Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Perancangan Sistem Pendeteksi Zat Formalin Pada Tempe Berbasis Arduino Arunglabi, Rismawaty; Allu, Nicolaus; Sambine Giang, Fredy; Apriliana Gultom, Noni
Prosiding Seminar Nasional Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 6 (2023): Prosiding Seminar Nasional Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Joi
Publisher : Yayasan Pendidikan dan Research Indonesia (YAPRI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Salah satu makanan yang disukai oleh sebagian besar masyarakat Indonesia adalah tempe, namun seiring dengan perkembangan zaman beberapa oknum produsen tempe berbuat curang dengan memanfaatkan formalin sebagai bahan pengawet. Berawal dari keresahan penggunaan bahan pengawet tersebut maka penelitian ini dilakukan untuk menghindari pemanfaatan formalin sebagai bahan pengawet. Tujuan dari penelitian ini untuk mengimplementasikan sistem klasifikasi formalin pada tempe berbasis arduino dengan menggunakan sensor TGS2600 sebagai input sensor gas, sensor TCS3600 sebagai sensor warna, Buzzer dan LED sebagai indikator dan LCD I2C 4x20 sebagai penampil data output dari sensor yang digunakan. Penelitian dilakukan dengan mengambil 3 sampel data yakni tempe yang tidak berformalin, tempe berformalin 0,5ml dan tempe berformalin 2ml. Dari hasil penelitian diperoleh nilai gas dari tempe yang tidak berformalin pada angka 0,36 ppm sampai 10,41 ppm sedangkan tempe yang berformalin 0,5ml dihasilkan nilai gas pada angka 10,19 ppm sampai 12,09 ppm dan tempe yang berformalin 2ml dihasilkan nilai gas 12,23 ppm sampai 12,28 ppm. Perubahan nilai warna pada tempe Red - Green - Blue (RGB) diperoleh, tempe yang tidak berformalin nilai warnanya berada pada angka 74 ≥ Red ≤ 84, 89 ≥ Green ≤ 100, dan 74 ≥ Blue ≤ 95. Perubahan nilai warna pada tempe yang diberi formalin nilainya cenderung lebih besar yakni 148 ≥ Red ≤ 227, 172 ≥ Green ≤ 280, dan 169 ≥ Blue ≤ 286. Kata Kunci: Arduino Uno, TGS Figaro 2600, TCS3200, LCD I2C 4x20, Buzzer Abstract One of the foods favored by most Indonesians is tempeh, but along with the times some tempeh producers cheat by utilizing formalin as a preservative. Starting from the unrest of the use of these preservatives, this research was conducted to avoid the use of formalin as a preservative. The purpose of this research is to implement an Arduino-based formalin classification system for tempeh using the TGS2600 sensor as a gas sensor input, TCS3600 sensor as a color sensor, Buzzer and LED as indicators and LCD I2C 4x20 as an output data viewer from the sensors used. The research was conducted by taking 3 data samples, namely tempeh without formaldehyde, tempeh with 0.5ml formaldehyde and tempeh with 2ml formaldehyde. From the results of the study, the gas value of unformalinized tempeh was obtained at 0.36 ppm to 10.41 ppm while 0.5ml formalinized tempeh produced gas values at 10.19 ppm to 12.09 ppm and 2ml formalinized tempeh produced gas values of 12.23 ppm to 12.28 ppm. Changes in the color value of tempeh Red - Green - Blue (RGB) obtained, tempeh that is not formaldehyde the color value is at 74 ≥ Red ≤ 84, 89 ≥ Green ≤ 100, and 74 ≥ Blue ≤ 95. Changes in the color value of tempeh given formalin value tends to be greater, namely 148 ≥ Red ≤ 227, 172 ≥ Green ≤ 280, and 169 ≥ Blue ≤ 286. Keywords: Arduino Uno, TGS Figaro 2600, TCS3200, LCD I2C 4x20, Buzzer.
Analisis Perbandingan Jaringan 4G dan 5G menggunakan Clustering K-Means dalam Implementasi Teknologi AR Makassar Smart City Garry F. Parubak, Alberto; Arunglabi, Rismawaty; Iradat Rapa, Charnia; Lande, Sudianto; Batara, Chris
Prosiding Seminar Nasional Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 6 (2023): Prosiding Seminar Nasional Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Joi
Publisher : Yayasan Pendidikan dan Research Indonesia (YAPRI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Kunci keberhasilan transformasi suatu kota menjadi Smart City terletak pada penerapan teknologi informasi dan komunikasi yang cerdas dan efisien. Hal ini yang mendorong kota Makassar terus berinovasi dalam mengembangkan berbagai teknologi untuk mematangkan konsep Makassar Smart City. Salah satu teknologi yang sedang dikembangkan adalah Augmented Reality (AR), yang menggabungkan dunia nyata dengan objek maya, namun membutuhkan jaringan yang tepat sesuai kebutuhan pengguna saat ini. Oleh karena itu, penelitian ini membandingkan jaringan 4G dan 5G dalam implementasi teknologi AR Makassar Smart City dengan berfokus pada aspek dimensi Smart Society. Hasil analisis menggunakan metode Clustering K-Means menyatakan pengguna AR di kota Makassar terbagi atas tiga kelompok, yakni kelompok 1 sebanyak 29% yang memiliki tingkat kepuasan netral terhadap jaringan 4G dan 5G, kelompok 2 sebanyak 54% yang memiliki tingkat kepuasan tinggi terhadap jaringan 5G dibanding 4G, dan kelompok 3 sebanyak 17% yang memiliki tingkat kepuasan tinggi terhadap jaringan 4G dibandingkan jaringan 5G. Kata kunci: Teknologi 4G, Teknologi 5G, Augmented Reality, Clustering K-Means, Makassar Smart City. Abstract The key to the successful transformation of a city into a Smart City lies in the application of information and communication technology that is smart and efficient. This is what encourages Makassar city to continue to innovate in developing various technologies to finalize the Makassar Smart City concept. One of the technologies being developed is Augmented Reality (AR), which combines the real world with maya objects, but requires the right network according to the needs of current users. Therefore, this research compares 4G and 5G networks in the implementation of Makassar Smart City AR technology by focusing on aspects of the Smart Society dimension. The results of the analysis using the K-Means Clustering method state that AR users in Makassar city are divided into three groups, namely group 1 as many as 29% who have a neutral level of satisfaction with 4G and 5G networks, group 2 as many as 54% who have a high level of satisfaction with 5G networks compared to 4G, and group 3 as many as 17% who have a high level of satisfaction with 4G networks compared to 5G networks. Keywords: 4G Technology, 5G Technology, Augmented Reality, K-Means Clustering, Makassar Smart City.