3 (tiga) dari pelabuhan perikanan dibawa ke Pelabuhan Samudera Bitung untuk kebutuhan ekspor, dan jalur 4 (empat) dari pelabuhan perikanan dibawa ke perusahaan-perusahaan pengolahan hasil perikanan. Terdapat 4 faktor yang mempengaruhi sistem distribusi hasil produki kawasan minapolitan di Kota Bitung, yaitu faktor geographical, time, quantity, dan communication and information. Dari keempat faktor ini, faktor quantity yang dominan mempengaruhi sistem distribusi hasil produksi kawasan minapolitan di Kota Bitung.Kata Kunci: Sistem Distribusi, Kawasan Minapolitan, Kota Bitung
PUSAT RISET DAN PENGEMBANGAN BISNIS AGRICULTURE di MINASAHA : Arsitektur Biomimikri Wokas, Efraim N.; Lakat, Ricky M.S.; Karongkong, Hendriek H.
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 13 No. 2 (2024): Daseng Volume 13 Nomor 2, Mei 2024
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ketahanan pangan merupakan isu yang hangat akhir-akhir ini. faktor ketidakstabilan produksi pangan dibeberapa negara akibat berbagai factor, terutama pandemi covid-19, perubahan iklim, serta konfik geopilitik. Menjadikan kerentanan pangan di banyak tempat di dunia. Negara Indonesia yang dikenal memiliki potensi pertanian yang besar karena di dukung oleh kondisi geografis dan iklim terbaik, nyatannya masih memiliki tantangan dalam mempertahankan ketahanan pangan nasional yang kuat. Olehnya untuk merespon isu yang ada, maka muncullah gagasan untuk merancang suatu sarana tempat yang mampu memfasilitasi kegiatan-kegiatan penelitian dan pengembangan dibidang bisnis agriculture, yang terpusat dan berskala besar dalam wujud Pusat Riset dan Pengembangan Bisnis Agriculture yang berlokasi di Minahasa. Minahasa adalah salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi Utara yang memiliki potensi dan sumber daya bidang pertanian yang besar meliputi lahan dan basis petani yang besar. Selanjutnya Arsitektur Biomimikri sebagai tema rancangan diharapkan dapat mengambil ide-ide berupa bentuk atau sistem kerja, ataupun strategi yang terjadi di alam untuk kemudian disintesikan menjadi sebuah konsep peracangan untuk diadaptasikan ke dalam desain arsitektur. Metode perancangan yang digunakan adalah yakni five-stage design process oleh J Christoper Jones. Dengan merumuskan gagasan awal berupa objek, lokasi, tema, lalu mengumpulkan data dan dianalisis untuk menghasilkan konsep awal perancangan, dimana transformasi bentuk bangunan pusat riset ini terinspirasi dari tanaman padi, konsep itu, kemudian dievalusi menjadi rancangan final. Akhirnya diharapkan dengan hadirnya rancangan pusat riset dan pengembangan bisnis agriculture di Minahasa ini, dapat berkontribusi memberikan contoh penerapan konsep arsitektur biomimikri serta memberikan inspirasi dan ide dalam pengembangan pusat riset dan pengembangan bisnis agriculture di daerah lain. Dan lebih jauh dengan menghaadirkan pusat riset inii mampu meningkatkan nilai ketahanan pangan, serta memberikan peningkatan pengetahuan dan nilai bisnis agriculture bagi masyarakat Minahasa. Karena agriculture atau pertanian menyimpan potensi bisnis besar yang belum diolah secara maksimal dan optimal. Kata Kunci: Pusat Riset dan Pemgembangan, Pertanian, Biomimikri, Minahasa