p-Index From 2020 - 2025
0.408
P-Index
This Author published in this journals
All Journal SPASIAL
Siregar, Frits O
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PEMETAAN KERENTANAN TERHADAP BAHAYA BENCANA VULKANIK GUNUNG SOPUTAN KABUPATEN MINAHASA TENGGARA Tinaiy, Arflandi Michael; Rogi, Octavianus; Siregar, Frits O
SPASIAL Vol 7, No 1 (2020)
Publisher : SPASIAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gunung Api Soputan adalah gunung api aktif yang terletak di Kabupaten Minahasa Tenggara dengan tipe gunung A atau stratovolcano. Aktifitas letusan dan Bahaya Gunung api Soputan pada umunya berupa letusan eksplosif dan letusan efusif seperti lontaran material abu, pasir, lapilli, dan bom Vulkanik, serta terjadi guguran ? guguran lava pijar pada saat mengalami erupsi, maka diperlukan analisis mengenai tingkat kerentanan yang sangat berkaitan dengan penilaian resiko sebagai upaya penanggulangan bencana di Kabupaten Minahasa Tenggara. Tujuan dari penelitian ini adalah teridentifikasinya tingkatan kerentanan bencana letusan gunung api dan diperolehnya rekomendasi ? rekomendasi tentang penanganan di kawasan terdampak Gunung api Soputan. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif dan kuantitatif dengan melakukan analisis spasial. Sesuai dengan analisis tersebut, maka dalam menganalisis tingkat kerentanan menggunakan metode pembobotan nilai terhadap aspek fisik bangunan, sosial kependudukan, ekonomi dan lingkungan yang parameter pembentuknya berdasarkan PERKA BNPB No. 2 Tahun 2012 tentang Pedoman Umum Pengkajian Risiko Bencana, sehingga diperolehnya indeks penduduk terpapar dan indeks kerugian dari dampak bencana.Analisis kerentanan diolah dalam SIG (Sistem Informasi Geografis) untuk mengklasifikasikan nilai kerentanan yang paling tinggi hingga paling rendah. Berdasarkan hasil studi, didapat 2 hal yaitu; persebaran tingkat kerentanan di Kabupaten Minahasa Tenggara terbagi atas 3 kelas dan yang menjadi pembahasan adalah kelurahan dengan kelas kerentanan tinggi (6 kelurahan) dan rekomendasi ? rekomendasi penanganan di wilayah rentan bencana letusan Gunung api Soputan.Kata Kunci : Gunung Api, Kerentanan Bencana, Mitigasi.
PENGARUH AKTIVITAS MASYARAKAT TERHADAP EKOSISTEM MANGROVE DI KECAMATAN MANANGGU Rawena, Ghizella O; Wuisang, Cynthya E. V.; Siregar, Frits O
SPASIAL Vol 7, No 3 (2020)
Publisher : SPASIAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hutan mangrove merupakan sumberdaya alam daerah tropis yang mempunyai manfaat besar baik secara ekologi maupun ekonomi. Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki hutan mangrove terluas di dunia. Ekosistem mangrove memiliki peran yang sangat penting dalam dinamika ekosistem pesisir dan laut, terutama perikanan pantai. Desa Mananggu, Desa Tabulo Selatan, dan Desa Keramat merupakan desa yang berada di Kecamatan Mananggu Kabupaten Boalemo, yang menjadi daerah penyebaran mangrove. Di Kecamatan Mananggu hutan mangrove mempunyai luasan sebesar 1005,48 ha dengan tingkat kekritisan rusak berat 839,42 ha, rusak ringan 91,36 ha dan kondisi mangrove yang masih baik 74,70 ha. Berdasarkan latar belakang diatas peneliti tertarik melakukan penelitian untuk mengetahui apa saja faktor-faktor yang menyebabkan kerusakan ekosistem mangrove di kecamatan mananggu, dan pengaruh pola aktivitas masyarakat terhadap kondisi ekosistem mangrove di kecamatan mananggu.Tujuan penelitian ini Mengkaji faktor-faktor dominan yang menyebabkan kerusakan ekosistem mangrove di kecamatan mananggu, dan mengidentifikasi pengaruh pola aktivitas masyarakat terhadap kondisi ekosistem mangrove di kecamatan mananggu. Metode Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif dengan teknik analisis keruangan (Spasial) dan analisis sosial ekonimi, untuk mengetahui perubahan kondisi mangrove diantaranya diduga dari aktivitas masyarakat disekitar kawasan mangrove. Berdasarkan hasil penelitian pada tahun 2010 sampai 2019 terjadi perubahan luas permukiman, luas lahan pertanian, dan luas lahan tambak, pada 3 desa yang ada di kecamtatan mananggu yaitu Desa Mananggu, Desa Tabulo Selatan, dan yang terakhir Desa KaramatKata Kunci: Pengaruh Aktivitas Masyarakat, Hutan Manggrove